Tarif dan Cara Penghitungan 1. Tarif Pajak Hotel Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Hotel

dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali oleh pertokoan dan perkantoran. b. Rumah penginapan adalah penginapan dalam bentuk dan klasifikasi apa pun beserta fasilitasnya yang digunakan untuk menginap dan disewakan untuk umum. c. Pengusaha Hotel adalah orang pribadi atau Badan dalam bentuk apapun yang dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya melakukan usaha di bidang jasa penginapan. d. Pembayaran adalah jumlah yang diterima atau seharusnya diterima sebagai imbalan atas penyerahan barang atau pelayanan sebagai pembayaran kepada pemilik hotel. e. Bon penjualan bill adalah bukti pembayaran, yang sekaligus sebagai bukti pungutan pajak, yang dibuat oleh wajib pajak pada saat mengajukan pembayaran atas jasa pemakaian kamar atau tempat penginapan beserta fasilitas penunjang lainnya kepada subjek pajak Siahaan, 2005: 246.

D. Tarif dan Cara Penghitungan 1. Tarif Pajak Hotel

Dasar pengenaan pajak hotel adalah jumlah atas pembayaran yang dilakukan kepada hotel. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pasal 35 Ayat 1 disebutkan bahwa tarif pajak hotel ditetapkan p a l i n g t i n g g i sebesar 10 untuk semua jenis hotel. Dan tarif pajak hotel di tiap-tiap kabupaten atau kota tentu berbeda-beda, hal tersebut dikarenakan Universitas Sumatera Utara tarif pajak hotel disesuaikan dengan keadaan dan potensi daerah tersebut, dan tidak melebihi tarif pajak yang telah ditetapkan yaitu paling tinggi sebesar 10.

2. Cara Penghitungan pajak Hotel

Besarnya pokok pajak hotel yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum perhitungan pajak hotel dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Pajak Hotel Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak = Tarif Pajak x Jumlah Pembayaran yang Dilakukan Kepada Hotel Contoh perhitungan Pajak Hotel : • Sewa kamar 5 lima hari 5 x Rp. 300.000,00 = Rp. 1.500.000,00 • Cuci seterika 4 potong x Rp. 10.000,00 = Rp. 40.000,00 • Telepon = Rp. 100.000,00 • Restoran = Rp. 150.000,00 • Taxi Jumlah = Rp. 1.890.000,00 = Rp. 100.000,00 + Servis 10 = Rp. 189.000,00 Jumlah sebelum pajak = Rp. 2.079.000,00 Diskon 5 = Rp. 103.950,00 Jumlah setelah diskon = Rp. 1.975.050,00 Pajak Hotel 10 = Rp. 197.505,00 Jumlah yang harus dibayar = Rp. 2.172.555,00 Universitas Sumatera Utara

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Hotel

Beberapa faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak hotel adalah sebagai berikut:

1. Jumlah Wajib Pajak Hotel

Jumlah wajib pajak hotel sangat berpengaruh dalam penerimaan pajak hotel, jika semakin banyak jumlah wajib pajak hotel maka makin banyak pula yang menyetorkan pajak hotelnya. Begitu juga sebaliknya, apabila semakin sedikit hotel yang aktif di kota medan maka tidak optimal pula penerimaan pajak hotel tersebut.

2. Jumlah Pengunjung Hotel

Pengunjung adalah sasaran utama dari pajak hotel maka apabila pengunjung hotel sedikit, maka sangat berpengaruh besar terhadap penerimaan suatu hotel. Sehingga suatu hotel harus menunjukan kualitas dan juga fasilitas yang berstandar agar para pengunjung hotel tertarik untuk datang dan memakai jasa perhotelan tersebut. Adapun hal-hal yang mungkin dapat mempengaruhi penerimaan pendapatan hotel Khususnya di Kota Medan yaitu: 2.1. Tingkat Keamanan Medan merupakan salah satu kota besar yang paling aman di Indonesia dibanding kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Bandung, Bali, dan lain sebagainya yang rawan terorisme dan tingkat kriminal yang tinggi. Jadi tidak heran apabila Kota Medan menjadi salah satu tempat Universitas Sumatera Utara pariwisata yang paling dipilih oleh masyarakat Indonesia. 2.2. Tingkat Kenyamanan dan Kelengkapan Hotel Kenyamanan dan kelengkapan hotel sangat berpengaruh dalam penerimaan pendapatan suatu hotel, dikarenakan hal tersebut merupakan penunjang dalam menarik minat pengunjung hotel. Kebersihan, keamanan dan kelengkapan fasilitas yang dimiliki suatu hotel membuat pengunjung merasa senang dan berkesan untuk berada di hotel tersebut. Jadi, tidak sedikit masyarakat dari golongan menengah keatas yang lebih memilih hotel berbintang dibanding hotel melati, demi sebuah kenyamanan dan segala fasilitas yang disediakan oleh hotel. 2.3. Tarif Biaya Penginapan Disamping kenyamanan dan kelengkapan fasilitas hotel, hal yang utama bagi pengunjung hotel adalah tarif. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya pengunjung hotel yang memilih Hotel Melati untuk menginap, dikarenakan tarif penginapannya yang cukup terjangkau dan juga disenangi para pengunjung. Sehingga Hotel Melati juga mempunyai peran yang cukup besar dalam penerimaan pajak hotel.

F. Hak-hak Wajib Pajak dalam Pemungutan Pajak Hotel 1. Keberatan