1. Memiliki N masukan, N keluaran, log
2
N tingkat, dan N2 elemen switching pada tiap tingkat.
2. Terdapat sebuah jalur yang unik antara masing-masing masukan dan tiap
keluaran.
2.5 Karakteristik Jaringan Switching Banyan Tanpa Buffer
Jaringan banyan secara luas digunakan sebagai jaringan switching atau jaringan interkoneksi karena karakteristiknya yang baik seperti pola koneksi yang
seragam uniform, perutean sendiri self-routing, diameter jaringan yang pendek, dan tidak memiliki buffer. Ada beberapa jaringan banyan yang cukup dikenal
seperti jaringan omega, jaringan shuffle-exchange, jaringan butterfly dan jaringan baseline. Ini telah dibuktikan bahwa semua jaringan-jaringan ini memiliki
topologi yang sama dengan kata lain mereka ekivalen. Salah satu karakteristik dari jaringan banyan adalah bahwa jaringan ini
mampu melakukan perutean sendiri self-routing, dimana bit-bit alamat keluaran yang terdapat pada header paket dapat menentukan sendiri kemana peruteran akan
dilakukan. Ruting diputuskan oleh tujuan, maksudnya yaitu label pada keluaran ditandai dengan bilangan biner dengan susunan yang menurun merupakan alamat
keluaran. Apabila sebuah paket tiba pada masukan jaringan banyan, elemen switching pertama merutekan paket ke keluaran sebelah atas jika bit pertama pada
alamat tujuan adalah 0 dan merutekan ke keluaran sebelah bawah jika bernilai 1. Elemen switching berikutnya juga memperlakukan paket-paket yang masuk
dengan cara perutean yang sama yaitu dengan menggunakan bit berikutnya pada alamat tujuan. Dengan cara perutean seperti ini sebuah paket akan menemukan
Universitas Sumatera Utara
jalannya menuju terminal keluaran yang dituju tanpa memperdulikan dari masukan yang mana ia datang.
Sebagai contoh, dengan memperhatikan Gambar 2.6 jika terminal masukan ingin menyampaikan paket ke alamat tujuan 110
2
, maka pada tingkat 1 perutean dikendalikan oleh bit 1 sehingga paket lewat melalui elemen switching
sebelah bawah. Pada tingkat 2 paket dikendalikan oleh bit 1, sehingga paket lewat melalui elemen switching sebelah bawah dan pada tingkat terakhir dikendalikan
oleh bit 0 dan tiba pada tujuannya melalui elemen switching sebelah atas. Garis tebal memperlihatkan jalur yang dilalui oleh paket[3].
001 000
100 001
010 011
101 110
111 Tingkat
1 2
3
Keluaran Masukan
Gambar 2.6 Perutean dari 001 ke 110 Jaringan banyan memiliki beberapa karakteristik yang sangat baik, seperti
jalur yang pendek dan panjang jalur yang seragamuniform. Panjang dari jalur adalah log
2
N, dan masing-masing jalur memiliki panjang yang sama. Terlebih lagi, jumlah elemen switching adalah 0,5 N log
2
N. apa yang membuat jaringan banyan lebih menarik adalah karakteristik self-routingnya, yang membuat
keputusan ruting lokal menjadi mungkin. Akan tetapi, jaringan banyan memiliki
Universitas Sumatera Utara
kelemahan yang sangat serius, yaitu merupakan jaringan bloking. Sebagai contoh dalam Gambar 2.7, dan koneksi 001-111 dan 011-110 keduanya membutuhkan
link keluaran bagian bawah pada tingkat kedua, menyebabkan sebuah konflik[3].
001 000
100 001
010 011
101 110
111 011
Masukan Keluaran
Gambar 2.7 Konflik pada elemen switching
2.6 Cara Membangun Jaringan Switching Banyan