demikian walaupun produk yang ditawarkan dapat melebihi harapan konsumen pada saat itu exceeding the customer expectation namun tidak menyimpang dari kebutuhan
konsumen agar tidak terjadi penawaran produk jasa yang tidak dibutuhkan dan tidak dapat diserap oleh pasar.
Bagi suatu produsen penghasil produk consumer electronics maka ke – 3 nilai utama tersebut di atas sangat penting dalam meningkatkan daya saing produk untuk dapat
menjadi leader dalam industrinya serta dapat meraih loyalitas konsumen dan bahkan memperbesar pangsa pasarnya melalui terbentuknya citra image yang baik.
III. Tetapkan Posisi Positioning Statement yang tepat
Penetapan Posisi positioning statement yang diinginkan sangat diperlukan untuk dapat melahirkan citra image akan produk jasa yang diharapkan. Positioning
Statement yang jelas akan mempermudah arah penetapan strategi pemasaran suatu produk serta memperjelas target pasar yang akan dibidiknya. Dengan demikian dapat
terhindar inefficiency dalam menjalankan program-program promosi. Untuk dapat lebih meningkatkan daya saing suatu produk saat dipasarkan, usahakan penetapan
positioning yang unik dan berbeda dengan positioning produk pesaing. Suatu produk yang dapat memposisikan dirinya sebagai Leader dan Trend Setter bukan hanya
sekedar follower akan lebih mudah untuk dapat meraih pangsa pasar. Penetapan positioning haruslah memperhatikan aspek psikologis dari masyarakat pada pasar yang
dituju, disamping aspek demografis dan geografis, karena seringkali sebuah trend lahir karena sesuai dengan life style yang diinginkan oleh masyarakat dalam target pasar
yang dituju.
IV. Ciptakan Brand Equity yang Kuat
Brand equity yang kuat dan citra positif sangat diperlukan dalam menjalankan usaha sebagai salah satu kunci keberhasilan untuk meraih kepercayaan publik. Citra
positif dari brand suatu produk jasa ini pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Hal ini sangat penting
karena daya saing dan kesuksesan pemasaran suatu produk jasa sangat ditentukan oleh pengakuan masyarakat terhadap brand dari produk jasa tersebut.
Brand yang kuat dan memiliki citra positif merupakan Jaminan bagi konsumen untuk menggunakan produk jasa dari brand tersebut dan merupakan Equity bagi
perusahaan produsen. Pada dasarnya konsumen selalu mempertimbangkan brand, khususnya untuk produk yang bersifat non-consumable dan memiliki masa pakai cukup
lama. Rasa terjamin dan kepuasan yang didapat dari penggunaan suatu brand merupakan nilai tambah tersendiri bagi konsumen, yang pada akhirnya memberikan nilai
tambah pula bagi perusahaan produsen. Kepercayaan yang diberikan oleh konsumen pada suatu brand membuat konsumen enggan beralih pada brand lain memperkecil
brand switching karena tidak ingin menanggung resiko pada brand lainnya yang belum tentu memberikan jaminan kepuasan. Sehingga loyalitas konsumen dapat diraih karena
konsumen akan selalu melakukan re-selling atas produk-produk dengan brand tersebut. Disamping itu, seorang konsumen yang merasa puas dan terjamin dengan suatu brand
akan sangat mungkin menganjurkan calon potensial konsumen lain untuk membeli produk dengan brand tersebut, yang pada gilirannya akan memperluas pangsa pasar
dari suatu brand. Namun Brand equity hanya dapat tercapai bila konsumen merasa puas dan
mendapat kepastian jaminan, yang tentunya tidak terlepas dari kualitas maupun nilai tambah dari produk yang ditawarkan serta kualitas dari layanan yang menyertai
penjualan produk tersebut. Dan kepuasan konsumen customer satisfaction ini hanya akan bisa terjadi bila perusahaan produsen selalu berupaya melakukan perbaikan dan
inovasi terus menerus dalam proses produksi maupun system pelayanan yang efisien, cepat serta responsif terhadap apa yang menjadi kebutuhan serta harapan konsumen.
Untuk mendapatkan Brand equity yang kuat, maka suatu Brand haruslah dapat menembus batas-batas emosional target pasarnya. Dengan demikian suatu Brand yang
memperoleh pengakuan kuat dari konsumennya adalah Brand yang dapat diterima oleh hati konsumennya, bukan sekedar diterima oleh akal. Oleh karena itu perlu diciptakan
program-program promosi maupun keperdulian terhadap konsumen customer care yang dapat membangun suatu keterikatan emosional antara Brand dengan konsumen
target pasarnya. Tercapainya Brand Equity yang kuat serta hubungan emosional dengan target
pasarnya yang tentunya harus didukung oleh kualitas produk maupun layanan yang baik, maka seringkali faktor harga tidak lagi menjadi faktor sensitif bagi target pasarnya,
karena perceived quality biasanya mempunyai korelasi kuat dengan premium price. Sehingga brand yang dipersepsi selalu menjaga kualitas tinggi umumnya bisa menjual
produk jasa dengan harga yang lebih tinggi karena konsumennya sudah merasa mendapat nilai tambah value added yang lebih tinggi dari brand tersebut, yang pada
gilirannya dapat memberikan keuntungan lebih bagi perusahaan produsen. Hal ini telah terjadi pada beberapa brand dalam industri otomotif seperti Mercy dan BMW.
V. Ciptakan Citra Image Positif di Mata Publik