6.3. Pembangkit Pulsa 6.3.1. Pendahuluan
Generator pulsa ini dipakai pada pengukuran dengan
dikombinasikan pemakaian CRO. Dengan pengukuran ini dihasilkan
informasi kualitatif dan kuantitatif tentang peralatan yang sedang
dites. Pengetesan yang sering dilakukan dengan generator pulsa
ini adalah pengetesan transient respons dari amplifier. Perbedaan
pokok antara generator pulsa dengan generator gelombang
kotak, adalah pada duty cyclenya. Pada generator gelombang kotak
duty cyclenya 50. Pada generator pulsa, duty cyclenya
bervariasi, dimana duty cycle dirumuskan sebagai berikut.
6.3.2. Spesifikasi Alat Ada beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi oleh sebuah generator pulsa.
1. Pulsa harus mempunyai distorsi
minimal, sehingga setiap distorsi yang terjadi pada
peraga murni hanya disebabkan oleh alat yang dites.
2. Karateristik dasar dari pulsa adalah rise time, overshoot,
ringing, sag dan undershoot.
6.4. Sweep Marker Generator 6.4.1. Prosedur Pengoperasian
6.4.1.1. Alignment penerima AM Prosedur pelaksanaan alignment
penerima AM dilakukan sebagai berikut
1. Gunakan rangkaian pengetesan
seperti nampak pada gambar 6- 33, dengan snyal generator
pada posisi output gelombang sweep linier.
2. Menggunakan pengetesan
gambar 6-33 dengan mengatur generator untuk menghasilkan
peragaan sapuan linier. 3. Jika penghitungan frekuensi
senter teliti akan digunakan selama pengetesan. Generator
fungsi dengan penghitung frekuensi peraga digital
merupakan langkah sederhana. Sebelum operasi sapuan
dimulai, atur pemutar frekuensi pada generator untuk mencapai
frekuensi yang diinginkan. Cek melalui penghitung dan
tempatkan marker pada layar osiloskop dengan
menggunakan lemak pinsil.
4. Sinyal dapat dinjeksikan melalui salah satu
mixer 455 kHz atau pada antenna. Bila injeksi
sinyal 455 kHz pada masukan mixer, osilator harus
dipasipkan.
5. Bila respon IF yang diamati pada masukan detektor AM,
probe detektor
RFdiperlukan kecuali jika titik demodulasi
telah ditetapkan oleh pabrikan.
Duty cycle =
de pulseperio
pulsewidth
Di unduh dari : Bukupaket.com
6. Pengaturan tuning penguat IF dapat dilakukan seperti yang
diinginkan memperoleh kurva respon IF yang dikehendaki.
Seringkali, setiap rangkaian tune diatur untuk memperoleh
amplitudo maksimum pada titik tengah frekuensi IF.
Bagaimanapun, beberapa penguat IF tune bertingkat
untuk mencapai lebar band yang diinginkan.
Sapuan eksternal mungkin digunakan jika diinginkan
gelombang sinus atau pola sapuan lain. Menghubungkan
sumber tegangan sapuan eksternal ke jack
masukan VCF dari generator.
Tegangan sapuan eksternal dapat juga diaplikasikan pada masukan
horisontal osliloskop. Pengaturan frekuensi marker, dapat dilakukan
dengan power suplly yang dapat divariasi diumpankan pada jack
masukan VCF. Masukan horisontal osiloskop dan penghitung mungkin
dapat digunakan untuk mengukur frekuensi keluaran.
Bagaimanapun, sama dengan operasi sapuan eksternal, mungkin
ini lebih nyaman dalam pengaturan frekuensi marker menggunakan
tegangan keluaran GCV untuk mengendalikan masukan
horisontal
osiloskop. Karena
memungkinkan berkorelasi langsung antara peraga osiloskop,
penghitung frekuensi dan pengaturan frekuensi generator.
Gambar 6-33 Alignment penerima AM
RF Amplifier
Mixer IF Amp
AM detektor
Audio Amp
Osilator
Hor
455 kHz
Vert
CRO
Sweep Function Generator
Di unduh dari : Bukupaket.com
6.4.1.2. Aligment penerima komunikasi FM Pengetesan pada gambar