Kegagalan Jaringan Link Failure Dalam Jaringan Vertically Kinerja Jaringan Vertically Stacked Optical Banyan

Gambar 3.6 Jaringan Vertically Stacked Optical Banyan Jaringan N x N VSOB dibangun oleh vertically stacking multiple copies plane dari jaringan N x N optik banyan seperti ditunjukkan pada Gambar 3.6 dimana setiap elemen switching adalah directional coupler. Jaringan Vertically Stacked Optical Banyan memiliki karakteristik utama yaitu self-routing. Jaringan switching dikatakan self-routing jika setiap sinyal masukan dapat menentukan bagian keluaran yang dituju oleh adanya alamat tujuan, tanpa menghiraukan alamat tujuan dari hubungan koneksi yang lain. Dalam jaringan switching ini penentuan plane stacked copies yang harus dilalui oleh setiap frame yang ditujukan ke alamat tujuan ditentukan berdasarkan algoritma perutingan jaringan switching.

3.8 Kegagalan Jaringan Link Failure Dalam Jaringan Vertically

Stacked Optical Banyan VSOB Adanya bloking pada suatu jaringan diakibatkan ketika terjadi dua koneksi mempergunakan link yang sama, yang dikenal sebagai link-blocking. Sehingga semua sinyal yang melalui suatu jaringan harus memisahkan mengikuti alur Universitas Sumatera Utara penghubung dalam transmisi untuk menghindari link-blocking. Dalam jaringan VSOB bagaimanapun ada jenis lain dari bloking connection-related dimana terjadi ketika beberapa alur bertemu yang bebas crosstalk setelah penambahan koneksi baru. Disini ditujukan kepada jenis bloking yang kedua yaitu crosstalk- blocking. Hal ini terjadi akibat bertemunya dua atau lebih sinyal optik pada suatu jaringan switching. Akan tetapi, sebuah permintaan koneksi dapat juga terjadi bloking oleh kegagalan jaringan link failures dalam jaringan VSOB, dimana hal ini juga disebut failure-blocking. Diasumsikan bahwa links dalam jaringan VSOB gagal secara independen dan kegagalan ini tetap. Dengan demikian kedua crosstalk-blocking dan failure blocking harus sepenuhnya dipertimbangkan pada analisis bloking dari kegagalan jaringan VSOB yang diilustrasikan pada Gambar 3.7 dari jaringan 8x8. [7] Gambar 3.7 Bloking dalam jaringan VSOB a Failure blocking, b Crosstalk blocking, c Perpaduan dari Failure blocking dan Crosstalk blocking

3.8 Kinerja Jaringan Vertically Stacked Optical Banyan

Tugas Akhir ini menganalisis kinerja jaringan Vertically Stacked Optical Banyan tanpa adanya crosstalk pada jaringan tersebut. Pada jaringan ini dianalisis probabilitas bloking dengan menggunakan teori C.Y. Lee. Pada teori C.Y. Lee, hasil yang akurat tentang perhitungan probabiltas Universitas Sumatera Utara bloking dapat ditunjukkan .Disamping itu juga dapat dijelaskan tentang struktur alternatif dari jaringan banyak tingkat[6]. Grafik probabilitas bloking dari jaringan tiga tingkat dapat ditunjukkan pada Gambar 3.8. Perhitungan probabilitas bloking pada jaringan banyak tingkat bisa diperkirakan dalam bentuk grafik yang berbentuk alur seri dan paralel, dimana dengan menganggap p adalah probabilitas link yang sibuk, sedangkan probabilitas dari link yang kosong adalah q=1-p. Bila menggunakan n link paralel untuk koneksi, maka probabilitas bloking B dari semua link yang sibuk adalah[8]: B = p n …………………………………………………..………...….3.1 Gambar 3.8 jaringan switching 3 tingkat Sedangkan n link seri yang dibutuhkan adalah B = 1 –q n , maka untuk probabilitas dari jaringan tiga tingkat dapat di hitung dengan rumusan: B = 1-q 2 k ……………………………………………………….3.2 K+ k Inlet Outlet 1 2 p p 1 p 1 p 1 p 1 p 1 p 1 p 1 p 1 k n p p = Universitas Sumatera Utara Dimana q 1 = probabilitas dari link yang yang kosong = 1-p 1 P 1 = probabilitas dari link tertentu yang sibuk k = jumlah tingkat tengah Pada teori Lee untuk switching 5 tingkat seperti pada Gambar 3.9 dan seterusnya dapat dilihat seperti pada jaringan switching 3 tingkat dimana untuk bagian elemen switching 2, 3, 4 dijadikan menjadi sebuah jaringan. Gambar 3.9 jaringan switching 5 tingkat Sehingga didapat nilai probabilitas bloking pada jaringan diatas menurut Lee adalah[8]: 1 2 ]} 1 1 [ 1 { 2 2 2 1 k k p q q B − − − = ……………………………………………3.3 Dimana q1 = 1-P1 q2 = 1-P2 Pada persamaan 3.3 diatas dapat dilihat bahwa pada bagian dari ] 1 1 [ 2 2 2 k q − − adalah probabilitas bloking dari jaringan switching pada Gambar3.9 untuk elemen switching 2, 3, 4 dimana dalam Tugas Akhir ini jaringan five stage sw itching netw ork 2 2 2 1 2 1 2 1 n x k n n N x n n N k x n 1 1 k x n 1 n 1 n 1 n 1 n 1 n 1 n 1 1 k x n 1 n N 1 n N 1 n N 1 n N N N 1 2 3 4 5 Universitas Sumatera Utara tersebut adalah jaringan switching banyan dengan n-tingkat. Untuk elemen switching tunggal k x k dengan asumsi: i Pada setiap siklus, setiap prosesor menghasilkan sebuah permintaan yang independen dengan sebuah probabilitas p; ii Permintaan-permintaan didistribusikan secara seragam diantara memory; iii Permintaan-permintaan yang diblok dihiraukan; dapat diperoleh probabilitas-probabilitas, antara lain: • Probabilitas sebuah terminal keluaran menerima sebuah permintaan ke sebuah terminal kerluaran terterntu = pk • Probabilitas sebuah terminal masukan tidak menerima sebuah permintaan ke sebuah terminal keluaran tertentu = 1 – pk • Probabilitas sebuah terminal keluaran tertentu tidak dipilih = 1 – pk k • Probabilitas sebuah terminal keluaran dipilih oleh paling sedikit satu prosesor = 1-1-pk k [1]. Pada jaringan switching banyan k m x k m tanpa buffer. Ketika beberapa paket pada elemen switching yang sama membutuhkan keluaran yang sama, secara acak dipilih satu paket yang diteruskan dan sisanya dibuang atau diblok. Pendekatan untuk jaringan ini adalah probabilitas p m bahwa ada beberapa paket pada setiap masukan tertentu pada tingkat ke-m dari jaringan, diperoleh hubungan yang berulang berikut [9]. k m m k p p 1 1 1 − − − = .............................................3.4 dengan syarat p = p, dimana p adalah probabilitas paket dihasilkan pada sebuah terminal sumber. Universitas Sumatera Utara Pada jaringan switching banyan, pada kondisi tertentu paket-paket yang pergi ke terminal-terminal keluaran yang berbeda akan membutuhkan penggunaan jalur yang sama diantara dua elemen switching. Dengan asumsi bahwa hanya dapat menyediakan satu jalur untuk satu paket selama pentransmisian paket, maka bloking akan terjadi. Bloking ini mengurangi bandwidth dari jaringan switching banyan. Dengan pengalamatan terminal keluaran yang unik, analisis menekan karakteristik bloking yang terjadi dalam jaringan, tidak termasuk efek bloking yang ditimbulkan oleh konflik. Untuk menghitung probabilitas bloking dari jaringan switching banyan digunakan persamaan : m b p p p p − = p p 1 p m b − = ……………..………………..3.5 Dimana = m P probabilitas ada beberapa paket data setiap data setiap masukan pada tingkat ke –m dari jaringan = P probabilitas paket yang dihasilkan pada terminal sumber Sehingga untuk menghitung nilai dari Probabilitas Bloking pada jaringan Vertically Stacked Optical Banyan dengan menggunakan metode Lee pada tugas Akhir ini adalah : 1 }} 1 [ 1 { 2 1 k m p p p q B − − = ……………………………………………3.6 Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS KINERJA JARINGAN VERTICALLY STACKED OPTICAL

BANYAN VSOB

4.1 Umum

Tugas Akhir ini menganalisis kinerja jaringan Vertically Stacked Optical Banyan tanpa adanya crosstalk pada jaringan tersebut. Pada jaringan ini, kinerja jaringan yang dianalisis adalah probabilitas bloking dengan menggunakan teori C.Y. Lee. Karena merupakan jaringan tanpa buffer, maka ketika ada beberapa paket pada sebuah elemen switching yang sama dimana paket-paket tersebut membutuhkan keluaran yang sama, akan dipilih salah satu paket secara acak yang akan diteruskan atau dilewatkan. Sedangkan sisa paket lainnya akan diblok atau dibuang.

4.2 Perhitungan Analisis Kinerja Jaringan Vertically Stacked Optical

Banyan VSOB. Jika dikatakan jaringan Switching N X N VSOB, hal ini berarti bahwa pada jaringan tersebut terdiri dari N masukan dan N keluaran yang terdiri dari beberapa switching banyan yang di stacked secara paralel dan hal ini dilambangkan dengan m. Pada perhitungan jaringan ini hanya difokuskan untuk menganalis probabilitas bloking dari jaringan tersebut, maka kecepatan dari jaringan ini tidak Universitas Sumatera Utara