Latar pada halaman ke-18 menggambarkan suasana di salah satu sudut Pengalasan Kulon. Latar pada bagian depan menampilkan beberapa subyek daun
talas dan rerumputan segar berwarna hijau sedangkan latar pada bagian belakang terdapat subyek tebing tinggi dan subyek Gunung Slamet yang member kesan
sejuk .
3. Analisis Karya
Unsur garis pada penggarapan ilustrasi ini lebih banyak menggunakan unsur garis lengkung. Garis lengkung hadir dalam pembuatan karakter subyek
manusia, hewan, tebing, tanah, kereta kencana, bebatuan, dan daun talas. Garis lengkung membuat subyek terlihat lebih menarik dan dinamis.
Penggarapan ilustrasi pada halaman ke-17 dan 18 menerapkan raut organis. Penggunaan raut organis muncul dari karakter subyek manusia, hewan,
tanah, bebatuan, dan daun talas sehingga gambar terlihat lebih luwes. Warna yang digunakan pada ilustrasi ini menggunakan perpaduan warna
coklat, kuning keemasan, hitam, hijau, dan biru pada backgroundnya. Warna coklat hadir pada subyek kereta kencana, subyek karung, dan subyek kuda. Warna
kuning kecoklatan hadir dalam pewarnaan tebing serta jalan. Warna hitam hadir dalam warna bebatuan. Warna hijau hadir dalam pewarnaan rerumputan dan daun
talas. Kemudian warna biru hadir untuk pembuatan subyek Gunung Slamet. Sementara itu, warna-warna pada subyek manusia hadir dengan warna yang
plakat dan cerah yaitu pada pakaian serta atribut yang dikenakannya. Hadir pula sedikit warna putih pada efek udara yang berhembus dari mulut Puspajaya.
Tekstur yang terdapat dalam karya ilustrasi ini, merupakan tekstur semu yang dapat menampilkan seperti keadaan yang sesungguhnya. Seperti tekstur
kasar tidak rata pada subyek tanah, tebing, maupun bebatuan. Tekstur kasar ini dihasilkan oleh sapuan warna yang digarap dengan memanfaatkan permainan
gradasi warna. Sementara itu, unsur gelap terang pada ilustrasi ini, dapat terlihat dengan
pemberian bayangan seperlunya pada subyek manusia, kereta kencana, dedauanan, ataupun tebing ketika terkena cahaya. Adanya gelap terang dapat
mengilusikan adanya suatu kedalaman atau ruang misalnya pada kereta kencana. Selain itu, dengan adanya gelap terang juga dapat menciptakan suasana tertentu.
Hal ini terlihat pada gambar, suasana yang dibangun adalah suasana terik dan cerah yang berada di ketinggian.
Pada ilustrasi halaman ke-17, pusat perhatian center of interest terletak pada subyek Puspajaya dan Jala Sutera. Kedua subyek ini tampil dengan proporsi
tubuh yang besar dan berdekatan. Sedangkan pada ilustrasi halaman ke-18, pusat perhatian center of interest yaitu terletak pada subyek Ki Tepus Rumput yang
sedang duduk mengangkat kaki kanannya. Subyek Ki Tepus dihadirkan dengan raut wajah yang manis dan proporsi tubuh yang dibuat besar dibandingkan dengan
subyek lainnya. Pada karya ilustrasi ini, subyek Ki Tepus Rumput, Jala Sutera, selir
Menoreh, rerumputan dan daun talas hadir dalam bentuk realistis dekoratif. Sedangkan untuk subyek Puspajaya, Garing, Bogeng, Semur, dan hewan tampil
dalam bentuk kartun. Perpaduan antara bentuk realistis dekoratif dengan kartun menjadikan gambar terlihat lebih menarik.
J. Karya ke-10 1. Spesifikasi Karya