6.1.5.3. Setting Peralatan Tes Prosedur berikut ini mengacu
gambar. 6-6 . menjelaskan cara penyiapan dan metode pengukuran
respons frekuensi. 1.
Pilih rentang frekuensi yang dikehendaki pada generator.
2. Sambungkan kabel dari
terminal output pada generator ke input horisontal X dari
osiloskop.
3. Pasang osiloskop pada posisi
input X-Y. 4.
Dengan pembangkit sweep pada posisi OFF, variasikan
operasi dari alat pada frekuensi dasar.
5. Nyalakan signal sweep dan
atur lebar dan titik awal untuk melacak semua arah yang
dikehendaki oleh ”marker” pada layar. Atur kecepatan
sweep sehingga displai bebas dari derau.
6. Sambungkan output generator
dengan input rangkaian yang akan dites. Bila perlu sisipkan
terminasi untuk matching impedance antara output
generator dengan input rangkaian. Hal ini tidak perlu
kalau impedansi input dan output telah cocok misalkan
sebesar 50
Ω .
7. Sambungkan input vertical Y
osiloskop untuk mengukur tegangan output beban dari
rangkaian yang dites.
8. Pilih bentuk sinyal sinus,
segitiga, atau persegi manakah yang sesuai. Sinyal sinus yang
lazim dipakai pada pengecekan respons frekuensi.
mengendalikannya sesuai tegangan sweep.
6.1.5.4. Peraga Respon Frekuensi Bila menggunakan osiloskop
kovensional, maka peraga yang diperoleh akan nampak seperti
gambar
6-7 Penguatan atau
atenuasi relatip
dari seluruh frekuensi dalam pita tersebut akan
ditampilkan. Tampilan akan dapat dianalisis untuk menerima atau
menolak karakteristik respons frekuensi. Dalam penguat pita-
lebar, tujuan analisis umumnya adalah untuk menjaga respons
frekuensi rata pada lebar-pita selebar mungkin. Tampilan
respons frekuensi dari rangkaian filter dan kopling menunjukkan
frekuensi dan ketajaman cut-off.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Gambar 6-7. Peragaan respon frekuensi penguat audio
6.1.5.5. Pengetesan Tone Control Sistem Audio Bila penguat audio yang dites
dilengkapi dengan kendali bass dan treble, pengaruh pengendalian
itu
pada keseluruhan respons dapat ditentukan degan tes respos
frekuensi jalan kalau pengendalian dilakukan pada range frekuensi
secara penuh. Gambar berikut memberikan gambaran hasil
respons frekuensi dari variasi tone control.
Komponen yang dites
Osiloskop Sweep Generator
Peragaan osiloskop
Gambar 6-6. Setting Peralatan dan Pengukuran Respon Frekuensi
Di unduh dari : Bukupaket.com
Gambar 6-8 Pengaruh variasi tone control pada frekuensi respons system audio
6.1.4.6. Pengetesan speaker dan rangkaian impedansi Generator fungsi dapat dipakai
untuk memperoleh informasi mengenai impedansi input suatu
speaker
atau sembarang rangkaian impedansi yang lain
terhadap frekuensi. Dengan kata lain frekuensi resonansi rangkaian
dapat ditentukan. Adapun prosedur pengetesannya
adalah sebagai berikut: 1. Hubungkan peralatan seperti
tertera pada gambar 6-9 osiloskop dapat dipakai untuk
memastikan apakah output generator fungsi tidak dalam
kondisi terpotong. 2. Bila menggunakan metode
voltmeter, variasikan nilai frekuensi sampai range penuh
dan logaritmik tegangan terukur pada terminal speaker terhadap
frekuensi.
Skala dB dari Voltmeter AC sesuai untuk
mengkonversi data ke dalam satuan respons standar.
3. Bila memilih menggunakan CRO, maka gunakan sweep
untuk pengukuran respons
frekuensi.
Frekuensi Hz
Di unduh dari : Bukupaket.com
Gambar 6-9a. Pengetesan sistem speaker
Gambar 6-9b. Karakteristik sistem speaker dan rangkaian impedansi 4.
Dalam pengetesan speaker tegangan
sinyal percakapan
akan naik pada frekuensi rendah. Frekuensi resonansi
Z
f f
Speaker system Function Generator
Speaker
Generator Fungsi
Voltmeter db
Osiloskop
Frekuensi Hertz c. Hasil Grafik
100 10K
1K 100K
10 -20
-15 -10
+5 +10
+15 +20
-5 b. Rangkaian ekuivalen dari pengaturan pengetesan
R = Z
Di unduh dari : Bukupaket.com
dihasilkan seperti pada kurva gambar 6.9.c. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh konstruksi kotak speaker. Para perancang
kotak speaker dapat menggunakan karakteristik yang
dihasilkan, untuk mengevaluasi pengaruh berbagai faktor seperti
bahan peredam, jenis bahan kotak speaker, dan tentu saja
jenis speakernya sendiri.
5. Dalam pengetesan rangkaian impedansi, tidak perlu terjadi
resonansi pada frekuensi rendah. Tetapi bila mendekati
resonansi level sinyal akan naik. Impedansi rangkaian dapat
diukur pada frekuensi resonansi, atau pada frekuensi lain bila
dikehendaki, dengan cara seperti berikut :
a Hubungkan resistor variabel non-konduktif, seperti pada
gambar 6.9b. b Ukur tegangan pada titik E1
dan E2 dan atur resistor variabel R1, sehingga
tegangan E2 = ½ dari E1. c
Impedasi dari rangkaian = nilai resistor variabel R1
yang diperoleh.
6.1.4.7. Keselamatan Kerja