Berdasarkan Gambar 2.2, tampak bahwa perilaku dapat terbentuk dari sejumlah stimulus yang diperoleh dari lingkungan. Kondisi stimulus merupakan
informasi dasar bagi terbentuknya suatu keyakinan. Keyakinan memberi dasar bagi pengambilan keputusan dan menentukan sikap terhadap objek Dikdasmen:
2001.
2.9. Media Pembelajaran
Angkowo dan Kosasih 2007:11 mengemukakan bahwa “Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa”.
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan
data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar
jumlahnya, yaitu 1 memotivasi minat atau tindakan, 2 menyajikan informasi, dan 3 memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran
dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk
bertindak turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan sumbangan material. Pencapaian tujuan ini akan mempengaruhi
sikap, nilai, dan emosi. Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide gambar bingkai, foto,
gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di
lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Di lain pihak, National Education Association memberikan definisi media sebagai bentuk-
bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya; dengan demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca.
Salah satu media pembelajaran yang berkembang dewasa ini adalah komputer. Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang
pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer-Managed Instruction CMI.
Ada pula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau
kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction CAI. CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai
utama materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer.
Pemanfaatan kemajuan teknologi di dalam dunia pendidikan telah mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar. Kegiatan
pembelajaran dengan media komputer tidak terlepas dari fungsi media dalam pembelajaran yaitu 1 membantu memusatkan perhatian pada pelajaran, 2
memudahkan proses belajar mengajar, 3 meningkatkan efisiensi belajar mengajar. Dengan bantuan komputer dapat diajarkan cara-cara mencari informasi
baru, menyeleksinya, dan kemudian mengolahnya sehingga terdapat jawaban terhadap suatu pertanyaan. Arsyad 2005:158-162 menjelaskan bahwa model
pembelajaran dengan bantuan komputer dapat dilakukan dalam empat cara yaitu 1 Tutorial, 2 Drill and Practice latihan, 3 Simulasi, 4 Permainan
Instruksional. Pemanfaatan komputer sebagai media harus disertai dengan tersedianya
sumber belajar. Dalam hal ini perlu adanya sumber belajar yang dibuat dalam bentuk CD yang dirancang oleh guru dengan menggunakan komputer.
Multimedia secara sederhana dapat diartikan sebagai lebih dari satu media. Ia bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan video. Definisi
sederhana ini telah pula mencakup salah satu jenis kombinasi yang diuraikan pada bagian terdahulu, misalnya kombinasi slide dan tape audio. Namun pada bagian
ini perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan kepada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media itu. Dengan
demikian, arti multimedia yang umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video, dan animasi. Penggabungan ini
merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran.
Konsep penggabungan ini dengan sendirinya memerlukan beberapa jenis peralatan perangkat keras yang masing-masing tetap menjalankan fungsi
utamanya sebagaimana biasanya, dan komputer merupakan pengendali seluruh peralatan itu. Jenis peralatan itu adalah komputer, video kamera, video cassette
recorder VCR, overhead projector, multivision atau sejenisnya, CD player, compact disc. CD player, yang sebelumnya merupakan peralatan tambahan
external peripheral komputer, sekarang sudah menjadi bagian unit komputer tertentu. Kesemua peralatan itu haruslah kompak dan bekerja sama dalam
menyampaikan informasi kepada pemakainya. Keuntungan pembuatan sumber belajar dalam bentuk CD ini adalah dapat
dipelajari siswa kapan saja tanpa terbatas pada waktu. Siswa bahkan dapat mengulangi sendiri sesering mungkin tanpa rasa bosan bila dibandingkan harus
belajar dari buku. Dengan pengulangan tersebut diharapkan hasil belajar menjadi lebih baik.
Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penggunaan komputer sebagai media pembelajaran, di antaranya:
1. Hasil penelitian Suwarna 2005 memperlihatkan bahwa penggunaan komputer dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan penguasaan
konsep listrik dinamis siswa.
2. Hasil penelitian Pikhomiriv 2000 menunjukkan bahwa metode evaluasi berbasis komputer dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mereplikasi
materi dan siswa memiliki performance yang baik dalam ujian lisan. 3. Hasil penelitian Adri dan Azhar 2008 menunjukkan bahwa pengembangan
paket multimedia interaktif sebagai sarana belajar mandiri mahasiswa dapat meningkatkan prestasi belajar fisika terapan mahasiswa.
2.10. Kerangka Berfikir