bertubuh kurus, kecil dan berhidung besar. Namun disini, Garing berambut kribo yang terinspirasi dari Giring Nidji.
F. Karya ke-6 1. Spesifikasi Karya
Media : Cat air di atas kertas
Judul : Ilustrasi Buku Cerita Rakyat Purbalingga
“Asal Mula Adipati Onje” Ukuran
: 60x30 cm Tahun
: 2011
Gambar 6. Ilustrasi Halaman ke-11 dan 12
2. Deskripsi Karya
Karya ke-6 terdiri atas halaman 11 dan 12. Secara garis besar teks pada ilustrasi halaman ke-11 menceritakan tentang pemberian hadiah oleh Sultan
Hadiwijaya kepada Ki Tepus Rumput atas jasanya menemukan cincin Soca
Ludira. Sedangkan teks pada halaman ke-12 menceritakan ketika Ki Tepus Rumput bertemu dengan istri barunya yang bernama Nyai Menoreh.
Ilustrasi pada halaman ke-11 dan 12 Ilustrasi pada halaman ke-11, menampilkan Subyek Ki Tepus Rumput
yang berdiri dengan kedua tangan berada di depan perut serta wajah yang menunduk ke bawah. Sebelah kiri Ki Tepus berdiri Sultan Hadiwijaya dengan
tangan kanan merangkul Ki Tepus sedangkan tangan Kiri memegang cincin Soca Ludira. Di samping Sultan Hadiwijaya berdiri permaisuri yang cantik memakai
kebaya berwarna hitam dengan hiasan benang berwarna warni. Memakai kain berwarna coklat dengan motif parang. Bersanggul dan beratribut emas. Permaisuri
berdiri sambil menoleh ke arah selir Menoreh yang merupakan selir yang akan dihadiahkan kepada Ki Tepus Rumput. Selir Menoreh adalah selir tercantik,
memiliki wajah yang rupawan dengan rambut hitam panjangnya. Memakai kebaya berwarna merah dengan kain berwana hitam dengan motif jahe srimpang
dan mengenakan atribut emas. Selain subyek-subyek tersebut, terdapat pula subyek prajurit dan para dayang yang mendampingi Sultan ketika sedang
menyampaikan titahnya. Latar pada halaman ke-11, menggambarkan keadaan di pelataran istana
dengan lantai dari kayu, bertembok batu bata, kemudian pada bagian pintu terdapat ukir-ukiran. Pada kanan kiri pintu dihiasi payung susun berwarna kuning
yang berkilauan. Terdapat pula subyek pot dengan bunga yang berwarna warni,
tanah, dan tiga prajurit yang sedang duduk bersila melihat ke arah Sultan Hadiwijaya.
Ilustrasi pada halaman ke-12, menggambarkan ketika Ki Tepus Rumput bertemu dengan selir Menoreh serta dayangnya di taman istana, Ki Tepus Rumput
menundukan kepala sambil sedikit membungkukan tubuhnya serta melipat kedua tangannya di depan tubuh. Ki Tepus terlihat lebih rapi dan bersih. Hal ini yang
membuat Nyai Menoreh dan dayangnya tampak kaget, terlihat dari raut muka keduanya.
Latar pada halaman ke-12, menggambarkan suasana di sekitar taman istana. Pada latar bagian depan menampilkan subyek pohon kamboja dan
tumbuhan berwana-warni. Sementara itu, latar pada bagian belakang
menampilkan subyek rerumputan, jalan istana, puri kediaman Sultan, masjid serta pegunungan.
3. Analisis Karya