Subyek Jala Sutera mengacungkan telunjuk tangan kanannya yang tampak tertuju pada subyek Ki Tepus Rumput.
Latar pada halaman ke-13 dan 14 menggambarkan medan yang harus di lalui Ki Tepus Rumput menuju ke Pangelasan Kulon. Terdapat subyek tebing,
jalan, bebatuan, serta pegunungan dengan hawa yang panas. Hal tersebut dibuat untuk menampilkan kesan kawasan Kerajaan Pajang di Surakarta yang berhawa
panas.
3. Analisis Karya
Unsur garis pada penggarapan ilustrasi halaman ke-13 dan 14 menggunakan unsur garis lengkung. Garis lengkung hadir dalam pembuatan
karakter subyek manusia, hewan, tebing, tanah, kereta kencana, dan bebatuan. Raut pada karya ilustrasi ini tidak jauh beda dengan unsur garis yang
tampil dengan karakteristik lengkung dan berkelok. Raut dengan kontur yang demikian merupakan perwujudan raut organis. Penggunaan raut organis tampak
pada penggarapan karakter subyek manusia, hewan, tanah, kereta kencana, maupun bebatuan.
Warna yang digunakan pada ilustrasi ini, cenderung menggunakan warna coklat, kuning, jingga, merah, dan hitam. Warna coklat dan kuning ditampilkan
pada pewarnaan tebing serta jalan pada bagian background. Pemberian warna tersebut memberi kesan panas yang disesuaikan dengan keadaan kawasan
Kerajaan Pajang di Surakarta yang berhawa panas. Warna coklat hadir pada kereta kencana. Warna hitam hadir dalam bebatuan. Selain itu, hadir juga warna biru
pada pegunungan dan pepohonan. Sedangkan warna-warna pada subyek manusia yaitu perpaduan antara warna merah, jingga, coklat, biru, hijau, dan hitam yang
dibuat plakat pada pakaian serta atribut yang dikenakannya. Tekstur yang terdapat dalam karya ini, merupakan tekstur semu yang
dihasilkan oleh sapuan warna dari cat air melalui permainan gradasi warna yang akan memberikan kesan mengenai sifat permukaan. Misalnya permukaan kasar
pada bebatuan, tebing, tanah, maupun kayu. Sedangkan permukaan halus terlihat pada kulit subyek manusia.
Gelap terang yang dihadirkan dalam karya ilustrasi ini, yaitu dengan pemberian bayangan seperlunya dengan menggunakan warna-warna yang senada
namun dengan rona yang berbeda. Pemberian gelap terang seolah-olah menampilkan adanya cahaya yang mengenai subyek gambar serta dapat
menciptakan suasana tertentu. Pada ilustrasi halaman ke-13, pusat perhatian center of interest terletak
pada subyek kuda dan kereta kencana yang tampil sama dengan warna coklat. Kemudian bentuk kuda dibuat dengan ukuran kepala yang besar dengan raut
wajah yang seolah-olah menahan beban berat sehingga terlihat lebih menonjol. Sedangkan pada ilustrasi halaman ke-14, pusat perhatian center of interest
terletak pada subyek Jala Sutera yang cenderung berada di sebelah kanan bidang gambar, membelakangi dengan proporsi tubuh yang lebih besar dibandingkan
subyek manusia lainnya dan berpakaian lurik warna hitam yang menjadikannya terasa lebih berat.
Pada karya ini, subyek Ki Tepus Rumput, selir Menoreh, para prajurit, dayang, Jala Sutera, kuda, maupun katak dihadirkan dalam bentuk kartun dengan
berbagai macam gerak dan ekspresi wajah yang lucu. Hal ini menjadikan alur cerita yang semula serius menjadi lebih lucu dan menarik.
H. Karya ke-8 1. Spesifikasi Karya