pendekatan inkuiri Winataputra, 2007: 1.2-1.3. Oleh karena itu pendekatan Time Token Arends sangatlah cocok digunakan dalam penelitian ini karena sesuai
dengan karakteristik model pembelajaran PKn dengan paradigma baru.
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Sanjaya 2011:242 pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokantim kecil, yaitu antara
empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen. Maksud kelompok
heterogen adalah untuk melatih siswa menerima perbedaan cara bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya. Sedangkan Karli dalam Hamdani,
2011:165 menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam
bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih. Keberhasilan kerja sangat
dipengaruhi keterlibatan setiap anggota kelompok itu sendiri. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang
berdasarkan paham konstruktivis. Dukungan teori konstruktisvisme sosial Vygotsky telah meletakkan arti penting model pembelajaran kooperatif. Menurut
Vygotsky dalam Suprijono, 2011:55 pengetahuan dibangun dan dikonstruksi secara mutual. Keterlibatan peserta didik dengan orang lain membuka kesempatan
bagi mereka mengevaluasi dan memperbaiki pemahaman. Dengan cara ini, pengalaman dalam konteks sosial memberikan mekanisme penting untuk
perkembangan pemikiran peserta didik.
Adapun kelebihan dari penggunaan model pembelajaran kooperatif menurut Sanjaya 2011:249 yaitu :
a. Menambah kepercayaan dan kemampuan berpikir siswa
b. Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau
gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain
c. Dapat membantu anak untuk respect pada orang lain dan
menyadari keterbatasannya serta menerima segala perbedaan d.
Membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar e.
Merupakan strategi yang ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik siswa
f. Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan
pemahamannya sendiri g.
Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata
h. Dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk
berpikir. Berdasarkan dari kelebihan-kelebihan model pembelajaran kooperatif
tersebut, maka peneliti akan menggunakan model pembelajaran, guna meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN Kandri 01
Kota Semarang. Sedangkan beberapa model pembelajaran kooperatif menurut Suprijono 2011 antara lain: 1 Jigsaw; 2 Think-Pair-Share; 3 Numbered Head
Together; 4 Group Investigation; 5 Two Stay Two Stray; 6 Make a Match; 7
Listening Team; 8 Inside-Outside Circle; 9 Bamboo Dancing; 10 Point- Counter-Point; 11 The Power of Two; 12 Listening Team; dan 13 Time Token
Arends. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Time Token Arends. Pada model ini, guru melatih siswa untuk meningkatkan keterampilan berbicaranya dengan mengajak siswa untuk aktif
dalam kegiatan diskusi yang dilaksanakan. Setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk berpastisipasi dalam kelompok dengan menggunakan kupon
berbicara yang diberikan guru. Hal ini menunjukkan bahwa lima unsur proses belajar kooperatif yang terdiri atas: saling ketergantungan positif, tanggung jawab
perseorangan, tatap muka, komunikasi antar kelompok dan evaluasi proses kelompok dapat terlaksana.
2.1.6. Model Time Token Arends