Gambar 6-17. Rangkaian pembangkit bentuk gelombang pulsa
Gambar 6-18 Parameter bentuk gelombang pulsa 6.2.2. Ketidaksempurnaan sinyal
Untuk bentuk gelombang sinus, ketidaksempurnaan sinyal paling
mudah untuk diuraikan dan diamati dalam ranah frekuensi dengan
menggunakan penganalisa spektrum. Banyak komponen
sinyal keluaran yang mempunyai frekuensi berbeda dengan
frekuensi dasar pembawa dipandang sebagai sinyal palsu.
Ketidaksempurnaan sinyal dapat dikatagorikan sebagai harmonis,
non harmonis atau pasa noise dan dispesifikasikan relatip terhadap
tingkat pembawa atau dBc.
6.2.2.1. Cacat Harmonis Komponen harmonis selalu
muncul pada kelipatan dari frekuensi dasar yang disebabkan
oleh sifat non linieritas dalam pembentuk tegangan DAC dan
elemen jalur sinyal lain. Tipe 30250A menggunakan filter
frekuensi rendah 100 MHz untuk melemahkan harmonis frekuensi
yang sangat tinggi. Pada frekuensi lebih rendah dan amplitudo lebih
rendah, mungkin ada sumber distorsi harmonis lain yang
menyebabkan arus mengalir melalui kabel yang dihubungkan
Di unduh dari : Bukupaket.com
ke penghantar keluaran serempak syn. Arus ini menyebabkan
timbulnya tegangan gelombang kotak dengan amplitudo rendah
pada ujung-ujung resistansi kabel pengaman. Tegangan ini dapat
bercampur dengan tegangan sinyal utama. Jika dalam aplikasi
tidak bisa diabaikan kabel dapat dipindahkan atau
dilemahkan. Jika dalam aplikasi membutuhkan
penggunaan penghantar keluaran serempak, pengaruh ini dapat
diminimkan dengan menterminasikan dengan kabel
yang mempunyai impedansi beban tinggi.
6.2.2.2. Cacat Non-Harmonis
Sumber terbesar dari komponen non harmonis spurs
dinamakan spurstaji adalah bentuk
gelombang DAC. Ketaklinearan
dalam DAC mengarah pada
timbulnya harmonic alias atau “folded back”, ke dalam bandpass
dari generator fungsi. Harmonis
spur ini sangat signifikan pada saat terdapat hubungan sederhana
antara frekuensi sinyal dan
frekuensi pencuplikan generator fungsi 200MHz. Misal pada
frekuensi 75 MHz, DAC menghasilkan harmonis pada 150
MHz dan 225 MHz. Harmonis yang 50 MHz dan 25 MHz berasal
dari frekeunsi pencuplikan generator fungsi 200 MHz, akan
muncul seperti taji pada 50 MHz dan 25 MHz. Sumber lain dari non
harmoni spurs adalah penghubung sumber-sumber
sinyal yang tidak berkaitan dengan sinyal keluaran
seperti clock mikroprossor. Spurs ini biasanya
mempunyai amplitudo tetap = -
75 dBm atau 112 μ
Vpp amplitudo ini tidak bias diabaikan
terutama sinyal di bawah 100
mVpp. Untuk mencapai amplitudo rendah dengan kandungan spurs
minimum, keluaran generator fungsi dipertahankan pada level
relatip tinggi dan menggunakan attenuator eksternal jika
dimungkinkan.
6.2.2.3. Fasa Noise