METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Sampel
Penentuan daerah sampel dilakukan secara purposive sengaja, yaitu di Desa Hutatoruan I, IV dan Parbubu Pea yaitu P3A Karya Bersama dan Desa Lobu
Hole yaitu P3A Sahata, Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Alasan memilih daerah sampel karena desa tersebut memiliki luas wilayah kerja yang
besar pertama dan kedua. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Nama, Luas Wilayah Kerja dan Legalitas P3A Menurut Desa dan Daerah Irigasi di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara
Tahun 2006.
No Desa Daerah Irigasi
Nama P3A Luas
Ha Legalitas
BH BBH
1. Parbubu I dan II
Siborgung Dosroha
86
√
- 2. Parbubu
Parbubu I
Parbubu 61
√
- 3.
Siraja Hutagalung Hasak I
Rim Nitahi 250
√
- 4. Sosunggulon
Aek Sibabiat Dosroha
75
√
- 5. Sitompul
Simarlailai Saurdot 80
√
- 6. Hutabarat
Partali Hutabarat Parbaju
Nauli 75
√
-
7. Hutatoruan I, IV
dan Parbubu Pea Hasak I
Karya Bersama 365
√
-
8. Pansurnapitu, Enda Portibi,
Sangkaran, Parbubu
Hasak II Onan Gadu-gadu
300
√
-
9. Simamora, Siraja
Oloan, Hutauruk SW, Hutatoruan
Aek Haidupan
Marsiurupan 250
√
-
10. Parbaju Julu,
Parbaju Tonga, Partali Toruan,
Partali Julu Panaharan Sepakat
300
√
-
11. Sihujur Hatupangan Satahi
150
√
- 12. Hutapea Banuarea
Aek Silasik Saurdot
52 -
√
13. Ibu Siagian
Aek Sidempuan
Perkumpulan Hutabarat
Sidempuan PHS 75 -
√
Universitas Sumatera Utara
14. Sitompul Sangkaran
Maduma 50
-
√
15. Parbaju Tonga Aek Goti
Aek Goti 40
-
√
16. Hutatoruan II
Aek Siansimun
Selaras 90 -
√
17. Jambur Nauli
Aek Napultak
Parpangiran Sekata 75
-
√
18. Pagar Sinondi
Aek Pagar Sinondi
- 60 -
√
19. Simamora Hutatoruan
Panganan Lombu
Huta Baginda 200
-
√
20. Simorangkir JuluSimorangkir
Habinsaran, Enda Portibi
Aek Halian Saroha
60 -
√
21. Lumban Siagian Jae, Sangkaran
Aek Marubung
Saroha 100 -
√
22. Lobu Hole
Hutanamora Sahata 600
-
√
Jumlah 11 11
Sumber: Bagian Perekonomian Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010
Metode Penarikan Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah organisasi P3A petani padi sawah di Desa Hutatoruan I, IV dan Parbubu Pea yang termasuk dalam satu organisasi P3A
Karya Bersama dan Desa Lobu Hole yaitu P3A Sahata. Metode yang digunakan dalam penarikan sampel adalah metode simple random sampling. Dari setiap
organisasi P3A diambil sampel secara acak sederhana yaitu masing-masing 30 petani padi sawah anggota P3A Karya Bersama dan 30 petani padi sawah anggota
P3A Sahata. Besar sampel seluruhnya sebanyak 60 sampel, seperti tertera pada Tabel 2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Jumlah Populasi dan Sampel Organisasi P3A di Kecamatan Tarutung Tahun 2006
N o
Desa Daerah Irigasi
Nama P3A Populasi
KK Sampel
KK
1. Hutatoruan I, IV dan Parbubu Pea
Hasak 1 Karya Bersama
374 30
2. Lobu Hole
Hutanamora Sahata
238 30
Jumlah 612 60
Sumber: Bagian Perekonomian Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010 dan Kepala Desa Hutatoruan I, IV, Parbubu Pea dan Lobu Holex
Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan petani
yang tergabung dalam organisasi P3A. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Bagian Keuangan Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara, Kantor
Kepala Desa Hutatoruan I, IV, Parbubu Pea dan Lobu Hole, buku serta literatur yang mendukung penelitian ini. Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Spesifikasi Pengumpulan Data N
o
Jenis Data Sumber Data
Metode Alat
Pengumpulan Data
1 Identitas petani sampel
Petani anggota pengurus P3A
Wawancara Kuisioner
2 Pelaksanaan program
kegiatan organisasi P3A Petani anggota
dan pengurus P3A Wawancara
Kuisioner
3 Mekanisme
pengumpulan dan penggunaan IPAIR
Petani anggota dan pengurus P3A
Wawancara Kuisioner
Universitas Sumatera Utara
4 Masalah-masalah dalam
kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan
irigasi Petani anggota
dan pengurus P3A Wawancara
Kuisioner
5 Upaya-upaya dalam
menghadapi masalah Petani Sampel dan
Pengurus P3A Wawancara
Kuisioner
6 Deskriptif daerah
penelitian Kepala Desa
Pencatatan data
Kuisioner dan Monografi desa
7 Data organisasi P3A
PPL Kecamatan dan Kepala Desa
Wawancara Pencatatan data
8 Nama, Luas Wilayah
Kerja dan Legalitas P3A Menurut Desa dan
Daerah Irigasi Bagian
Perekonomian Pemerintahan
Kabupaten Tapanuli Utara
Pencatatan data
Kuisioner
9 Tingkat partisipasi P3A
dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi Petani anggota
dan pengurus P3A Wawancara
Kuisioner
Metode Analisis Data
Identifikasi masalah 1 dianalisis dengan metode deskriptif dengan mengumpulkan data tentang kegiatan organisasi P3A yang terlaksana dengan
yang tidak terlaksana. Identifikasi masalah 2 dianalisis dengan metode deskriptif dengan
mengumpulkan data tentang jumlah iuran yang terkumpul dan penggunaan iuran IPAIR selama satu tahun.
Identifikasi masalah 3 Hipotesis 1 yaitu untuk mengetahui tingkat partisipasi organisasi dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi di
daerah penelitian diuji dengan penentuan skor dari 8 parameter partisipasi,
Universitas Sumatera Utara
parameter tersebut diperoleh dari laporan pertanggungjawaban P3A yang berupa data-data pada Tabel 4.
Tabel 4. Parameter Untuk Melihat Tingkat Partisipasi Anggota P3A No. Parameter
Kriteria Skor
1. Membayar Iuran Pelayanan Irigasi IPAIR
Membayar Penuh
Membayar IPAIR hanya
setengah dalam satu tahun
Tidak membayar
3 2
1 2. Ketepatan waktu membayar
IPAIR
Membayar tepat waktunya pada saat panen
Membayar setelah lewat satu
musim tanam
Membayar setelah lewat satu tahunTidak membayar
3 2
1
3. Mengikuti gotong-royong
dalam pemeliharaan rutin
Selalu hadir dalam setiap
gotong-royong
Hadir setengah dari periode gotong-royong
Tidak pernah
3 2
1 4. Mengikuti
gotong-royong dalam
pemeliharaan mendadak
Selalu hadir
Kadang-kadang
Tidak pernah 3
2 1
5. Pemeliharaan saluran irigasi yaitu
pengamanan
Ikut serta
Kadang-kadang
Tidak pernah 3
2 1
6. Pemeliharaan yaitu pembersihan
saluran
Ikut serta
Kadang-kadang
Tidak pernah 3
2 1
7. Pemeliharaan saluran yaitu pencegahan
Ikut serta
Kadang-kadang
Tidak pernah
3 2
1
8. Pemeliharaan yaitu
perbaikan saluran
Ikut serta
Kadang-kadang
Tidak pernah
3 2
1
Universitas Sumatera Utara
Maka tingkat partisipasi dilihat dari penjumlahan skor secara keseluruhan yaitu berada antara 8-24 apabila skor:
8 - 13,3
= Tingkat Partisipasi Rendah 13,4 - 18,7
= Tingkat Partisipasi Sedang 18,8
- 24 = Tingkat Partisipasi Tinggi
Identifikasi masalah 4 Hipotesis 2 yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat pastisipasi petani dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi
dengan pendapatan usahatani dianalisis dengan Metode Korelasi Rank Spearman dengan rumus sebagai berikut:
r
s =
2 1
3
6 1
n i
di n
n
Dimana: r
s
= Koefisien korelasi rank spearman di
= Selisih antara ranking nilai X dan ranking nilai Y dengan Metode Spearman
n = Jumlah petani sampel
Adapun pengolahan data untuk korelasi rank spearman ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 13 yaitu dengan analisis korelasi Bivariate.
Semakin tinggi nilai korelasi, semakin tinggi keeratan hubungan kedua variabel. Uji kriteria adalah:
Apabila nilai signifikasi α maka H
o
ditolak ada hubungan Apabila nilai signifikasi
α maka H
o
diterima tidak ada hubungan Trihendradi, 2005
Universitas Sumatera Utara
Definisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan penelitian ini, maka dibuat defenisi dan batasan operasional.
Definisi
1. Organisasi P3A Perkumpulan Petani Pemakai Air adalah kelembagaan
pengelolaan irigasi yang menjadi wadah petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasi yang dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara
demokratis, termasuk lembagaan lokal pengelola air irigasi. 2.
Petani pemakai air adalah semua petani yang mendapat nikmat dan manfaat secara langsung dari pengelolaan air dan jaringan irigasi yang meliputi
pemilik sawah, pemilik penggarap sawah, penggarappenyakap, yang mendapat air dari jaringan irigasi , dan pemakai air irigasi lainnya.
3. Iuran Pelayanan Irigasi IPAIR adalah iuran yang dipungut, disimpan dan
dimanfaatkan oleh P3A secara otonom dan transparan untuk menyelenggarakan tugas dan kewajiban serta biaya pengelolaan irigasi.
4. Partisipasi adalah efektifitas dari anggota organisasi P3A dalam kegiatan
operasi dan pemeliharaan irigasi yang mencakup kegiatan seperti gotong royong, dalam hal pembayaran IPAIR, pemeliharaan yang meliputi:
pengamanan, pembersihan saluran, pencegahan, perbaikan saluran. 5.
Kegiatan operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya, termasuk kegiatan membuka-menutup pintu bangunan
irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintubangunan,
mengumpulkan data, memantau dan mengevaluasi.
Universitas Sumatera Utara
6. Pemeliharaan jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan
jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya.
7. Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang
merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi.
8. Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam usaha
pemeliharaan jaringan irigasi baik pemeliharaan rutin maupun mendadak. 9.
Pengamanan adalah usaha pemeliharaan jaringan irigasi agar pendistribusian air ke lahan petani adil dan merata.
10. Pembersihan saluran adalah usaha yang dilakukan agar saluran air irigasi
bersih dan air tetap mengalir dengan baik ke lahan petani. 11.
Pencegahan adalah usaha pemeliharaan yang dilakukan sebelum terjadi kerusakan pada saluran irigasi.
12. Perbaikan saluran adalah usaha yang dilakukan pada saat terjadi kerusakan
pada saluran irigasi. 13.
Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terencana yakni dengan adanya jadwal pemeliharaan.
14. Pemeliharaan mendadak adalah pemeliharaan yang dilakukan tanpa terencana,
tidak adanya pemberitahuan sebelumnya. 15.
Masalah adalah hal-hal yang dihadapi oleh P3A yang menjadi penghambat dalam kegitan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi.
16. Upaya-upaya adalah hal-hal yang dapat mengatasi terhambatnya kegiatan
operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi.
Universitas Sumatera Utara
Batasan Operasional
1. Penelitian ini dilakukan di Desa Hutatoruan I, IV, Parbubu Pea dan Lobu Hole
Kecamatan Tarutung yang tergabung dalam satu organisasi P3A yaitu Karya Bersama.
2. Petani sampel adalah petani padi sawah yang menjadi anggota P3A Karya
Bersama dan P3A Sahata. 3.
Penelitian dilakukan mulai bulan Maret 2011.
Universitas Sumatera Utara
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL
Deskripsi Daerah Penelitian 1.
Desa Hutatoruan I Luas dan Topografi Desa
Desa Hutatoruan I berada di Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 200 Ha. Jumlah penduduk
Desa Hutatoruan I sebanyak 1.759 jiwa dengan jumlah kepala keluarga KK sebanyak 409 KK.
Desa ini memiliki jarak 2,5 km dari ibu kota kabupaten Tarutung dengan batas-batas daerah sebagai berikut:
Sebelah utara
: Desa Hutatoruan IV
Sebelah selatan : Desa Parbubu Pea
Sebelah timur
: Desa Siraja Hutagalung
Sebelah barat : Desa Aeksiansimun
Luas dan Tata Guna Lahan
Desa Hutatoruan I memiliki luas 200 Ha. Terdapat 56 Ha 28 sawah beririgasi dan 74 Ha 37 lahan kering untuk pertanian di daratan. Luas dan tata
guna tanah di Desa Hutatoruan I Kecamatan Tarutung dapat dilihat pada Tabel 5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Luas dan Penggunaan Tanah di Desa Hutatoruan I Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010
No Penggunaan Tanah
Luas Ha Persentase
1. Sawah irigasi
56 28
2. Lahan Kering
74 37
3. PemukimanPekarangan 23
11,5 4. Lain-lain
47 23,5
Jumlah 200 100
Sumber: Kantor Kepala Desa Hutatoruan I Tahun 2011 Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk di Desa Hutatoruan I dan komposisinya menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Jumlah Penduduk Desa Hutatoruan I Menurut Jenis Kelamin Tahun 2010
No. Jenis Kelamin
Jumlah Jiwa Persentase
1. Laki-laki 839
47,7 2. Perempuan
920 52,3
Jumlah 1759 100
Sumber: Kantor Kepala Desa Hutatoruan I Tahun 2011 Dari Tabel 6 memperlihatkan bahwa jumlah penduduk desa penelitian
pada tahun 2010 adalah 1759 jiwa dengan perincian laki-laki sebanyak 839 47,7 jiwa dan perempuan sebanyak 920 52,3 jiwa, jumlah penduduk
perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7.Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Hutatoruan I Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010
No. Mata Pencaharian
Jumlah Jiwa Persentase
1. Petani 729
57,6 2. Pedagang
126 10
3. Buruh 347
27,4 4. PNSSwasta
63 5
Jumlah 1265 100
Sumber: Kantor Kepala Desa Hutatoruan I Tahun 2011
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa mata pencaharian sebahagian besar penduduk sebagai petani yaitu sebanyak 729 57,6 jiwa,
selebihnya 536 42,4 pedagang, buruh, PNS dan pegawai swasta. Daerah ini dapat diasumsikan sebagai daerah yang cukup potensial untuk daerah pertanian
jika dilihat dari keadaan penduduk menurut mata pencaharian. Jumlah penduduk menurut agama yang dianut dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Jumlah Penduduk Menurut Agama di Hutatoruan I Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010
No. Agama
Jumlah Jiwa Persentase
1. Kristen Protestan
1734 98,6
2. Islam 25
1,4
Jumlah 1759 100
Sumber: Kantor Kepala Desa Hutatoruan I Tahun 2011 Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk desa
penelitian beragama Kristen Protestan yaitu sebanyak 1734 98,6 jiwa dan Islam sebanyak 25 1,4 jiwa.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat. Semakin baik sarana dan prasarana akan semakin mudah desa
tersebut dijangkau maka akan mempercepat laju pekembangan desa tersebut. Sarana dan prasarana dikatakan baik apabila dilihat dari segi ketersediaan dan
pemanfaatannya sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat sehingga dapat mempermudah masyarakat dalam memenuhi segala kebutuhannya. Adapun
sarana dan prasarana di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9. Sarana dan Prasarana Desa Hutatoruan I Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010
No. Sarana dan Prasarana
Jumlah Unit
1. TK Unit
1 2. SD
Unit 2
3. Kantor Desa Unit
1 4. Posyandu
Unit 1
5. Gereja Unit
2 6.
Sarana Jalan Km 7,5
7. Non KUD Unit
1 Sumber: Kantor Kepala Desa Hutatoruan I Tahun 2011
Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana di Desa Hutatoruan I dapat dikatakan cukup memadai.
2. Desa Hutatoruan IV