Brosur X5.6 Promosi Penjualan X5.7 Jumlah PenjualTokoKiosSwalayan X5.9 Penataan TokoKios X5.10

E.1. Strategi Produk 1. Kualitas Produk X5.1 ‘Kualitas produk’ merupakan salah satu indikator ‘strategi produk’ yang mana sebagai salah satu dimensi yang memberikan pengaruh terkecil 0,3244 dari total nilai 6,9829 dalam membentuk faktor ‘Strategi Bauran Pemasaran’, dan tidak berpengaruh nyata sikap konsumen.

2. Merek Produk X5.2

‘Merek produk’ merupakan salah satu indicator ‘strategi produk’ yang mana sebagai salah satu dimensi yang berpengaruh sebesar 0,5082 dari total nilai 6,9829 dalam membentuk faktor ‘Strategi Bauran Pemasaran’, yang ternyata tidak berpengaruh nyata terhadap sikap konsumen.

3. Kemasan Produk X5.3

‘Kemasan produk’ merupakan salah satu indikator ‘strategi produk’ sebagai salah satu dimensi yang berpengaruh terbesar sebesar 0,9722 dari total nilai 6,9829 dalam membentuk faktor ‘Strategi Bauran Pemasaran’, dan tidak berpengaruh terhadap sikap konsumen. E.2. Strategi Harga X5.4 ‘Srategi Harga’ merupakan salah satu indikator dan dimensi yang memberikan kontribusi sebesar 0,6485 dari total nilai sebesar 6,9829 dalam membentuk faktor ‘Strategi Bauran Pemasaran’, dan tidak berpengaruh nyata terhadap sikap konsumen. E.3. Strategi Promosi 1. Iklan X5.5 ‘Iklan’ merupakan salah satu indicator yang membentuk dimensi ‘strategi promosi’ yang memberikan kontribusi sebesar 0,6670, dari total nilai sebesar 6,9829 dalam membentuk faktor ‘Strategi Bauran Pemasaran’, dan tidak berpengaruh nyata terhadap sikap konsumen.

2. Brosur X5.6

‘Brosur’ merupakan salah satu indicator dari dimensi ‘strategi promosi’ yang memberikan kontribusi sebesar 0,6670 dari total nilai sebesar 6,9829 dalam membentuk faktor ‘Strategi Bauran Pemasaran’, dan tidak berpengaruh terhadap sikap konsumen.

3. Promosi Penjualan X5.7

‘Promosi penjualan’ merupakan salah satu indicator dari dimensi ‘strategi promosi’ yang memberikan kontribusi sebesar 0,8140 dari total nilai sebesar 6,9829 dalam membentuk faktor ‘Strategi Bauran Pemasaran’, dan tidak berpengaruh nyata terhadap sikap konsumen. E.4. Strategi Distribusi tempat Place 1. Tempat yang Strategis X5.8 ‘Tempat yang strategis’ merupakan salah satu indicator dan dimensi yang memberikan kontribusi sebesar 0,8483 dari total nilai sebesar 6,9829 dalam membentuk faktor ‘Strategi Bauran Pemasaran’, yang ternyata tidak berpengaruh terhadap sikap konsumen.

2. Jumlah PenjualTokoKiosSwalayan X5.9

‘Jumlah Penjual’ merupakan salah satu indikator dari dimensi ‘strategi distribusi’ yang memberikan kontribusi sebesar 0,7478 dari total nilai sebesar 6,9829 dalam membentuk faktor ‘Strategi Bauran Pemasaran’.

3. Penataan TokoKios X5.10

‘Penataan tokokios’ merupakan salah satu indicator dari dimensi ‘strategidistribusi’ yang memberikan kontribusi sebesar 0,07469 dari total nilai sebesar 6,9829 dalam membentuk faktor ‘Strategi Bauran Pemasaran’, yang ternyata tidak berpengaruh nyata sikap konsumen. KESIMPULAN Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa bahwa : 1. Perubahan ‘budaya’ maupun peningkatan ‘psikologis’ konsumen, dapat meningkatkan secara nyata sikap kepercayaan konsumen dalam membeli buah lokal. 2. ‘Lingkungan sosial’ dan karakteristik ‘individu’ konsumen tidak berpengaruh nyata terhadap sikap kepercayaan konsumen dalam membeli buah lokal. 3. ‘Strategi pemasaran’ yang ditempuh perusahaan atau pemasar tidak berpengaruh nyata terhadap sikap kepercayaan konsumen dalam membeli buah lokal. DAFTAR PUSTAKA Poerwanto, R., 2003. Peran Manajemen Budidaya Tanaman Dalam Peningkatan Ketersediaan dan Mutu Buah-buahan. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Hortikultura. Fakultas Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor. Mangkunegara, AA, Ap., 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. PT. Refika Aditama, Bandung Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2001. Sektor Pertanian sebagai Andalan Pembangunan Ekonomi Indonesia. Buletin Agroekonomi, Volume 1, Nomor 4, Agustus 2001. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian, , Departemen Pertanian, Jakarta. Simatupang P., 1990. Economic Incentives and Competitve Advantage in Livesstocks and Feedstuffs Production : A Methodological Introduction. Center of Agro Economic Research, Bogor. Sa’id, G., 1999. Terminal Agribisnis : Patok Duga dan Belajar dari Negara Jepang. Majalah Agribisnis, Manajemen dan Teknologi. Volume 5-No.3 November 1999. Magister Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor IPB. Gaspersz V., 2001. Ekonomi Manajerial. Pembuatan Keputusan Bisnis. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Colman D. and T. Young, 1992. Principles af agricultural Economics. Markets and Prices in Less Developed Countries. Department of Agricultural Economics, University of Manchester. Cambridge University Press. Kotler, P., 1993. Manajemen Pemasaran. Translation of Marketing Management Analysis, Planning, Implematation, and Control. Sevent Edition. Prentice Hall International Inc. Mowen, JC. dan M. Minor, 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Ke-lima. Alih Bahasa : Lina Salim. Penerbit Erlangga, Jakarta. Sumarwan, U., 1999. Mencermati Pasar Agribisnis. Melalui Analisis Perilaku Konsumsi dan Pembelian Buah-buahan. Majalah Agribisnis, Manajemen dan Teknologi. Volume 5- No.3 November 1999. Magister Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor IPB. Poerwanto, R., Susanto S., dan S. Setyati, H., 2002. Pengembangan Jeruk Unggulan Indonesia. Makalah Semiloka Nasional Pengembangan Jeruk Unggulan. Bogor 10 – 11 2002. Ferdinand, A., 2002. Structural Equation Modelinga Dalam Penelitian Manajemen. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Kotler, P., 1993. Manajemen Pemasaran. Translation of Marketing Management Analysis, Planning, Implematation, and Control. Sevent Edition. Prentice Hall International Inc. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Solimun, 2002. Structural Equation Modeling Lisrel dan Amos. Fakultas MIPA Universitas Brawijaya, Malang. Penerbit Universitas Negeri Malang.

XII. SIKAP KEPERCAYAAN KONSUMEN SEBAGAI TOLOK UKUR DAYA SAING BUAH JERUK LOKAL DENGAN JERUK IMPOR