α = 0,05 maka nilai signifikan dari α maka Ho diterima, H
1
ditolak, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat partisipasi organisasi P3A
dengan pendapatan petani. Maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara
tingkat partisipasi anggota P3A dengan tingkat pendapatan ditolak. Hal ini
disebabkan karena petani tidak menyadari bahwa partisipasi dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi sangat penting. Padahal kegiatan
tersebut merupakan salah satu faktor pendukung dalam peningkatan produktivitas
yang dapat meningkatkan pendapatan petani.
Masalah-masalah yang Dihadapi Serta Upaya-upaya yang Dilakukan Oleh Organisasi P3A dalam Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
a. Organisasi P3A Karya Bersama
Masalah yang dihadapi oleh angota P3A Karya Bersama yaitu tidak adanya kesepakatan antara petani hulu dan hilir dimana pada saat musim kemarau
petani di hulu seringkali menutup aliran air sehingga petani hilir kekurangan air. Upaya yang dilakukan yakni pengurus mengaktifkan ulu-ulu dalam memonitor
pendistribusian air dan petanipengurus P3A bermusyawarah dan meminta pengertian kepada petani hulu agar mau menjalankan air pada saat musim
kemarau untuk petani hilir sesuai dengan kesepakatan. Kemudian rendahnya partisipasi petani anggota P3A dalam ketepatan waktu membayar IPAIR dan
pemeliharaan saluran yaitu pencegahan. Upaya yang dilakukan adalah pengurus menghimbau atau mengajak petani melalui pendekatan persuasif agar petani tepat
waktu dalam membayar IPAIR dan mengikuti kegiatan pemeliharaan saluran yaitu pencegahan atau dengan memberikan sanksi kepada mereka sesuai dengan
anggaran dasar.
Universitas Sumatera Utara
b. Organisasi P3A Sahata
Masalah yang dihadapi oleh anggota P3A Sahata yaitu sistem pembukuan yang tidak transparan, sebagian besar petani tidak mengetahui sistem pembukuan
dan arah pemanfaatan iuran yang dikumpulkan dari setiap anggota P3A. Hal ini membuat petani anggota kadang-kadang tidak atau menunda untuk membayar
iuran yang sudah ditetapkan. Upaya yang dilakukan yakni anggota ataupun pengurus mengusulkan dalam rapat supaya dibuat sistem pembukuan iuran
anggota yang transparan dan dibuat laporan pertanggungjawaban setiap kali rapat ataupun pada acara terentu agar petani menyadari bahwa iuran yang dikumpulkan
sangat berguna bagi kelangsungan kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. Kemudian rendahnya partisipasi petani anggota P3A dalam ketepatan
waktu dalam membayar IPAIR da mengikuti kegiatan dalam pemeliharaan dan pembersihan saluran. Upaya yang dilakukan yaitu pengurus mengajak atau
menghimbau petani melalui pendekatan persuasif agar petani selalu membayar IPAIR dengan tepat waktu dan mengikuti kegiatan pemeliharaan dan pembersihan
saluran karena kegiatan tersebut dapat mempengaruhi kelancaran air mengalir dalam saluran irigasi.
Universitas Sumatera Utara
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Kegiatan yang dilakukan oleh kedua organisasi P3A yaitu mengadakan rapat
anggota: mengadakan pemungutan Iuran Pelayanan Irigasi IPAIR guna pembiayaan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi: mengatur pembagian,
pemberian, penggunaan dan kelebihan penggunaan air irigasi: mengadakan gotong-royong guna pemeliharaan saluran dan bangunan irigasi. Pada
kenyataan organisasi P3A Karya Bersama dan Sahata tidak melaksanakan kegiatannya dengan baik.
2. Mekanisme pengumpulan yaitu Petani membayar IPAIR pada saat musim
panen, ulu-ulu bertugas mengumpulkan IPAIR dari petani langsung di lahan sawah mereka dan menyerahkannya kepada bendahara yang diketahui oleh
ketua P3A Raja Bondar. Penggunaan Iuran Pelayanan Air Irigasi IPAIR pada kedua organisasi yaitu IPAIR diperoleh dari iuran wajib sebesar 5 Kg
gabah padi per rante. Iuran tersebut digunakan untuk untuk imbalan jasa pengurus yaitu ketuawakil ketua, sekretaris, bendahara dan ulu-ulu, untuk
biaya pemeliharaan, rehabilitasi, dan pembangunan jaringan irigasi; dan untuk biaya administrasi dan kas. Pada P3A Karya Bersama terdapat juga iuran
khusus yang dikumpulkan sekali dalam setahun yaitu Rp. 5.000 per petani. Iuran khusus digunakan untuk rehabilitasi atau pembangunan jaringan irigasi
tersier atas dasar musyawarah. 3.
Tingkat partisipasi organisasi P3A dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi adalah sedang.
Universitas Sumatera Utara
4. Tidak ada hubungan tingkat partisipasi Organisasi P3A dalam kegiatan
operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dengan pendapatan usahatani. 5a. Masalah-masalah yang dihadapi dalam organisasi P3A Karya Bersama dalam
kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi di daerah penelitian adalah tidak adanya kesepakatan antara petani hulu dan hilir dan rendahnya
partisipasi petani anggota P3A dalam ketepatan waktu membayar IPAIR dan pemeliharaan saluran yaitu pencegahan.
b. Masalah-masalah yang dihadapi dalam organisasi P3A Sahata yaitu sistem pembukuan yang tidak transparan dan rendahnya partisipasi petani anggota
P3A dalam ketepatan waktu dalam membayar IPAIR da mengikuti kegiatan dalam pemeliharaan dan pembersihan saluran.
6a. Upaya-upaya yang dilakukan oleh P3A Karya Bersama dalam mengatasi masalah yang dihadapi adalah pengurus mengaktifkan ulu-ulu dalam
memonitor pendistribusian air dan pengurus menghimbau atau mengajak petani melalui pendekatan persuasif atau dengan memberikan sanksi kepada
mereka sesuai dengan anggaran dasar. b. Upaya-upaya yang dilakukan oleh P3A Sahata yaitu petanipengurus P3A
bermusyawarah, mengusulkan dalam rapat supaya dibuat sistem pembukuan iuran anggota yang transparan dan dibuat laporan pertanggungjawaban dan
mengajak atau menghimbau petani melalui pendekatan persuasif agar petani selalu membayar IPAIR dengan tepat waktu dan mengikuti kegiatan
pemeliharaan dan pembersihan saluran.
Universitas Sumatera Utara
Saran Kepada Pemerintah
Kepada pemerintah agar membimbing pengurus melalui kegiatan kursus atau pelatihan dan melakukan pengawasan saluran terutama salaura primer dan
sekunder secara intensif dan terprogram melalui lembaga yang berwenang seperti Dinas PU Pengairan.
Kepada Petani
Kepada petani agar mau berpartisipasi dalam kegiatan gotong-royong dan pemeliharaan jaringan irigasi dan membayar IPAIR yang sangat bermanfaat
dalam pemeliharaan jaringan tersebut, agar jaringan irigasi tetap terjaga dengan baik.
Kepada Organisasi P3A
Kepada pengurus P3A agar lebih aktif menggerakkan petani untuk terlibat dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dengan menanamkan
rasa memiliki terhadap saluran irigasi sehingga petani mau mengikuti setiap kegiatan-kegiatan yang telah ditentukan demi kemajuan organisasi P3A dan
pengembangan usahataninya.
Kepada Peneliti Selanjutnya
Agar dilakukan penelitian selanjutnya tentang evaluasi penggunaan IPAIR dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous a, 2010. Pedoman Pemberdayaan Petani Pemakai Air P3A. Dikutip dari: http:www. digilib-ampl.netperkumpulan petani pemakai air. Pada
tanggal 3 Agustus 2010. -------------- b, 2010. Pembangunan Pertanian Lahan Beririgasi. Dikutip dari:
http:www. sukatani-banguntani.blogspot.comhubungan P3A dengan pendapatan. Pada tanggal 14 September 2010.
-------------- c, 2010. Organisasi. Dikutip dari: http:wikipedia.com. Pada Tanggal
5 Oktober 2010. -------------- d, 2010. Partisipasi. Dikutip dari: http:www.wordpress.com. Pada
Tanggal 5 Oktober 2010. Ambler, J. S., 1992. Irigasi di Indonesia. Dinamika Kelembagaan. Jakarta:
LP3ES. Asnawi, S., 1992. Iuran Pelayanan Irigasi. Padang: PSI-Unand.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Utara, 2008. Tapanuli Utara dalam
Angka 2008. Direktorat Pengelolaan Air, 2008. Pedoman Teknis Pengembangan Pengelolaan
Irigasi Partisipatif. Jakarta: Departemen Pertanian. Ginting, M., 1999. Dinamika Organisasi Koperasi. Bogor: Disertasi IPB.
Hansen, V. E., dkk, 1992. Dasar-dasar dan Praktek Irigasi. Jakarta: Erlangga. Isnaini, M., 2006. Pertanian Organik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Kartasapoetra, A. G., dan Mul Mulyani Sutedjo., 1994. Tekhnologi Pengairan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Universitas Sumatera Utara
Kuncoro, M., 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi : Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis. Jakarta: Erlangga.
Kuswanto, 1993., Pengembangan Kelembagaan P3A. Jakarta: LP3ES. Lubis, S., 1999. Mencari Konsep Pendekatan Partisipatif. Jakarta: LP3ES.
Mawardi, E., 2007. Desain Hidraulik Bangunan Irigasi. Bandung: Alfabeta. Pasandaran, E., 1991. Irigasi di Indonesia : Strategi dan Pengembangan. Jakarta:
LP3ES. Pusposutardjo, S., 2001. Pengembangan Irigasi, Usahatani Berkelanjutan dan
Gerakan Hemat Air. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Siskel, S. E., dan S.R. Hutapea., 1995. Irigasi di Indonesia : Peranan Masyarakat
dan Penelitian. Jakarta: LP3ES. Sudi, M., Ketut, K., dan Mohamad, M., 2005. Kebijakan Lokasi Program
Perbaikan Irigasi Berdasarkan Peluang Peningkatan Indeks Pertanaman IP. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi
Pertanian.
Wahyuni, I., 1999. Partisipasi Petani Dalam Rehabilitas Irigasi Kecil. Padang:
Pusat Studi Irigasi Unand. Wiwiek, 2010. Pengembangan Pengelolaan Irigasi Partisipatif. Jakarta: Pusat
Pengembangan Penyuluhan Pertanian.
Universitas Sumatera Utara
Organisasi Sampel
Lahan Ha
Tahun Tingkat
Pendidikan Tahun
Bertani Tahun
Tanggungan Orang
Terkumpul Seharusnya
Terkumpul Seharusnya
P3A KARYA
BERSAMA
1 0.4
45 12
21 4
25 50
2,500 5,000
2 0.6
56 6
30 6
75 75
5,000 5,000
3 0.3
58 9
24 3
37.5 5,000
4 0.3
61 9
29 8
18.75 37.5
2,500 5,000
5 0.4
31 9
10 2
25 50
2,500 5,000
6 0.6
38 12
15 3
75 75
5,000 5,000
7 0.5
59 6
25 5
62.5 5,000
8 0.7
57 6
26 5
43.75 87.5
2,500 5,000
9 0.8
54 9
22 7
100 100
5,000 5,000
10 0.4
43 12
21 4
50 50
5,000 5,000
11 0.5
52 6
20 4
62.5 5,000
12 0.3
38 12
10 2
18.75 37.5
2,500 5,000
13 0.2
42 12
16 4
25 5,000
14 0.4
48 9
26 6
25 50
2,500 5,000
15 0.3
42 9
31 4
37.5 37.5
5,000 5,000
16 0.3
38 6
17 3
37.5 37.5
5,000 5,000
17 0.6
60 9
31 8
75 75
5,000 5,000
18 0.4
35 9
17 3
50 50
5,000 5,000
19 0.5
30 6
10 3
62.5 62.5
5,000 5,000
20 0.5
44 6
21 5
31.25 62.5
2,500 5,000
21 0.6
34 12
19 3
37.5 75
2,500 5,000
22 0.8
64 6
30 7
50 100
2,500 5,000
23 1
56 9
27 5
125 125
5,000 5,000
24 0.4
55 9
23 4
50 50
5,000 5,000
25 0.3
41 6
20 4
37.5 5,000
26 0.4
57 6
31 5
50 50
5,000 5,000
27 0.4
50 6
27 7
25 50
2,500 5,000
28 0.5
49 9
21 4
62.5 62.5
5,000 5,000
29 0.7
46 6
22 5
87.5 5,000
30 0.3
48 9
19 4
37.5 37.5
5,000 5,000
Total 14.4
1431 252
661 137
1187.5 1800
95,000 150,000
Rata-rata 0.48
47.7 8.4