Konsumen disini terdiri dari konsumen industri dan konsumen individu perorangan. Konsumen industri yaitu perusahaan-perusahaan agribisnis yang membeli produk hasil usaha
tani dari para petani untuk diolahnya menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi. Sedangkan konsumen individu perorangan adalah konsumen akhir yang mengkonsumsi
produk agribisnis dalam bentuk yang mereka inginkan butuhkan. Kebutuhan dari kedua kelompok konsumen diatas jelas berdeda. Konsumen pertama atau yang disebut dengan
agroindustri, membutuhkan produk-produk hasil pertanian yang bermutu berkualitas untuk diolahnya menjadi barang setengah jadi dan barang jadi yang berkualitas. Sedangkan
konsumen yang kedua membutuhkan poroduk-produk hasil pertanian agribisnis yang sesuai dengan seleranya atau keinginannya. Memuaskan kebutuhan kedua kelompok konsumen
tersebut akan produk hasil usaha tani agribisnis sangat penting sebab, konsumen tersebutlah yang nantinya akan mengkonsumsi produk-produk agribisnis.
b. Pelaku-pelaku agribisnis.
Pelaku agribisnis dalam hal ini adalah mereka yang menggeluti usaha agribisnis baik agribisnis besar yang dikelola oleh perusahaan besar maupun agribisnis kecil yang dikelola
secara perorangan seperti petani. Yang utama dalam membangun agribisnis adalah bagaimana membangun orang-orang yang akan terjun dalam usaha agribisnis agar usaha mereka dapat
tumbuh dan berkembang sehingga membuahkan hasil. Sebelum memuaskan kebutuhan konsumen agribisnis, yang pertama harus dipuaskan kebutuhannya adalah pelaku-pelaku
agribisnis. Para pelaku agribisnis tentunya mengharapkan hasil usahanya minimal dapat menghidupi kebutuhan keluarganya. Untuk itulah perlu memenuhi kebutuhan dari setiap pelaku
agribisnis sehingga dengan begitu tidak ada lagi kita mendengar petani seperti yang terjadi di daerah Gunungkidul DIY yang menjadi tumbal penderitaan dengan memotong tangannya
sendiri sebagai bukti kekecewaan kepada pemerintah dalam hal cengkeh yang telah membuat kehidupan ekonomi keluarganya morat-marit. Atau didaerah lain dijawa dimana petani enggan
menanam padi karena harga jual gabah atau beras ditingkat petani sangat rendah. Oleh karena itu tidak berlebihan jika diberikan perlindungan kepada kaum petani, dengan mengupayakan
agar petani dapat menjual produknya diatas ongkos produksi yang telah mereka keluarkan, agar mereka dapat hidup layak dan bekerja lebih giat berproduksi untuk memenuhi kebutuhan
konsumennya.
c. Bank dan Lembaga Pembiayaan Investor.
Salah satu kendala besar dalam pengembangan agribisnis adalah lemahnya dukungan sumber daya modal dalam hal ini keuangan financial terhadap usaha-usaha agribisnis. Hal ini
dapat dimaklumi sebab agribisnis adalah suatu usaha yang tingkat ketergantungan pada alam
sangat tinggi sekali, sehingga dapat menciptakan resiko risk dan ketidakpastian uncertainty yang tinggi pula. Namun hal ini bukan berarti usaha agribisnis tidak memberikan keuntungan,
buktinya banyak investor yang bersedia menanamkan modalnya pada perusahaan-perusahaan agribisnis bahkan jauh sebelum PT.QSAR mengalami kolaps ada suatu bank swasta yang
sangat bonafid bersedia untuk menjadi investornya. Bank dan lembaga pembiayaan agribisnis lainnya bukan tidak ingin berinvestasi pada usaha agribisnis akan tetapi adanya keraguan
mereka akan pengembalian modal oleh perusahaan-perusahaan agribisnis tersebut. Oleh karena itu para investor perlu diberikan kepuasan yang optimal dalam berinvestasi di agribisnis.
Pemerintah harus menyadari bahwa tanpa memuaskan kebutuhan pihak yang berkepentingan stakeholder tersebut, agribisnis akan sulit tumbuh dan berkembang. Jadi bila
konsumen, pelaku-pelaku agribisnis serta lembaga pembiayaan investor agribisnis tersebut tidak puas, agribisnis di Indonesia berpeluang kecil menjadi agribisnis yang tangguh.
Ada suatu hubungan dinamis yang menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan tesebut stakeholders. Dengan memberikan tingkat kepuasan yang tinggi kepada pelaku-pelaku
agribisnis, mendorong mereka untuk bekerja keras. Hasilnya adalah mutukualitas produksi agribisnis yang tinggi yang pada akhirnya menciptakan kepuasan pelanggan konsumen
agribisnis yang tinggi. Kepuasan pelanggan costumer satisfaction agribisnis yang tinggi ini mendorong terciptanya pembelian ulang repeat purchasing yang tinggi terhadap produk-
produk agribisnis dan dengan demikian akan menciptakan pertumbuhan dan laba yang tinggi bagi perusahaan-perusahaan agribisnis. Adanya peningkatan laba yang tinggi bagi
perusahaan-perusahaan agribisnis pada akhirnya akan menghasilkan kepuasan bagi para investor agribisnis sehingga mendorong para investor untuk menanamkan modalnya lebih
besar lagi kepada perusahaan pengusaha agribisnis. Adanya tambahan modal dari investor sehingga memacu kinerja perusahaanpengusaha agribisnis untuk meningkatkan skala usaha
dengan membuka lapangan kerja baru. Peningkatan skala usaha berarti peningkatkan terhadap pendapatan income yang tinggi bagi perusahaanpengusaha agribisnis sehingga menambah
kepuasan bagi perusahaanpengusaha agribisnis dan begitu seterusnya. Keadaan ini merupakan lingkaran tanpa ujung yang nantinya mengarah pada laba dan pertumbuhan bagi
perusahaan-perusahaan agribisnis.
2. Proses.