f. Uji coba produk; melakukan uji lapangan terbatas dengan eksperimen. g. Revisi produk; direvisi berdasarkan uji lapanganempiris.
h. Uji coba pemakaian; dilakuakan uji coba dalam kondisi yang sesungguhnya.
i. Revisi produk; apabila ada kekurangan dalam penggunaan dalam kondisi sesungguhnya, maka produk diperbaiki.
j. Pembuatan produk massal; setelah diperbaiki, hasil akhirnya siap diproduksi ecara massal.
Penelitian pengembangan ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Sugiono. Peneliti memilih model R D dari Sugiono
karena langkah-langkah dari model sudah sering digunakan oleh pengembang dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan penelitian. Untuk
keperluan pengembangan dalam penelitian ini peneliti melakukan ujicoba kelompok kecil dan uji lapangan.
7. Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu yang dijadikan reverensi dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Pengembangan Instrumen Penilaian Domain Afektif Pada Mata Pelajaran PKn di Sekolah Menengah Pertama oleh Umi Chotimah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangan dan menghasilkan model penilaian domain afektif untuk mengukur
kemampuan afektif siswa SMP pada Mata Pelajaran PKn. Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan
research and development. Subyek peneltian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dan tiga SMP Negeri di Kota Palembang.
Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
menggunakan tes dalam hal ini menggunakan skala likert, skala trurstone dan sematik defferential.
Perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dibuat peneliti yaitu penilaian afektif yang dibuat oleh Umi Chasanah hanya
sebatas untuk mengukur sikap siswa terhadap Mata Pelajaran PKn. Sedangkan dalam penilaian afektif masih ada empat karakteristik
penting yaitu minat, nilai, konsep diri dan moral. Oleh karena itu dalam penelitian kali ini memiliki kelebihan dibandingkan penelitian
terdahulu tersebut, dimana peniliaian afektif yang dilakukan mencangkup kelima karakteristik penilaian afektif yaitu sikap, minat,
konsep diri, nilai dan moral. b. Pengembangan Evaluasi Afektif Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
di Prodi D-II PGSD Guru Kelas Universitas Negeri Yogyakarta oleh Mami Hajaro.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model evaluasi afektif dan mendapatkan satu perangkat evaluasinya untuk Matakuliah
Pendikan Agama Islam bagi mahasiswa D-II PGSD yang memiliki standar kualitas perangkat non tes. Ini merupakan penelitian Action
Reseach dengan populasi penelitian mahasiswa PGSD D-II UNY.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitia ini tidak sama seperti metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu metode R
D, padahal penelitian memiliki judul hampir sama yaitu pengembangan
B. Kerangka Berpikir
Sebagai tolok ukur untuk mengetahui besarnya keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan penilaian atau evaluasi. Penilaian
dilakukan secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh untuk mengukur domain kognitif, afektif, serta psikomotorik peserta didik. Untuk
mengukur ketiga domain tersebut dapat dilakukan dengan instrumen tes, non tes maupun dengan pengamatan. Pada Mata Pelajaran Geografi penilaian
hanya terbatas pada domain kognitif dan afektif. Pada penelitian awal yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi
guru dalam menilai domain kognitif yaitu dengan menggunakan tes, sedangkan penilaian untuk domain afektif biasanya dilakukan dengan
pengamatan dan tugas-tugas. Penilaian afektif dengan cara pengamatan dan pemberian tugas ini kurang tepat, karena guru tidak membuat indikator
penilaian yang sesuai dan tidak memperhatikan SK maupun KD yang terkait. Penelitian ini mengembangkan instrumen penilaian domain afektif yang
berkualitas untuk mengatasi permasalah tersebut. Instrumen penilaian domain afektif ini berkualitas karena disususun
berdasarkan SK Mata Pelajaran Geografi kelas X pada semester genap. Sebelum instrumen penilaian domaian afektif disusun, terlebih dahulu