Gambar 13. Saluran Kuarter yang Langsung Mengairi Petak Sawah
Keterangan: Air masuk dan keluar dari petak sawah melalui lubang seperti pada gambar.
1. Kegiatan Organisasi Perkumpulan Petani Pemakai Air P3A
Partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan dan untuk mempertahankan ikatan pemersatu. P3A merupakan organisasi berwatak
sosial yang dibentuk oleh anggota untuk menggapai manfaat tertentu melalui partisipasi. Oleh karena itu P3A harus memiliki kegiatan tertentu untuk
menjabarkan bentuk-bentuk partisipasi dan memacu manfaat bersama. Diharapkan manfaat tersebut dapat didistribusikan secara adil dan merata sesuai
dengan kontribusi dalam aneka kegiatan yang dilakukan Lubis, 1999. Kegiatan yang dilakukan oleh Organisasi Perkumpulan Pemakai Air
adalah sebagai berikut:
a. Organisasi P3A Karya Bersama
Kegiatan organisasi P3A merupakan kegiatan utama yang harus dilaksanakan. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh P3A Karya Bersama selama
tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 28.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 28. Kegiatan yang Dilakukan P3A Karya Bersama pada Musim Tanam 2010
No. Uraian Frekuensi Kegiatan
Kali Waktu
Pelaksanaan
1. Rapat anggota dan laporan
pertanggungjawaban 1
Menjelang musim tanam
2. Pemungutan IPAIR
1 Setelah panen
3. Mengatur pembagian,
pemberian penggunaan dan penggunaan kelebihan air
1 Saat musim
tanam 4. Mengadakan
gotong-royong 1
Menjelang musim tanam
5. Mengajukan permohonan
Bantuan Kepada Pemerintah - Saat
ada kebutuhan
mendadak 6.
Melaksanakan ADART 1
Saat terjadi pelanggaran
Sumber: Hasil Wawancara dari Pengurus P3A Karya Bersama
Dari Tabel 28 dapat dikemukakan bahwa: 1.
Mengadakan rapat anggota dan penyampaian laporan pertanggungjawaban. Kegiatan ini dilakukan pada saat menjelang musim tanam.
2. Mengadakan pemungutan iuran pelayanan irigasi IPAIR guna pembiayaan
operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. Dalam pelaksanaannya kegiatan ini mengalami hambatan. Karena pada saat IPAIR diminta petani anggota P3A
menolak membayarnya atau sering sekali mengulur-ulur waktu dan beberapa petani membayar tidak sesuai dengan luas lahannya. Sehingga pengurus
bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan memberikan sanksi kepada petani yang menolak membayar, dan sebagainya.
Sanksi yang diberikan yaitu dengan tidak memberikan air selama satu musim tanam.
3. Mengatur pembagian, pemberian penggunaan dan pembuangan kelebihan air
irigasi. Kegiatan ini dilakukan pada saat musim tanam tiba. Dalam hal ini ulu-
Universitas Sumatera Utara
ulu tetap mengerjakan tugasnya yaitu mengontrol dan mengkoordinir pembagian air agar pembagian air dipetak-petak sawah petani dapat berjalan
dengan baik. 4.
Mengadakan gotong-royong guna pemeliharaan saluran dan bangunan irigasi. Kegiatan ini seringkali mengalami hambatan karena pada saat kegiatan
tersebut akan dilaksanakan sebagian petani tidak ikut melaksanakan kegiatan tersebut karena mereka menganggap kegiatan tersebut adalah tugas dari
pengurus. Petani beranggapan bahwa mereka telah membayar iuran yang digunakan untuk kegiatan pemeliharaan dan sebagai imbalan jasa pengurus
sehingga mereka merasa tidak perlu lagi ikut bergotong-royong. 5.
Mengajukan permohonan bantuan dan fasilitas kepada pemerintah. Kegiatan ini dilakukan apabila terjadi suatu permasalahan yang sangat besar dan tidak
dapat diselesaikan sendiri oleh organisasi P3A Karya Bersama. 6.
Melaksanakan ADART seperti: penerapan sanksi yang tegas kepada anggota yang melanggar ADART. Kegiatan ini juga mengalami hambatan karena
adanya toleransi yang tinggi antar pengurus dan anggota yang merasa senasib sepenanggungan sehingga kadangkala jiak ada pelanggaran pengurus tidak
bertindak apa-apa, padahal telah dijelaskan pada ADART. Organisasi P3A Karya Bersama bertanggungjawab mendayagunakan
potensi air irigasi yang tersedia di dalam petak tersier. Pada kenyataannya P3A Karya Bersama tidak melaksanakan kegiatannya dengan baik. Karena berbagai
alasan yang telah dikemukan pada uraian di atas.
Universitas Sumatera Utara
b. Organisasi P3A Sahata