Pengantar .1. Pemahaman Dasar Sinyal
7.1 Pengantar 7.1.1. Pemahaman Dasar Sinyal
Gerakan alami dalam bentuk gelombang sinus, serupa ombak
lautan, gempa bumi, suara bising dan bergetar, suara melalui udara
atau frekuensi alami dari gerakan tubuh. Energi, getaran partikel dan
gaya yang tidak tampak meliputi pisik alam semesta. Cahaya
merupakan bagian partikel, bagian gelombang
berupa frekuensi
dasar, yang dapat diamati sebagai warna.
Pengamatan dan pengukuran untuk melihat perbedaan gerakan
diperlukan alat yang mampu memvisualisasi.
Berdasarkan visualisasi tersebut gerakan dapat
dibedakan kekuatan, besarnya perioda pengulangan. Alat yang
mampu mevisualisasikan gerakan periodik ini dinamakan osiloskop.
Osiloskop merupakan perangkat yang sangat dibutuhkan untuk
perancangan, pabrikasi atau perbaikan peralatan elektronika.
Perkembangan teknologi sekarang ini para teknisi atau ahli
membutuhkan ketersediaan perangkat terbaik untuk
menyelesaikan tantangan pengukuran secara cepat dan
tepat. Osiloskop merupakan kunci jawaban tantangan tuntutan
pengukuran secara akurat. Kegunaan osiloskop tidak dibatasi
pada dunia elektronik. Dengan transduser yang tepat osiloskop
dapat mengukur semua jenis phenomena. Transduser
merupakan piranti yang menciptakan sinyal listrik dalam
respon terhadap rangsangan pisik seperti suara, tekanan mekanik,
tekanan, cahaya atau panas. Sebuah mikropon merupakan
transducer yang mengubah suara ke dalam sinyal listrik. Gambar 7-1
menunjukkan data ilmiah yang dapat dikumpulkan oleh osiloskop.
Tujuan
Setelah mengikuti pembahasan osiloskop pembaca diharapkan
mampu : 1. Mampu menjelaskan prinsip
dasar operasi CRO 2. Mampu mendiskripsikan
jenis-jenis CRO 3. Mampu menjelaskan prinsip
pengukuran sinyal dengan CRO.
Pokok Bahasan
Pembahasan CRO meliputi : 1. Pengertian jenis-jenis sinyal,
amplitudo, frekuensi dan fasa. 2. Operasi dasar CRO
3. Jenis-jenis CRO Analog dan digital
4. Pengoperasian CRO untuk pengukuran karakteristik sinyal.
5. MSO perkembangan CRO digital dalam aplikasi khusus.
BAB 7
OSILOSKOP
Di unduh dari : Bukupaket.com
Gambar 7-1. Pengambilan data dengan CRO Osiloskop digunakan oleh semua
orang dari ahli fisika sampai teknisi perbaiki TV. Ahli mesin
otomotif menggunakan osiloskop untuk mengukur getaran mesin.
Peneliti medis menggunakan osiloskop untuk mengukur
gelombang otak. Berbagai kemungkinan tidak ada akhirnya.
Setelah membaca bahasan ini akan mampu :
1. Menguraikan bagaimana
osiloskop bekerja 2. Menguraikan perbedaan
antara osiloskop analog, penyimpan
digital, phaspor digital dan pencuplikan digital.
3. Menguraikan jenis-jenis bentuk gelombang
4. Memahami pengendali dasar osiloskop
5. Melakukan pengukuran sederhana.
Buku manual yang disertakan dengan osiloskop akan memberi
informasi khusus tentang bagaimana menggunakan
osiloskop. Beberapa penghasil osiloskop juga memberikan
banyak aplikasi untuk membantu dalam aplikasi pengukuran
tertentu.
Osiloskop sinar katoda cathode ray oscilloscope selanjutnya
disebut instrumen CRO merupakan instrumen yang sangat
bermanfaat dan terandalkan untuk pengukuran dan analisa bentuk-
bentuk gelombang dan gejala lain dalam rangkaian elektronik yang
bersifat dinamis. Pada dasarnya CRO merupakan alat pembuat
grafik yang menunjukkan bagaimana sinyal berubah
terhadap waktu : sumbu vertikal mempresentasikan tegangan dan
sumbu
horisontal mempresentasikan waktu.
Intensitas atau kecerahan peragaan seringkali disebut
sumbu Z.
Grafik yang digambarkan dapat menginformasikan banyak tentang
sinyal yang diukur diantaranya : harga tegangan dan waktu
sinyal.
Di unduh dari : Bukupaket.com
menghitung frekuensi sinyal osilasi.
gerakan bagian dari rangkaian yang direpresentasikan dalam
bentuk sinyal. kesalahan fungsi komponen
seperti sinyal terdistorsi. seberapa banyak sinyal DC
atau sinyal AC. seberapa banyak sinyal noise
dan apakah noise berubah mengikuti perubahan waktu.
Gambar 7-2: Peraga bentuk gelombang komponen X, Y, Z. www.interq
or japanse-inouee-oscilo0.htm
Dalam pemakaian CRO yang biasa, sumbu X masukan
horisontal berupa tegangan tanjak ramp voltage linier yang
dibangkitkan secara internal yang merupakan basis waktu time
base secara
periodik menggerakkan bintik cahaya dari
kiri ke kanan melalui permukaan layar. Tegangan yang akan
diamati dimasukkan ke sumbu Y atau masukan vertikal CRO,
menggerakkan bintik cahaya ke atas dan ke bawah sesuai dengan
nilai sesaat tegangan masukan. Selanjutnya bintik cahaya akan
menghasilkan jejak berkas gambar pada layar yang menunjukan
variasi tegangan masukan sebagai fungsi waktu. Bila tegangan
masukan berulang dengan laju yang cukup cepat, gambar akan
kelihatan sebagai pola yang diam pada layar. Dengan demikian
CRO melengkapi suatu cara pengamatan tegangan yang
berubah terhadap waktu. Disamping tegangan CRO dapat
menyajikan gambaran visual dari berbagai fenomena dinamik
melalui pemakaian transduser yang mengubah arus, tekanan,
tegangan, temperatur, percepatan dan banyak besaran fisis lainnya
menjadi tegangan
.