agribisnis kita. Selain itu kebijakan dibidang moneter sangat perlu dilakukan dengan memastikan Lembaga Keuangan Bank mengalokasikan portofolio kredit untuk usaha di bidang
agribisnis dengan menerapkan suku bunga yang rendah di bawah 10 persen, serta kebijakan fiskal menurut Bungaran Saragih, yaitu memprioritaskan anggaran pemerintah untuk
mendukung agribisnis, mengenakan pajak yang tinggi untuk konversi tanah pertanian subur, restitusi pajak untuk perusahan agribisnis penghasil devisa dan pembebasan pajak perusahaan
agribisnis pemula pada masa pengembalian pinjaman.
4. SDM.
Kualitas SDM khususnya di pedesaan yang jumlahnya terbatas memerlukan pelatihan profesionalisme usaha, pendidikan manajemen, dan pelatihan pemasaran. Senjang kualitas
Sumber Daya Manusia SDM pada sektor pertanian dengan tuntutan kualitas SDM yang semestinya disediakan terasa semakin lebar. Oleh karena itu tuntutan kemampuan skill
manajemen disektor pertanian akan menjadi semakin tinggi bersamaan dengan berkembangnya agribisnis yang berorientasi pasar dan berwawasan lingkungan. Dengan
demikian, peningkatan SDM di sektor pertanian tidak hanya terbatas pada aspek teknis budidaya, tetapi juga aspek lain dalam sistem agribisnis. Yang menjadi permasalahan adalah
bukan seberapa besar modal yang akan diberikan atau dikucurkan kepada para pengusaha agribisnis tetapi seberapa besar kemampuan mereka mengelola dana yang mereka peroleh
untuk mengembangkan usahanya. Oleh karena itu perlunya meningkatkan kemampuan pelaku agribisnis sekala kecil atau pemula yang mulai berusaha pada sektor ini dengan melakukan
pendampingan-pendampingan sampai usaha mereka bisa mandiri. Akhirnya semua strategi di atas dapat terlaksana sesuai dengan harapan jika tentunya
ada kemauan politik atau political will dari penentu kebijakan, apakah mempunyai komitmen untuk melaksanakan pembangunan pertanian yang berwawasan Agribisnis. Harapan kita
mudah-mudahan sektor pertanian Agribisnis tidak lagi hanya digunakan sebagai slogan yaitu sektor pertanian sebagai sektor utama pembangunan ekonomi nasional namun memang
benar-benar secara nyata merupakan sektor yang tidak di anak tirikan dan tidak dipandang sebelah mata, sehingga masyarakat baca; petani tidak lagi pada posisi yang lemah. Oleh
karena itu sudah selayaknyalah dalam Pemilu kita harus memilih parpol ataupun calon wakil rakyat kita yang konsern dan berpihak terhadap pengembangan agribisnis dan ekonomi
kerakyatan baik kontribusi pemikirannya maupun usaha-usaha riilnya dalam mengembangkan agribisnis.
II. SETIAP INSAN ADALAH KONSUMEN PRODUK AGRIBISNIS
Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 210 juta orang 203 juta pada sensus 2000 menduduki ranking terbanyak ke-empat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Jumlah penduduk yang sangat besar, membawa implikasi yang sangat penting bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Salah satu implikasi penting adalah kebutuhan pangan
yang sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan konsumsi penduduknya. Setiap penduduk juga membutuhkan dan menggunakan berbagai jenis barang lainnya, dengan istilah lain setiap
penduduk mengkonsumsi beragam jenis barang dan jasa. Setiap insan penduduk atau individu adalah seorang konsumen, karena ia melakukan
kegiatan konsumsi baik pangan, non-pangan maupun jasa. Dengan demikian, Indonesia memiliki lebih dari 220 juta konsumen. Indonesia merupakan pasar barang dan jasa yang
sangat besar dan potensial. Setiap orang beserta keluarganya membutuhkan produk-produk