2. Deskripsi Karya
Karya ke-7 terdiri atas halaman 13 dan 14. Secara garis besar teks yang ada pada ilustrasi halaman ke-13 menceritakan tentang perjalanan Ki Tepus
Rumput dan para prajuritnya ke Pengalasan Kulon. Sedangkan teks pada halamana ke-14 menceritakan tentang munculnya pengganggu bernama Jala
Sutera yang balas dendam atas kekalahan tuannya yaitu Arya Penangsang oleh Sultan Hadiwijaya deangan cara meminta Ki Tepus Rumput menyerahkan
istrinya.
Ilustrasi pada halaman ke-13 dan 14 Ilustrasi pada halaman ke-13 menampilkan suasana medan yang dilalui
sangat sulit dan berbahaya serta panas, pada kanan kiri terdapat tebing tinggi dengan jalan yang berkelak-kelok dan naik turun. Tampak subyek kuda berusaha
menarik kereta kencana hingga matanya melotot. Ki Tepus tampak menarik kendali kuda dengan kuat sedangkan para prajurit ikut membantu dengan cara
mendorong dari belakang kereta kencananya. Ilustrasi pada halaman ke-14 menggambarkan ketika Ki Tepus Rumput
sedang beristirahat, terganggu oleh seorang yang mengaku bekas pengikut Arya Penangsang yang menamakan dirinya Jala Sutera. Subyek jala Sutera berada di
sebelah kanan bidang gambar. Berbadan tinggi besar, berjenggot dan berkumis tebal, serta membawa keris di bagian punggung yang diselipkan di antara
sabuknya. Sedangkan subyek Ki Tepus Rumput, selir Menoreh, dayang, serta para prajuritnya berada di sebelah kiri bidang gambar yang tampil secara bergerombol.
Subyek Jala Sutera mengacungkan telunjuk tangan kanannya yang tampak tertuju pada subyek Ki Tepus Rumput.
Latar pada halaman ke-13 dan 14 menggambarkan medan yang harus di lalui Ki Tepus Rumput menuju ke Pangelasan Kulon. Terdapat subyek tebing,
jalan, bebatuan, serta pegunungan dengan hawa yang panas. Hal tersebut dibuat untuk menampilkan kesan kawasan Kerajaan Pajang di Surakarta yang berhawa
panas.
3. Analisis Karya