BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Adapun jenis dari penelitian ini adalah penelitian studi deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai
pendekatan yang menghasilkan data, tulisan, dan tingkah laku yang didapat dari apa yang dapat diamati Nawawi, 1994: 203. Penelitian deskriptif ini digunakan untuk
menggambarkan atau melukiskan apa yang diteliti dan berusaha memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang menjadi pokok penelitian.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pakpak Bharat, Propinsi Sumatera Utara. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini merupakan salah satu wilayah
masyarakat yang menolak bergabung dengan Propinsi Tapanuli dan tetap berada di Propinsi Sumatera Utara.
3.3. Unit Analisis dan Informan.
2.3.1 Unit Analisis Yang menjadi unit analisis atau objek kajian dalam penelitian ini adalah
masyarakat Kab. Pakpak Bharat. 2.3.2 Informan .
18
Universitas Sumatera Utara
Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Kab. Pakpak Bharat yaitu orang-orang yang bekerja disektor informal dan formal.
Informan Kunci : •
Tokoh-tokoh Agama. •
Tokoh-tokoh Adat. •
DPRD Kab. Pakpak Bharat •
Organisasi Masyarakat, meliputi : 1.
HIMPAK Himpunan Masyarakat Pakpak bertempat di Medan 2.
FPMPRP Front Pemuda Dan Mahasiswa Peduli Rakyat Pakpak Bharat bertempat di Medan
3. KNPI Komite Nasional Pemuda Indonesia meliputi : PP Pemuda
Pancasila , IPK Ikatan Pemuda Karya bertempat di Pakpak Bharat 4.
IKKPI Ikatan Keluarga Pemuda Pakpak Indonesia bertempat di Pakpak Bharat
Informan Biasa : •
Penduduk, penduduk yang sudah lama tinggal di Pakpak Bharat.
3.4. Tehnik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data akurat dalam penelitian ini, tehnik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Wawancara mendalam in-depth interview. Wawancara mendalam yang dimaksud adalah pencakapan yang sifatnya luwes, terbuka dan tidak baku. Peneliti
Universitas Sumatera Utara
melakukan proses tanya jawab kepada para informan dengan harapanya informan dapat mengungkapkan informasi atau data yang diharapkan dengan bahasanya
sendiri. Jikalaupun ada pedoman wawancara interview guide, hanya sebatas instrumen pembantu bagi sipeneliti yang sifatnya tidak monoton.
2. Observasi. Data yang akan diharapkan juga akan diperoleh melalui observasi atau pengamatan yang akan dilakukan oleh peneliti. Beberapa pengamatan
yang akan dilakukan peneliti ada yang bersifat berperan serta ternatas, maksudnya adalah, peneliti tidak akan merahasiakan identitas diri, akan terlibat dalam beberapa
kegiatan ringan yang sedang dilakukan si informan pada saat pengamatan berlangsung, misalnya keseharian hidup informan dalam interaksi dengan keluarga
atau masyarakat, hal tersebut diharapkan adalah untuk membina rapport yang lebih baik dengan informan.
3. Dokumentasi. Dokumentasi untuk membantu penelusuran data historis, dapat berupa foto, artikel, jurnal, buku, dokumen atau catatan-catatan lainnya yang
masih berhubungan dengan topik penelitian.
3.5. Interpretasi data