Gambar 6-21 Pengaruh rangkaian tertutup ground
Pada frekuensi di atas beberapa KHz pengaman kabel koaksial
menjadi bersifat induktif, lebih baik dari pada resistif dan kabel
berfungsi seperti
transformator. Bila ini terjadi, ada kecenderungan
daya pengaman arus konduktor sama besarnya namun dalam arah
yang berlawanan. Tegangan drop dalam pengaman serupa dengan
tegangan drop pada konduktor. Ini dikenal sebagai balun effect dan
pada frekuensi yang lebih tinggi ini mengurangi rangkaian tertutup
ground.Perlu diperhatikan bahwa resistansi pengaman lebih rendah
menyebabkan balun effect menjadi lebih banyak, merupakan faktor
frekuensi lebih rendah. Oleh karena itu, kabel koaksial dengan
dua atau tiga pita rambut pengaman sangat lebih baik dari
pada dengan pita rambut pengaman tunggal. Untuk
mengurangi kesalahan karena rangkaian tertutup ground,
hubungan generator fungsi dan beban menggunakan kabel
koaksial kualitas tinggi. Ground pada beban dilewatkan melalui
kabel pengaman. Jika dimungkinkan, generator fungsi
dan beban dihubungan dengan saluran listrik yang sama untuk
memperkecil perbedaan tegangan ground.
6.2.2.4. Atribut Sinyal AC
Kebanyakan sinyal ac berupa gelombang sinus. Dalam faktanya,
beberapa periodik sinyal dapat ditampilkan sebagai penjumlahan
dari gelombang sinus yang berbeda. Besaran gelombang
sinus biasanya di spesifikasi dengan harga puncak, puncak ke
puncak atau efektif root meansquare rms. Semua
besaran ini dengan asumsi bahwa bentuk gelombang memiliki
tegangan offset nol.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Gambar 6-22 Nilai tegangan yang penting pada gelombang sinusoida
Tegangan puncak bentuk
gelombang merupakan harga absolute dari semua titik dalam
bentuk gelombang. Tegangan puncak ke puncak merupakan
perbedaan antara harga maksimum dan minimum.
Tegangan rms diperoleh dengan menjumlahkan kuadrat tegangan
disetiap titik bentuk gelombang, dibagi jumlah titik dan kemudian
hasil bagi diakar pangkat dua. Harga rms bentuk gelombang juga
menunjukkan daya rata-rata sinyal satu siklus . Daya = Vrms
2
Rl
Crest faktor
merupakan perbandingan harga sinyal puncak
terhadap harga rms dan harganya akan berbeda sesuai dengan
bentuk gelombang. Tabel di bawah ini menunjukkan beberapa bentuk
gelombang pada umumnya dengan besanrnya crest faktor dan
harga rms.
Tabel 6-2 Crest faktor dan bentuk gelombang
Vp-p
T = 1f
Vrms = 0.77 Vp
Di unduh dari : Bukupaket.com
Adakalanya tingkatan arus bolak-
balik ditetapkan dalam desibel relatip terhadap 1 milliwatt dBm.
Karena dBm menampilkan tingkat daya yang diperlukan untuk
mengetahui tegangan rms sinyal dan resistansi beban dalam hal ini
dapat diperhitungkan :
Untuk gelombang sinus beban 50 ? berkaitan dengan tegangan
dBm ditunjukan dalam tabel
berikut.
Tabel 6-3 Konversi dBm
6.2.4. Modulasi Modulasi
merupakan proses
memodifikasi sinyal frekuensi tinggi disebut sinyal pembawa,
carrier signal dengan sinyal informasi frekuensi rendah
disebut sinyal pemodulasi, modulating signal. Bentuk
gelombang sinyal pemodulasi bisa beraneka ragam, sedangkan
bentuk sinyal pembawa biasanya gelombang sinusoida. Dua jenis
modulasi yang terkenal adalah AM amplitudo modulation dan FM
frequency
modulation. Kedua jenis modulasi tersebut
memodifikasi amplitudo, frekuensi pembawa sesuai dengan harga
sesaat sinyal pemodulasi. Jenis modulasi ketiga adalah frequency-
shift keying FSK, yang memiliki frekuensi output bergeser antara
dua frekuensi tergantung pada keadaan sinyal pemodulasi digital.
Generator fungsi akan menerima sumber modulasi internal dan
eksternal. Bila
anda memilih sumber internal, maka gelombang
termodulasi dibangkitkan oleh proses pembangkit DDS dari
prosesor signal digital DSP, digital signal processor. Namun bila
dipilih sumber eksternal,
maka dBm = 10 x log10P 0.001
dimana P = VRMS 2 RL
Di unduh dari : Bukupaket.com
gelombang termodulasi dikendalikan oleh level sinyal dari
panel belakang generator fungsi bertanda MODULATION IN. Sinyal
eksternal disampel dan didigitalkan oleh konverter analog ke digital
ADC dan kemudian disambung ke DSP.
Sumber sinyal pemodulasi,
dapat dihasilkan stream sampel digital
yang mewakili gelombang pemodulasi.
Perlu dicatat bahwa pada FSK, frekuensi output ditentukan oleh
level sinyal dari konektor TRIGGER IN pada panel
belakang
.
6.2.4.1. Modulasi Amplitudo AM Untuk AM, DSP merupakan contoh