Uji Heteroskedastisitas Uji Asumsi

Dari hasil pengujian menunjukkan dw berada pada areatidak ada kesimpulan daerah ragu . Secara lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 5.4 berikut : Hasil Uji Durbin Watson . 1,474 1,829 1,829 2,171 2,526 4 Gambar 5.4 Uji Durbin Watson Sesuai dengan Gambar tersebut menunjukkan Durbin Watson berada di daerah ragu – ragu atau berada di daerah tidak ada kesimpulan.

5.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006. . Data yang digunakan dalam menguji Heteroskedastisitas adalah data dari variabel independen setelah outlier dihilangkan.Gejala heteroskedastisitas dapat diuji dengan Daerah Ragu Autokorelasi Positif Tidak ada Autokorelasi Daerah Ragu Autokorelasi Negatif 1,68 9 Universitas Sumatera Utara menggunakan metode grafik yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scatterplotDasar analisis adalah 3. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas. 4. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitasdapat di tunjukkan melalui Grafik Scatterplot seperti diperlihatkan pada Gambar 5.5 berikut: Gambar 5.5 Grafik Scatterplot Universitas Sumatera Utara Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y , dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Statistik yang dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat pula dilakukan Uji Glejser. Dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas melalui Uji Glejser dilakukan sebagai berikut : 3. Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi signifikan statistik, yang berarti data empiris yang diestimasi terjadi heteroskedastisitas. 4. Apabila probabilitas nilai test tidak signifikan test statistik, maka berarti data empiris yang diestimasi tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji Glejser yang dapat terlihat pada Tabel 5.5 berikut ini Tabel 5.5 Uji Heteroskedastisitas Uji Glejser Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant 3.981 .517 7.702 .000 AKO .000 .001 .097 .881 .381 AKI .000 .001 .068 .611 .543 1 AKP -8.311E-5 .000 -.108 -.979 .330 Universitas Sumatera Utara LAK -.002 .002 -.122 -1.079 .284 ROA .003 .043 .018 .064 .949 ROE -.010 .023 -.111 -.451 .653 NPM .012 .034 .057 .344 .732 a. Dependent Variable: abresid Tabel 5.5 menunjukkan bahwa koefisien parameter untuk semua variabel independen dalam penelitian ini tidak ada yang signifikan pada tingkat 0,05 . Maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi Heteroskedastisitas.

5.3 Pengujian Hipotesis