St. Asahan Banurea Mansehat Manik, S.pd

mendirikaan gereja suku pakpak, namun dari gereja tersebut mengambil alih dengan maksud tetap berada digereja HKBP. Pada masa itu masih gereja inilah yang dipakai masyarakat pakpak sebelum terjadi perkembangan baik dari SDM, ekonomi, politik, hukum. Beliau adalah salah satu menjadi target utama untuk diculik. Namun berkat dari usaha dan perjuangan beliau dan masyarakat lainnya telah berusaha meredam permasalahan itu. Sehingga pada tahun itu juga terbentuklah gereja suku pakpak yang di setujui oleh menteri agama yang diberi nama GKPPD Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi. Dari profil yang telah dikemukakan diatas, informan ini dijadikan sebagai informan kunci dengan kriteria informan kunci dari tokoh agama.

2. St. Asahan Banurea

St. Asahan Banurea yang kerap dipanggil Pak Banurea dilingkungan masyarakat luas. Bapak yang berumur 65 tahun ini adalah asli keturunan suku pakpak yang dimulai dari nenek moyang hingga anak-anaknya. Bapak yang bepostur tubuh tegap ini sangat mengerti dan tahu jelas bagaimana sistem kebudayaan dan bagaimana sebenarnya budaya pakpak itu. Karena dibidang kebudayaan beliau sangat peduli akan hal itu. Selain aktif di bidang kebudayaan, Bapak ini juga sangat berperan aktif dikepengurusan organisasi kedaerahan baik dibidang kebudayaan maupun organisasi nasionalis. Walaupun bapak ini sudah tampak tua, jiwa kepemudaan dalam dirinya masih tetap tertanam. Beranjak dari keorganisasian yang beliau geluti, beliau juga salah satu penyambung tangan dan suara masyarakat dalam pembentukan daerah pakpak dijadikan menjadi suatu kabupaten seperti bagaimana kabupaten lainnya deberi Universitas Sumatera Utara kebebasan untuk memajukan daerah. Sumbangsih berupa ide dan gagasan yang cemerlang dari beliau sering dilontarkan kepada pemerintah seperti pihak Legislatif dan Eksecutif dengan cara beraudiensi dengan maksud adalah tujuan bersama dan masyarakat luas sekalipun. Seperti yang di utarakan Bapak St. Asahan Banurea lk. 65 tahun “ Bila anda menyediakan sedikit saja waktu untuk merenung bagaimana setiap budaya itu terbentuk, maka anda akan kagum dan berupaya untuk melestarikannya…” Bapak yang salah satu orang yang berpengaruh dan juga tuan tanah didaerah ini nampaknya betul-betul peduli terhadap daerahnya berbagai sisi. Karena kondisi yang saat ini sudah merasa tidak kuat lagi dipengaruhi umur semakin tua, kesehariannya hanya dihabiskan dirumah dan kadang berpergian ke tempat sanak saudaranya baik yang ada di Medan yang masih kuliah maupun di Sidikalang. Dari profil yang dipaparkan informan, beliau diajdikan sebagai informan kunci dengan kriteria dari tokoh adat.

3. Mansehat Manik, S.pd

Mansehat manik, S.pd adalah ke IV dari 8 bersaudara, lahir dari pasangan St. Gr. A.S Manik dan N. Br Boang Manalu. Kelahiran pada tanggal 26 juli1964 di Sigelanggang Aornakan, Desa Aornakan II, Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut, Kabupaten Pakpak Bharat propinsi Sumatera Utara. Lulus SD di Kecupak pada tahun 1977, lulus SMP di Salak dan lulus SMA dari 1 Sidikalang. Kemudian melanjut ke Perguruan Tinggi IKIP Medan dengan jurusan Sejarah pada tahun1984. Pada tahun 1986-1988 beliau sempat megajar di SMA swasta di Universitas Sumatera Utara Salak kemudian melanjut mengajar di SMA Negeri 1 Salak pada tahun 1988. Setelah megaajar, pada tahun 1992 juga bekerja di PT. Gruti Aceh Sumut bagian TPTI. Dengan pengalaman yang sudah banyak kemudian beliau menikah dengan pasangan E. Br Bancin dan dikaruniai 3 tiga anak putra dan putri. Tahun 1992-1995 melanjut sebagai tenaga pengajar di SLTP N 1 Salak lalu berhenti untuk pembangunan trasnmigrasi di Pagindar. Pada tahun 1998-2003 mengajar kembali di SMP N 1 Salak sebagai guru kontrak daerah sambil melanjutkan kuliah di STKIP Teladan Medan dan selesai studi dan memperoleh gelar S.pd Sarjana Pnedidikan. Kemudian tahun 2003, terpilih menjadi ketua DPD Partai Golkar untuk Kabupaten Pakpak Bharat dan pada pemilu 2004 mengantarkan sebagai anggota DPRD dan terpilih menjadi ketua DPRD Kabupaten Pakpak Bharat periode 2004- 2009. Saat ini masih sebagai dosen Bahasa Indonesia pada STKIP Teladan Medan dan menjadi mahasiswa pacasarjana S2 jurusan Bahasa Indonesia untuk tahun 2007-2009. Bapak ini adalah anggota Majelis Pusat GKPPD dan ketua SOKSI cabang Kabupaten Pakpak Bharat 2006-2012. Dari profil yang dipaparkan informan, beliau diajdikan sebagai informan kunci dengan kriteria dari DPRD Kabupaten Pakpak Bharat.

4. Organisasi Masyarakat yang meliputi : 1. Organisasi HIMPAK Himpunan Masyarakat Pakpak