D. Gambaran Umum Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Tabel 2.1
Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan Berdasarkan Golongan
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
No. Golongan
Jumlah Pegawai
1. Ic
1 orang 2.
IIa 14 orang
3. IIb
34 orang 4.
IIc 15 orang
5. IId
9 orang 6.
IIIa 100 orang
7. IIIb
88 orang 8.
IIIc 37 orang
9. IIId
37 orang 10.
IVa 7 orang
Jumlah Keseluruhan 342 orang
Universitas Sumatera Utara
STRUKTUR DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN
1. Kepala Dinas 2. Sekretariat, membawahi :
a. Kasubbag Umum b. Kasubbag Keuangan
c. Kasubbag Penyusunan Program
3. Kepala Bidang Pendataan dan Penetapan, membawahi : a. Seksi Pendataan dan Pendaftaran
b. Seksi Pemeriksaan c. Seksi Penetapan
d. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
4. Kepala Bidang Penagihan, membawahi : a. Seksi Pembukuan dan Verifikasi
b. Seksi Penagihan dan Perhitungan c. Seksi Pertimbangan dan Restitusi
5. Kepala Bidang Bagi Hasil Pendapatan, membawahi : a. Seksi Bagi Hasil Pajak
b. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak c. Seksi Penatausahaan Bagi Hasil
d. Seksi Peraturan Perundang-Undangan dan Pengkajian Pendapatan
6. Kepala Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, membawahi : a. Seksi Pengembangan Pajak
b. Seksi Pengembangan Retribusi c. Seksi Pengembangan Pendapatan Lain-Lain
7. Unit Pelaksana Teknis UPT, terdiri atas : a. KA. UPT WIL-1
b. KA. UPT WIL-2 c. KA. UPT WIL-3
d. KA. UPT WIL-4 e. KA. UPT WIL-5
f. KA. UPT WIL-6 g. KA. UPT WIL-7
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Universitas Sumatera Utara
41
BAB III GAMBARAN DATA PAJAK HOTEL
A. Ketentuan-ketentuan Umum dan Tinjauan Praktik Pajak Hotel 1. Ketentuan Umum
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, dijelaskan bahwa Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak adalah kontribusi wajib kepada daerah yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Di Indonesia penagihan pajak dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersumber
dari hukum berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 yang sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 yang
membahas tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Demikian pula dengan sistem pemungutan pajak daerah yang diterapkan oleh pemerintah daerah belum juga
mempertegas pajak-pajak daerah mana yang dipungut dengan cara self assesment system, official assesment system, atau with holding system.
2. Pengertian Pajak Hotel
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel. Hotel adalah fasilitas penyedia jasa
penginapanperistirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata,
Universitas Sumatera Utara
pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 sepuluh.
Penggolongan Hotel ada beberapa macam yaitu: 1 Hotel Bintang 5
2 Hotel Bintang 4 3 Hotel Bintang 3
4 Hotel Bintang 2 5 Hotel Bintang 1
6 Hotel Melati 3 7 Hotel Melati 2
8 Hotel Melati 1 Ada beberapa penggolongan hotel tersebut berdasarkan pengaruh fasilitas
yang terdapat pada suatu hotel, sehingga hotel diklasifikasikan berdasarkan pada beberapa golongan. Misalnya pada golongan yang tertinggi yaitu pada hotel
berbintang 5. Maka hotel tersebut harus mempunyai jumlah kamar yang berkisar diatas 100 kamar dan fasilitas pendukung seperti: Meeting Room, Restoran, Kolam
Renang, Spa, Sarana Olahraga, Lobby Lounge dan Internet. Apabila salah satu dari fasilitas dan jumlah kamar itu kurang dari yang tersebut diatas maka suatu hotel
tidak dapat digolongkan kedalam hotel berbintang 5.
Universitas Sumatera Utara
B. Objek dan Subjek Pajak Hotel 1. Objek Pajak Hotel