media audiovisual pada model pembelajaran Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Kualitas
Pembelajaran PKn melalui Model Time Token Arends dengan Media Audio Visual pada siswa Kelas V DN Kandi 01 Semarang.”
1.2. PERUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah model pembelajaran Time Token Arends dengan media
audio visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn Kelas V SDN Kandri 01 Semarang?
Adapun rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut: a.
Apakah model pembelajaran Time Token Arends dengan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru kelas V SDN Kandri 01
Kota Semarang ? b.
Apakah model pembelajaran Time Token Arends dengan media audio visual dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas V SDN Kandri 01 Kota
Semarang? c.
Apakah model pembelajaran Time Token Arends dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Kandri 01 Kota
Semarang ?
1.2.2 Pemecahan Masalah
Berdasarkan diskusi dengan tim kolaborasi, peneliti menetapkan alternatif tindakan yang tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn. Alternatif
tindakan yang dipilih adalah dengan penerapan model pembelajaran Time Token Arends dengan media audio visual. Model pembelajaran Time Token Arends
merupakan salah satu contoh kecil dari penerapan pembelajaran yang demokratis di sekolah. Model ini digunakan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan
sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali. Guru memberi sejumlah kupon berbicara dengan waktu + 30 detik per kupon pada
setiap siswa. Sebelum berbicara siswa menyerahkan kupon. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya
tidak boleh berbicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus berbicara sampai kuponnya habis.
Adapun langkah-langkah pembelajaran Time Token Arends menurut Arends dalam Suprijono, 2010: 133 yaitu ;
1. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi cooperative learning
2. Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu + 30 detik. Tiap siswa diberi
sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan. 3.
Bila telah selesai bicara kupon yang dipegang siswa diserahkan. Setiap berbicara menyerahkan 1 kupon.
4. Siswa yang telah habis kuponnya tidak boleh bicara lagi. Yang masih pegang
kupon harus bicara sampai kuponnya habis. 5.
Dan seterusnya.
Sedangkan media audio visual menurut Anitah 2009:55 adalah media yang meunjukkan unsur auditif pendengaran maupun visual penglihatan, jadi
dapat dipandang maupun didengar suaranya. Berdasarkan uraian tersebut metode Time Token Arends diharapkan
mampu meningkatkan keterampilan guru diantaranya menggunakan variasi pembelajaran dan pengelolaan kelas. Kemudian dengan kegiatan yang dilakukan
dalam model ini dapat meningkatkan aktivitas siswa yaitu meningkatkan komunikasi yang terjalin antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa
sehingga siswa dapat pro aktif selama proses pembelajaran berlangsung dan akan menjadikan hasil belajar yang lebih baik atau meningkat.
Adapun langkah-langkah pembelajaran menggunakan model Time Token Arends dengan media audio visual yaitu :
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Guru menyampaikan materi dengan menggunakan media audio visual
3. Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi.
4. Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik. Tiap siswa diberi
sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan. 5.
Bila telah selesai bicara kupon yang dipegang siswa diserahkan. Setiap berbicara satu kupon
6. Siswa yang telah habis kuponnya tidak boleh bicara lagi. Yang masih pegang
kupon harus bicara sampai kuponnya habis. 7.
Kegiatan berulang sampai semua kupon bicara yang dipegang siswa sudah habis digunakan.
1.3. TUJUAN PENELITIAN