CRO Dua Kanal 1. CRO Jejak Rangkap Dual Trace CRO

Gambar 7-19. Blok diagram osiloskop terpicu Perbedaan peragaan sinyal hasil pengukuran antara osloskop free running dan triggered-sweep osciloskop seperti di bawah ini. Gambar 7-20. Peraga osiloskop Gambar 7-21. free running Peraga osiloskop terpicu www.interq or jpjapanse-inouee-oscilo0.htm 7.3.2.3. CRO Dua Kanal 7.3.2.3.1. CRO Jejak Rangkap Dual Trace CRO Pemakaian osloskop sekarang ini hampir semuanya memiliki peraga yang mampu membandingkan waktu dan amplitudo antara dua bentuk gelombang. Untuk mencapai dual trace pada layar dapat menggunakan satu dari dua teknik : 1 berkas tunggal ditujukan dua sinyal kanal dengan alat elekctronic switching dual leve l Slope posisi horisontal + Attenuator Delay line Penguat vertikal PS tegangan rendah Trigger pick off Tegangan tinggi Rangkaian trigger Sweep generator Penguat horisontal posisi vertikal Vdiv fokus inte nsitas CRT Timediv Di unduh dari : Bukupaket.com trace. 2. Dua berkas diberikan ke satu peraga setiap sinyal kanal dual beam. Karena konstruksi CRT dual beam dan split-beam mahal, biasanya digunakan teknik dual trace. Dengan dual trace osiloskop mempunyai dua rangkaian masukan vertikal yang diberi tanda A dan B. Saluran A dan B mempunyai pra penguat dan saluran tunda yang identik. Keluaran pra penguat A dan B diumpankan ke sebuah saklar elektronik yang secara bergantian menghubungkan masukan penguat vertikal akhir dengan keluaran pra penguat. Saklar elektronik juga berisi rangkaian untuk memilih variasi mmodus peragaan, Penguat vertikal akhir menyediakan tegangan pelat defleksi, berturut-turut menghubungkan ke dua kanal input dengan saklar elektronik. Saklar elektronik dioperasikan dengan menggunakan salah satu multivibrator free-running atau dengan pulsa yang berasal dari rangkaian time base, berturut-turut dalam chopped mode atau alternate mode. Bila saklar modus berada pada posisi alternate bergantian, saklar elektronik secara bergantian menghubungkan penguat vertikal akhir ke saluran A dan saluran B. Penyaklaran ini terjadi pada permulaan tiap-tiap penyapuan yang baru. Kecepatan pemindahan saklar elektronik diselaraskan dengan kecepatan penyapuan, sehingga bintik CRT mengikuti jejak sinyal saluran A pada satu penyapuan dan sinyal saluran B pada penyapuan berikutnya. Gambar 7-22. Blok diagram CRO jejak rangkap Saluran B mode X-Y Trigger Ext Saluran A Attenuator Penunda Saklar elektronik Penguat vertikal Attenuator Penunda Generator penyapu Rangkaian pemicu Penguat horisontal Di unduh dari : Bukupaket.com Karena tiap penguat vertikal mempunyai rangkaian pelemahan masukan yang telah terkalibrasi dan sebuah pengontrol posisi vertikal, amplitudo sinyal masukan dapat diatur secara tersendiri sehingga kedua bayangan ditempatkan secara terpisah pada layar. Alternate mode biasanya digunakan untuk melihat sinyal frekuensi tinggi, kecepatan sweep lebih cepat dari pada 0,1 msdiv sehingga dapat diperoleh peragaan sinyal yang simultan dan stabil. Dalam mode chopped tercincang, saklar elektronik berkerja penuh pada kecepatan 100 sampai 500 kHz, seluruhnya tidak bergantung pada frekuensi generator penyapu. Dalam modus ini penyaklaran secara berturut- turut menghubungkan segmen- segmen kecil gelombang A dan B ke penguat vertikal akhir. Pada laju pencincangan yang sangat cepat misal 500 kHz, segmen 1 μ s dari setiap bentuk elombang diumpankan ke CRT untuk peragaan. Jika laju pencincangan jauh lebih cepat dari laju penyapuan horisontal, segmen- segmen terpisah yang kecil diumpankan ke penguat vertikal akhir bersama-sama akan menyusun kembali bentuk gelombang A dan B yang asli pada layar CRT, tanpa mengakibatkan gangguan yang nyata pada kedua bayangan. Jika kecepatan penyaklaran hampir sama dengan kecepatan pencincangan segmen-segmen kecil dari gelombang yang tercincang akan kelihatan sebagai bayangan-bayangan terpisah dan kesinambungan peragaan bayangan hilang. Dalam hal ini akan lebih baik menggunakan modus alternate.

7.3.2.3.2. Osiloskop Berkas Rangkap Dual Beam

CRO CRO jenis berkas rangkap menerima dua sinyal masukan vertikal dan memperagakannya sebagai dua bayangan terpisah pada layar CRT. Osiloskop berkas rangkap menggunakan CRT khusus yang menghasilkan dua berkas elektron yang betul-betul terpisah yang secara bebas dapat disimpangkan kea rah vertikal. Dalam beberapa CRT berkas rangkap keluaran senapan elektron tunggal dipisahkan secara mekanis menjadi dua berkas terpisah yang disebut teknik pemisahan berkas. Sedangkan CRT jenis lain berisi dua senapan elektron terpisah, masing-masing menghasilkan berkas sendiri. CRT berkas rangkap mempunyai dua fasang pelat defleksi vertikal, satu fasang untuk tiap saluran dan satu fasang pelat deflesi horisontal. Secara disederhanakan CRO berkas rangkap secara blok diagram digambarkan di bawah ini. CRO berkas rangkap mempunyai dua saluran vertikal yang identik yang ditandai dengan A dan B. Tiap saluran terdiri dari pra penguat dan pelemah masukan, saluran tunda, penguat vertikal akhir dan pelat-pelat vertkal CRT. Generator basis waktu menggerakkan fasangan Di unduh dari : Bukupaket.com tunggal pelat-pelat horisontal menyapu kedua berkas sepanjang layar pada laju kecepatanyang sama. Geneator penyapu dapat dipicu secara internal dari salah satu saluran dari suatu sinyal pemicu yang dihubungkan dari luar, atau dari tegangan jala-jala. Gambar 7-23. Diagram blok osiloskop berkas rangkap yang disederhanakan

7.3.2.4. CRO Penyimpanan Analog Storage Osciloscope Keistimewaan ekstra disediakan