yang ditolak tampak memang tidak sesuai dengan keinginan kita dibandingkan sebelum keputusan untuk memilih diambil Brehm,1956, 166. Jadi keputusan
yang diambil perokok untuk tetap merokok, dikarenakan pesan peringatan bahaya merokok pada label bungkus rokok tidak sesuai dengan apa yang di inginkan
perokok tersebut. Sehingga Ia mengabaikan pesan tersebut dan tetap merokok. Teori merumuskan bahwa ketika seseorang ditempatkan pada pada sebuah
situasi di mana dia harus berperilaku di depan umum yang bertentangan dengan sikapnya pribadi, maka dia mengalami disonansi dari pengetahuan tentang fakta
tersebut. Situasi semacam itu sering terjadisebagai akibat dari kelompok untuk menyesuaikan terhadap sebuah norma yang tidak terlalu di setujuinya.
Apabila seseorang menunjukkan tindakan di depan umum yang tidak konsisten dengan sikapnya sendiri, diprediksikan akan terjadi disonansi. Satu cara
mengatasi disonansi antara tingkat pengetahuan dan sikap perokok terhadap pesan peringatan bahaya merokok pada label bumgkus rokok, adalah mengubah sikap
diri untuk disesuaikan dengan perilaku publik. Apabila ada janji penghargaan atau ancaman hukuman yang cukup besar, seseorang dapat selalu merasionalisasi
perilaku publik yang tidak cocok dengan keyakinan atau sikapnya. misalnya saya melakukannnya demi uang” atau ” siapa pun akan melakukan hal yang sama kalau
diancam seperti itu ”.
2.4 Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan adalah suatu proses penerima stumuli dari lingkungan dan mengubah ke dalam kesadaran Psikologi Van Der ban, 1999:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
83. Tingkat pengetahuan tersebut adalah pengungkapan pengetahuan . pembaca tentang sebuah informasi yang mengarah pada sebuah informasi yang mereka
inginkan. Heckman,1992:42. Tingkat pengetahuan adalah ukuran tinggi rendahnya tentang sesuatu,
misalnya derajat kelas, taraf pendidikan dan pengetahuan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pengetahuan berasal dari dari kata ”tahu” dimana arti
pengetahuan itu sendiri adalah segala apa yang diketahui atau akan diketahui berkenan dengan sesuatu hal. Purwa Darminta, 1882:214.
Definisi tingkat pengetahuan mengacu pada apakah seseorang cukup intens mengetahui informasi dari suatu isu tertentu, sehingga Ia dapat secara jelas
menindak lanjuti dengan informasi yang telah diketahuinya. Sikap atau pendapat seseorang terhadap suatu masalah tergantung kepada pengetahuan yang dimiliki
oleh seseorang mengenai masalah tersebut Eriyanto,1999 :239. Dalam penggunaan kata-kata baik itu tertulis, tanda ataupun simbol maupun lisan
tersebut dengan verbal. Indikator untuk tingkat pengetahuan adalah melalui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner, dimana nantinya jawaban
responden tersebut didiberikan skor sehingga dapat diketahui tinggi,rendah dan sedang daripada tingkat pengetahuan tersebut.
2.5 Definisi Mahasiswa.
Menurut UU RI No 20 tahun 2003 sisdiknas Bab VI bagian ke empat pasal 19 bahwasanya ” mahasiswa ” itu sebenarnya hanya sebutan akademis
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
untuk siswa murid yang telah sampai pada jenjang pendidikan tertentu dalam pembelanjarannya. Sedangkan secara harfiyah, ” Maha ” yang berarti tinggi dan ”
Siswa ” yang berarti subyek pembelajar menurut Bobbi de porter , jadi dari segi bahasa ” Mahasiswa ” diartikan sebagai pelajar yang tinggi atau seseorang yang
belajar di perguruan tinggiUniversitas. Namun jika kita hanya memakai ” Mahasiswa ” sebagai subyek
pembelajar saja, amatlah sempit pemikiran kita, sebab meski Ia baca : Mahasiswa dikat oleh suatu devinisi study, akan tetapi mengalami perluasan
makna mengenai eksistensi dan pesan yang dimainkan dirinya. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, ” Mahasiswa ” tidak lagi diartikam hanya sebatas
subyek pembelajar study, akan tetapi ikut mengisi devinisi learning. Mahasiswa adalah seorang seorang pembelajar yang tidak hanya duduk dibangku kuliah
kemudian mendengarkan tausiyah dosen, lalu setelah itu pulang dan menghapal dirumah untuk menghadapi ujian semester, ” Mahasiswa ” dituntut untuk menjadi
seorang ikon-ikon pembaharu dan pelopor-pelopor peruangan yang respect dan tanggap terhadap isu-isu sosial yang negatif mengenai bangsa dan negara.
http: sajak-rakyat.blogspot.com200901redevinisi arti-mahasiswa.html
2.6 Faktor-faktor yang menentukan sikap mahasiswa perokok terhadap