1. Gr. J. H Manik
Gr. J. H Manik adalah seorang pria beruasia 71 tahun dengan mempunyai istri setelah istri pertamanya meninggal dunia. Rumah yang kerap dipanggil Pak JH jeha
ini tepat berada di ibu kota Kabupaten Pakpak bharat yaitu di Salak, sekaligus dirumah beliau dijadikan tempat salah satu loket angkutan umum yaitu Stasiun PO.
Sempurna sehinggga tidak heran jika beliau dikenal masyarakat dimana-mana baik di Pakpak Bharat bahkan diluar Pakpak Bharat. Bapak yang mempunyai 7 orang anak
ini adalah seorang pensiunan guru Sekolah Menegah Atas sada arih yang saat ini SMA N 1 Unggulan di Pakpak Bharat. Selain berpropesi sebagai guru pendidik,
beliau juga berperan aktif di kegerejaan dan juga memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi. Kepedulian terhadap suku, daerah adalah menjadi salah satu tanggung jawab
beliau untuk memajukan dari ketertinggalan dan sudah mendarah danging seperti seorang nasionalis. Setelah bapak ini pensiun pada tahun 1980, beliau sangat aktif
dibidang keorganisasian baik organisasi kedaerahan sampai pada organisasi politik. Beliau juga adalah salah satu penggagas untuk memekarkan pakpak menjadi
sebuah kabupaten sehingga pada tahun 2003 berkat dari perjuangan dan perjalanan panjang yang dilakukan telah terwujud yaitu Kabupaten Pakpak Bharat pada saat ini.
Permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi ditengah-tengah masyarakat atau bahkan ide-ide dan gagasan beliau selalu ikut campur didalamnya untuk
mengurusinya. Seperti contoh pada tahun 1992 terjadi pertentangan antar suku yaitu suku batak toba dan pakpak melalaui gereja HKBP dimana pada waktu itu adanya
larangan bahwa pakpak tidak biasa beribadah dan bahkan sampai terjadi penculikan para jemaat-jemaat gereja. Ketika adanya suatu ide atau perencanaan untuk
Universitas Sumatera Utara
mendirikaan gereja suku pakpak, namun dari gereja tersebut mengambil alih dengan maksud tetap berada digereja HKBP. Pada masa itu masih gereja inilah yang dipakai
masyarakat pakpak sebelum terjadi perkembangan baik dari SDM, ekonomi, politik, hukum. Beliau adalah salah satu menjadi target utama untuk diculik. Namun berkat
dari usaha dan perjuangan beliau dan masyarakat lainnya telah berusaha meredam permasalahan itu. Sehingga pada tahun itu juga terbentuklah gereja suku pakpak yang
di setujui oleh menteri agama yang diberi nama GKPPD Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi. Dari profil yang telah dikemukakan diatas, informan ini dijadikan
sebagai informan kunci dengan kriteria informan kunci dari tokoh agama.
2. St. Asahan Banurea