Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan PKn

a. Kemampuan kognitif, yaitu kemampuan dalam mengingat materi yang telah dipelajari dan kemampuan mengembangkan intelegensi. b. Kemampuan afektif, yaitu kemampuan yang berhubungan dengan sikap kejiwaan seperti kecenderungan akan minat dan motivasi. c. Kemampuan psikomotor, yaitu kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik. Adapun penilaian pada kemampuan afektif serta psikomotor dapat dilihat pada penilaian aktivitas siswa serta pengamatan ketercapaian karakter bangsa. Sedangkan peniaian pada kemampuan kognitif siswa dilihat melalui hasil belajar siswa pada kegiatan evaluasi yang kemuadian diolah menjadi hasil belajar siswa. Indikator hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn menggunakan model Time Token Arends dengan media audio visual dalam penelitian ini yang dimaksudkan adalah ketercapaian nilai ketuntasan peserta didik yang sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal KKM. Nilai yang didapatkan ini adalah kombinasi dari nilai selama proses pembelajaran dan hasil belajar dan diolah menjadi bentuk nilai ketuntasan belajar.

2.1.4. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan PKn

2.1.4.1. Pengertian PKn Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat membentuk diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang dilandasi oleh UUD 1945. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Depdiknas 2007: 34 bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang secara umum bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara Indonesia, sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Menurut BSNP 2007 secara garis besar mata pelajaran Kewarganegaraan memiliki 3 dimensi yaitu: a Dimensi Pengetahuan Kewarganegaraan Civics Knowledge yang mencakup bidang politik, hukum dan moral. b Dimensi Keterampilan Kewarganegaraan Civics Skills meliputi keterampilan partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. c Dimensi Nilai-nilai Kewarganegaraan Civics Values mencakup antara lain percaya diri, penguasaan atas nilai religius, norma dan moral luhur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa sebagai warga negara Indonesia bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2.1.4.2. Tujuan Mata Pelajaran PKn Menurut BSNP 2007 mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan b Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi c Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya d Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan mata pelajaran PKn adalah membentuk siswa menjadi warga negara yang memiliki bekal kemampuan berinteraksi dan bersosialisai sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia, serta sikap hidup yang baik untuk menjadi warga negara Indonesia. 2.1.4.3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKn Menurut BSNP 2007 Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut. a Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan. b Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan- peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional. c Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. d Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga Negara. e Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi. f Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi. g Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. h Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi. Mengacu pada berbagai ruang lingkup tersebut, materi yang akan diajarkan peneliti pada penelitian tindakan kelas ini masuk ke dalam ruang lingkup kebutuhan warga negara, yaitu mengenai organisasi yang ada di lingkukngan sekitar dan kebebasan berorganisasi. 2.1.4.4. Pembelajaran PKn di SD Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, yakni pada pasal 37 menggariskan program kurikuler pendidikan Kewarganegaraan sebagai muatan wajib kurikulum pendidikan dasar danpendidikan menengah serta pendidikan tinggi Puskur Balitbang Depdiknas, 2007:3. Dalam masa transisi bangsa menuju masyarakat madani civil society, PKn sebagai salah satu mata pelajaran di sekolahan harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang sedang berubah. Tugas PKn dengan untuk mengembangkan pendidikan demokrasi mengemban tiga fungsi pokok, yaitu mengembangkan kecerdasan warga negara civic intelligence, membina tanggung jawab warga negara civic responsibility, dan mendorong partisipasi warga negara civic participation. Kecerdasan warga negara yang dikembangkan untuk membentuk warga negara yang baik melalui paradigma baru PKn bersifat multidimensional, yakni dalam dimensi rasional, dimensi spiritual, dimensi emosional, serta dimensi sosial Winataputra, 2007: 1.1-1.2. Pembelajaran PKn selayaknya dapat membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan intelektual yang memadai serta pengalaman praktis agar memiliki kompetensi dan efektivitas dalam berpartisipasi. Karena itu, terdapat dua hal yang harus disiapkan guru dalam pembelajaran PKn di kelas, yakni pengetahuan materi pembelajaran dan metode atau pendekatan pembelajaran. Materi PKn dikembangkan dalam bentuk standar nasional PKn yang pelaksanaannya berprinsip pada implementasi kurikulum terdesentralisasi. Terdapat empat isi pokok PKn, yaitu 1 kemampuan dasar dan kemampuan kewarganegaraan sebagai sasaran pembentukan; 2 standar materi kewarganegaraan sebagai muatan kurikulum dan kewarganegaraan; 3 indikator pencapaian sebagai kriteria keberhasilan pencapaian kemampuan; dan 4 rambu- rambu umum pembelajaran sebagai rujukan alternatif bagi para guru Winataputra, 2007: 1.34. Tujuan PKn di SD adalah menjadikan warga negara yang baik, yaitu warga negara yang tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya. Dengan demikian, kelak siswa diharapkan dapat menjadi bangsa yang terampil, cerdas, bersikap baik, dan mampu mengikuti kemajuan teknologi modern Ruminiati, 2007: 1.26. PKn bertumpu pada kemampuan dasar kewarganegaraan civic competence untuk semua jenjang SDMI, SMPMTs, dan SMAMA. Kemampuan dasar tersebut selanjutnya diuraikan dalam bentuk sejumlah kemampuan disesuaikan dengan tingkatjenjang sekolah sejalan dengan tingkat perkembangan siswa Winataputra, 2007: 1.21. Paradigma baru PKn dalam pendekatan pembelajarannya memfokuskan pada kegiatan belajar aktif siswa active student learning dan pendekatan inkuiri inquiry approach. Karakteristik model pembelajaran PKn paradigma baru adalah: membelajarkan dan melatih siswa berpikir kritis; membawa siswa mengenal, memilih, dan memecahkan masalah; serta melatih siswa dalam berpikir sesuai dengan metode ilmiah dan keterampilan sosial lain yang sejalan dengan pendekatan inkuiri Winataputra, 2007: 1.2-1.3. Oleh karena itu pendekatan Time Token Arends sangatlah cocok digunakan dalam penelitian ini karena sesuai dengan karakteristik model pembelajaran PKn dengan paradigma baru.

2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 12 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 10 295

PENERAPAN MODEL TERPADU TIME TOKEN ARENDS DAN STAD BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS V SDN TAMBAKAJI 02 SEMARANG

0 31 319

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

0 20 251

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

0 31 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

1 7 270

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V A SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

0 5 348

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 4 315

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG

0 18 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN KEMBANGARUM 01 KOTA SEMARANG

0 5 224