BAB III VERTICALLY STACKED OPTICAL BANYAN
3.1 Umum
Switching optik digunakan pada jaringan optik untuk berbagai aplikasi, dimana aplikasi yang berbeda memerlukan waktu switching dan jumlah ports
switch yang berbeda..Dalam kaitannya dengan rangkaian fungsi switching, switching terdiri dari dua yaitu bloking dan non-bloking. Sebuah switching
dikatakan non-bloking jika port masukan yang tidak digunakan dapat terhububung dengan setiap bagian port keluaran yang tidak digunakan. Dimana jaringan non-
bloking ini mampu untuk merealisasikan setiap pola interkoneksi diantara masukan dan keluaran. Jika beberapa interkoneksi.tidak dapat direalisasi,
switching tersebut dapat dikatakan bloking. Salah satu switching bloking yang sangat populer yaitu jaringan switching banyan.
3.2 Jaringan Optik Interkoneksi Banyak Tingkat
Jaringan Optik Interkoneksi Banyak Tingkat berbeda dari jaringan Elektrik Interkoneksi Banyak Tingkat dimana sinyal elektrik dikonversikan menjadi sinyal
optik pada masukankeluaran. Keuntungan ini membuat transmisi dalam jaringan akan semakin cepat dan permintaan peningkatan bandwitdth akan dapat terpenuhi.
Jaringan optik ini memiliki kapasitas yang tinggi dan dapat mengurangi biaya untuk beberapa aplikasi seperti Internet, Video, interaksi multimedia dan layanan
digital lainnya[3].
Universitas Sumatera Utara
3. 3 Masalah Pada Jaringan Optik Interkoneksi Banyak Tingkat
Komunikasi fiber optik menjanjikan dalam permintaan peningkatan sistem telekomunikasi dan sangat mendapat perhatian. Walaupun jaringan optik
interkoneksi banyak tingkat ini memiliki beberapa keuntungan yang menjanjikan daripada interkoneksi elektris banyak tingkat, tetapi jaringan optik ini juga
memiliki masalah seperti path loss, konversi sinyal pada switching dan crosstalk.
3.3.1 Switch Element Loss
Sebuah switching optik cross-connect boleh dikatakan sebagai kotak hitam dengan beberapa masukan dan keluaran yang membawa traffik jaringan.
Sinyal optik yang tiba pada masukan switching dikonversikan ke dalam sinyal elektronik oleh photo detector kecepatan tinggi penerima. Sirkit elektronik
dalam inti switching yang mendapat sinyal tersebut diarahkan kepada bagian keluaran yang diinginkan. Kemudian dilakukan pengkonversian sinyal elektrik ke
sinyal optik oleh dioda laser, mentransformasikan kembali sinyal dalam bentuk cahaya dengan transmisi jaringan fiber.
Masalah fundamental dengan inti elektronik ini adalah tidak tersedianya skala yang baik pada besarnya port jumlah kanal input dan output dan sangat
mahal untuk menggantikan menjadi jaringan yang lebih baik untuk data kecepatan tinggi yang memerlukan pertumbuhan permintaan dalam bandwidth. Untuk
menghindari masalah ini, diperlukan pembangunan semua teknologi jaringan switching optik dengan mengurangi rugi rugi pada switching optik dan tahan
terhadap tingginya resiko yang tidak diinginkan3.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Crosstalk
Salah satu masalah yang paling serius dalam switching optik adalah adanya crosstalk optik. Crosstalk ini terjadi ketika dua kanal sinyal saling
berinteraksi satu sama lain seperti terlihat pada Gambar 3.1[3].
Gambar 3.1 Crosstalk pada elemen switching Ketika crosstalk terjadi, pecahan kecil dari sinyal masukan dapat di deteksi oleh
keluaran yang lain walaupun sinyal utama sudah diarahkan pada keluaran yang benar. Untuk hal ini, ketika sinyal melalui banyak elemen switching, sinyal
masukan yang akan dikirimkan pada keluaran akan memiliki crosstalk dan loss pada setiap bagian elemen switching yang dilalui.
3.4 Directional Coupler
Directional Coupler digunakan untuk mengkombinasikan dan
memisahkan sinyal dalam jaringan optik. Dasar 2 x 2 elemen switching dalam sistem switching optik biasanya adalah sebuah Directional-Coupler DC dimana
dua atau lebih panjang gelombang saling berdekatan seperti pada Gambar 3.2. Ketika jarak antara kedua panjang gelombang cukup kecil penyebaran sinyal optik
Universitas Sumatera Utara
salah satu dari panjang gelombang tersebut akan bergabung dengan sinyal yang lain. Hal ini akan mengakibatkan adanya crosstalk pada jaringan switching. Untuk
mengatasi hal ini, pada Directional Coupler hanya dapat dilalui satu sinyal saja setiap saat[5].
Gambar 3.2 Directional Coupler Hal terpenting pada directional coupler adalah tegangan yang dibutuhkan
untuk mengubah posisi dari switch, efisiensi switch dan kecepatan switch. Bila diberikan tegangan maka switch beralih pada kondisi bar state input dan output
port pada line yang sama .
3.5. SplitterCombiner
Splitter atau disebut juga demultiplexer adalah komponen switching optik dimana komponen ini menghasilkan beberapa sinyal optik dari sebuah sinyal
optik masukan, sedangkan combiner atau multiplexer adalah kebalikan dari splitter dimana beberapa sinyal optik masukan dirubah menjadi satu sinyal optik.
Splitter ini dapat dibangun dari elemen switching 2 x 2 dimana satu masukan dari tiap elemen switching tidak digunakan seperti yang diperlihatkan pada Gambar
3.3 yang merupakan sebuah splitter tipe 1 x 8. Komponen combiner dalam hal ini merupakan kebalikan dari splitter baik dari segi konstruksi dan elemen switching
Universitas Sumatera Utara
yang digunakan. Kedua komponen ini digunakan untuk mengelompokkan sinyal optik atau panjang gelombang[5].
Masukan Keluaran
Gambar 3.3 : splitter 1 x 8
3.6 ` Stacked Switch Fabrics