2.7. Sikap Positif
Silabi yang diterbitkan Ditjen Dikdasmen, Juli 2001, sikap siswa merupakan kunci dalam mengatur kelas, bagaimana sikap siswa pada waktu
menerima tugas, bagaimana perasaannya tentang tugas tersebut, menentukan tingkat keterlibatan dalam belajar dan keberhasilannya. Tampaknya tujuan akhir
sulit diukur dan diamati. Bagaimana kita mengetahui siswa meneliti sikap positif dalam mempelajari hal tertentu atau apakah mereka benar-benar berminat
mengikuti pelajaran sains. Kita tidak hanya membatasi dengan mengamati, tetapi kita dapat menginventarisasi gejalanya. Bagaimana kita berhadapan dengan objek
pembelajaran yang nyata dan perlu mengevaluasinya. Sikap dan minat siswa yang didemonstrasikan secara positif dan penuh minat dapat dievaluasi yaitu ditandai
dengan: a mengajukan beberapa pertanyaan
b suka rela minta tugas yang tidak wajib c membawa tambahan materi untuk belajar ke dalam kelas
d aktif terlihat dalam kelasnya dengan terus mengikuti pelajaran, mengerjakan tugas untuk jangka yang panjang
e mengajukan permohonan meninjau materi untuk digunakan di rumah f tetap melanjutkan mengerjakan tugas sekalipun bel pulang dibunyikan
Pada kelas ekspositori kita dapat menyatakan siswa merespon positif dan berminat mengikuti pelajaran jika mereka memperhatikan pelajaran guru dan
mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya. Secara diagram siklus, munculnya sikap positif dalam belajar dapat dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut:
Entry Point Æ
Gambar 2.1 Siklus munculnya sikap positif dalam belajar Sumber: Silabi Dirjen Dikdasmen : 2001
2.8. Peran Pendidikan dalam Pembentukan Sikap
Adanya pengetahuan seseorang tentang suatu hal, akan menyebabkan seseorang memiliki sikap tertentu. Dari sikap yang ada akan terbentuk niat. Niat
menentukan realisasi perilaku seseorang. Proses pembentukan perilaku dapat dilihat pada Gambar 2.2 sebagai berikut:
Gambar 2.2 Skema terbentuknya perilaku Sumber: Fisika dan Ajzen dalam Dikdasmen 2001
Kompetensi siswa berkembang
Keyakinan akan akibat perilaku
Sikap terhadap penilaian X
Niat untuk melakukan Perilaku X
Norma subjektif tentang perilaku X Keyakinan normatif
akibat perilaku Peningkatan hal potensi mendorong siswa
merasa lebih mudah dalam belajar Siswa merasakan kesuksesan belajar puas
karena tuntas Siswa merasakan bahwa belajar adalah
pengalaman menyenangkan dan memuaskan Siswa menata dan mengerahkan kekuatan
kesadarannya untuk menggali Siswa
- ingin tahu
-
ingin belajar
Berdasarkan Gambar 2.2, tampak bahwa perilaku dapat terbentuk dari sejumlah stimulus yang diperoleh dari lingkungan. Kondisi stimulus merupakan
informasi dasar bagi terbentuknya suatu keyakinan. Keyakinan memberi dasar bagi pengambilan keputusan dan menentukan sikap terhadap objek Dikdasmen:
2001.
2.9. Media Pembelajaran