Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Time Token Arendsdengan media audio visual tergolong
efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada siswa Sekolah Dasar. Maka peneliti yakin bahwa penerapan model Time Token Arendsdengan media
audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian penelitian di atas dapat dijadikan acuan pada penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan
peneliti.
2.3. KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan data awal hasil observasi bahwa penyebab masih kurangnya kualitas pembelajaran PKn adalah rendahnya keterampilan guru dan aktivitas
siswa. guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran belum optimal. Keterampilan penggunaan variasi yang dilaksanakan guru masih belum mengacu
pada berbagai model pembelajaran yang sudah ada. Pemanfaatan media pembelajaran pun belum optimal. Hal ini berdampak pada aktivitas siswa selama
pembelajaran. Kurangnya interaksi dua arah antara guru dan siswa membuat siswa cenderung pasif serta enggan mengikuti pelajaran dikarenakan siswa belum
termotivasi. Dari permasalahan tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.
Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran PKn, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas V memberikan solusi berupa penggunaan model pembelajaran
Time Token Arends dengan media audio visual. Penggunaan model tersebut pada pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam kegiatan
pembelajaran. Diantaranya yaitu peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran memaknai pelajaran yang diberikan sehingga hasil belajarnya pun akan
Bagan 2.1 Kerangka berpikir
Kondisi awal : Kualitas pembelajaran pada kondisi awal masih rendah. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu : 1.
1. Guru : a. Belum memanfaatkan media secara optimal
b. Penggunaan metode yang belum optimal 2.
2. Siswa a. Motivasi belajar rendah
b. Minat siswa masih kurang 3. Hasi; belajar siswa masih rendah
3. 3. Hasil belajar
Pelaksanaan tindakan : Penggunaan model Time Token Arends dengan media audio visual.
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Time Token Arends berbasis media audio visual adalah :
1.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran 2.
Guru menyampaikan materi dengan menggunakan media audio visual 3.
Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi. 4.
Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik. Tiap siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan.
5. Bila telah selesai bicara kupon yang dipegang siswa doserahkan. Setiap
berbicara satu kupon 6.
Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang masih pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis.
7.
Kegiatan tersebut berulang sampai kupon siswa habis
.
Kondisi akhir : Kualitas pembelajaran meningkat, hal ini ditandai dengan :
1. Keterampilan guru dalam menyampaikan pembelajaran meningkat 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat
3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn meningkat.
2.4. HIPOTESIS