33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini lokasi penelitiannya adalah SMA Negeri 7 Kota Cirebon. Penulis memilih lokasi ini karena merupakan salah satu sekolah yang
memiliki laboratorium komputer yang memadai dan telah menerapkan KTSP.
3.2. Populasi dan Sampel
Menurut Arikunto 2002:108, “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Jadi populasi merupakan seluruh objek yang diteliti sebagai dasar
untuk menarik kesimpulan penelitian. Sedangkan sampel menurut Arikunto 2002 :109, “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Jadi sampel
adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili populasi dan diambil dengan teknik sampling bertujuan purposive sample.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas X SMA Negeri 7 Cirebon yang terdiri dari 8 kelas dengan jumlah siswa 320 orang.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling bertujuan dengan melihat nilai masuk siswa passing grade. Sampel terdiri dari 2 kelas. Satu kelas sebagai
kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas X
5
yang terdiri dari 40 orang dan kelas kontrol adalah kelas X
4
yang terdiri dari 40 orang. Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol siswa dikelompokkan
menjadi tiga kelompok berdasarkan kategori kemampuan tinggi, sedang, dan
rendah. Kategori kemampuan ini didasarkan pada rata-rata nilai ulangan semester genap.
Tabel 3.1. Sampel Penelitian
Kelompok Kelas Jumlah Eksperimen X
5
40 Kontrol X
4
40
3.3. Variabel Penelitian
Variabel merupakan istilah yang tidak pernah lepas dalam setiap penelitian. Arikunto 2006:166 mengatakan, “Variabel adalah objek penelitian
yang bervariasi.” Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah pembelajaran fisika dengan strategi inkuiri dikemas dalam CD interaktif. Variabel terikatnya adalah hasil
belajar siswa.
3.4. Desain Penelitian
Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan
menggunakan dua kelas. Kelas pertama sebagai kelas eksperimen dan kelas kedua sebagai kelas kontrol. Untuk memperoleh data pada kedua kelas tersebut
diberikan tes awal pretes dan tes akhir postes. Perbedaan antara kedua kelas tersebut adalah perlakuan dalam proses pembelajaran, di mana kelas eksperimen
pembelajarannya dengan strategi inkuiri dikemas dalam CD interaktif sedangkan kelompok kontrol pembelajarannya dengan model pembelajaran inkuiri
terbimbing. Desain eksperimen yang digunakan adalah “Pretest-Postest Control Group Design” .
Tabel 3.2. Desain Penelitian
Group Tes Awal
Treatment Tes Akhir
Kelompok Eksperimen O
1
X
1
O
2
Kelompok Kontrol O
3
X
2
O
4
Sugiyono, 2007:112. Keterangan :
O
1
dan O
3
: Tes Awal O
2
dan O
4
: Tes Akhir X
1
: Perlakuan pembelajaran fisika dengan strategi inkuiri dikemas dengan CD interaktif
X
2
: Perlakuan pembelajaran fisika dengan strategi inkuiri terbimbing
Uraian desain di atas dapat dijelaskan dengan alur penelitian berikut:
Gambar 3.1 Alur Penelitian
3.5. Pengembangan Instrumen Penelitian