C. Uraian Teoritis 1. Pengertian Pajak
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarakan undang-undang dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Menurut Prof. Dr. Rochmat. Soemitro, S.H Waluyo, 2009: 3 Pajak
adalah iuran kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal kontraprestasi, yang
langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja Waluyo, 2009: 3 Pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa
berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang- barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.
2. Fungsi Pajak
2.1. Fungsi Penerimaan Budgeter
Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Fungsi Mengatur Reguler
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan ekonomi Waluyo, 2009:6.
3. Pengertian Pajak Daerah
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 10 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah. Pajak Daerah, yang selanjutnya
disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 4. Pengertian Pajak Hotel
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 20 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah. Pajak hotel adalah pajak atas
pelayanan yang disediakan oleh hotel. Sementara itu hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapanperistirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan
dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta
rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 sepuluh. Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan hotel. Hotel adalah bangunan
yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat menginap atau istirahat, memperoleh pelayanan dan fasilitas lain selama menginap tersebut dengan
dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dikelola dan
Universitas Sumatera Utara
dimiliki oleh pihak yang sama kecuali untuk pertokoan dan perkantoran Darwin, 2010: 119.
5. Objek Pajak Hotel
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah.
Pasal 32 Ayat 1 : Objek pajak hotel adalah pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan pembayaran, termasuk jasa penunjang sebagai kelengkapan hotel
yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan, termasuk fasilitas olahraga dan hiburan.
Pasal 32 Ayat 2 : Jasa penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah fasilitas telepon, faksimile, teleks, internet, fotokopi, pelayanan cuci,
seterika, transportasi, dan fasilitas sejenis lainnya yang disediakan atau dikelola hotel.
6. Yang Tidak Termasuk Objek Pajak Hotel
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah. Yang tidak termasuk objek Pajak Hotel
sebagaimana dimaksud pada Pasal 32 ayat 1 adalah: a.
jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah;
b. jasa sewa apartemen, kondominium, dan sejenisnya;
c. jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan keagamaan;
d. jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo, panti
Universitas Sumatera Utara
asuhan, dan panti sosial lainnya yang sejenis; dan e.
jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh Hotel yang dapat dimanfaatkan oleh umum.
7. Subjek Pajak Hotel
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 33 Ayat 1 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah. Subjek pajak hotel adalah orang
pribadi atau badan yang melakukan pembayaran kepada orang pribadi atau badan yang mengusahakan hotel.
8. Prosedur Pemungutan Pajak Hotel
Prosedur adalah sebagai suatu kelompok yang merupakan suatu sub fungsi dari suatu sistem pemungutan, pembayaran dan pengumpulan kas.
Pemungutan adalah suatau rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data objek dan subjek pajak, penentuan besarnya pajak yang
terutang sampai kegiatan penagihan pajak kepada wajib pajak serta pengawasan penyetorannya.
Pelaksanaan pemungutan pajak hotel dilakukan dengan official assessment system. Official assessment system adalah sistem dimana
pemungutan pajak dilakukan oleh fiskus, yaitu menetapkan pajak terutang melalui data-data atau dengan kata lain pajak yang terutang sudah dihitung
dan ditetapkan oleh petugas pajak. Sedangkan self assessment system adalah sistem dimana wajib pajak diberi kepercayaan oleh fiskus untuk melakukan
Universitas Sumatera Utara
sendiri kewajiban perpajakannya mengenai perhitungan, pembayaran, dan melaporkan pajak terutangnya ke kas daerah.
9. Tarif Pajak Hotel
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah.
Pasal 35 Ayat 1 : Tarif pajak hotel ditetapkan paling tinggi sebesar 10 sepuluh persen.
Pasal 35 Ayat 2 : Tarif pajak hotel ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM