inflasi relatif relative inflation rate, tingkat suku bunga relatif relative interest rate, tingkat pendapatan relatif relative income level, kontrol
pemerintah governement control, dan ekspektasi expectation. Menurut Arifin dan Hadi W 2009:84-85 ada dua faktor penyebab
perubahan nilai tukar yaitu secara langsung dan tidak langsung. Faktor penyebab perubahan nilai tukar secara langsung dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu permintaan valas ditentukan oleh impor barang dan jasa yang memerlukan Dolar atau valas lainnya dan ekspor modal dari dalam ke luar
dan penawaran valas akan ditentukan oleh ekspor barang dan jasa yang menghasilkan Dolar atau valas lainnya dan impor modal dari luar negeri
ke dalam negeri. Sedangkan faktor penyebab perubahan nilai tukar secara tidak langsung dipengaruhi oleh enam faktor yaitu posisi neraca
pembayaran, tingkat inflasi, tingkat bunga, tingkat pendapatan nasional, kebijakan moneter, ekspektasi dan spekulasi.
D. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG
Indeks harga saham adalah indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks harga saham gabungan adalah indikator yang
menunjukkan pergerakan seluruh saham yang terdapat di bursa Darmadji dan Fakhruddin, 2011:129. Jugiyanto 2009:100 mengatakan bahwa indeks
diperlukan sebagai sebuah indikator untuk mengamati pergerakan harga dari sekuritas-sekuritas. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Indonesia Stock
Exchange 2008, indeks harga saham merupakan salah satu indikator utama pergerakan harga saham.
Ada beberapa macam pendekatan atau metode penghitungan yang digunakan untuk menghitung indeks Darmadji dan Fakhruddin, 2011:131-
132 yaitu menghitung rata-rata harga saham yang masuk dalam anggota indeks, menghitung rata-rata dari indeks individual saham yang masuk anggota
indeks, dan menghitung rata-rata tertimbang nilai pasar. Perhitungan indeks harga saham gabungan umumnya menggunakan metode rata-rata tertimbang
pasar, termasuk di BEI. Berikut ini rumus dasar penghitungan indeks rata-rata tertimbang pasar
� =
� � � �
× Keterangan :
Nilai pasar adalah kumulatif jumlah saham hari ini dikali harga pasar hari ini atau disebut dengan kapitalisasi pasar. Sedangkan nilai dasar adalah nilai yang
dihitung berdasarkan harga perdana dari masing-masing saham atau berdasarkan harga yang telah dikoreksi jika perusahaan telah melakukan
kegiatan yang menyebabkan jumlah saham yang tercatat di bursa berubah.
E. Saham dan Harga Saham
1. Pengertian Saham dan Harga Saham
Saham adalah suatu bukti kepemilikan suatu perusahaan riil Wira, 2011:5, seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli
saham adalah untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut. Pemodal dikategorikan sebagai investor dan spekulator. Investor adalah
orang atau badan yang membeli saham untuk memiliki perusahaan dengan harapan mendapatkan dividen dan capital gain dalam jangka panjang,
sedangkan spekulator adalah orang yang membeli saham untuk segera dijual kembali bila situasi kurs dianggap paling menguntungkan.
Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2006:5, saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan
atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan
yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Sedangkan menurut Sunariyah 2006:126-127, saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk
Perseroan Terbatas PT atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian
dari perusahaan tersebut. Dalam ikut serta menjadi bagian dari kepemilikan suatu
perusahaan, orang atau badan harus membeli saham perusahaan tersebut. Nilai dari saham tersebut ditentukan oleh harga saham yang dikeluarkan
oleh perusahaan. Harga saham adalah harga jual dari investor yang satu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada investor yang lain setelah saham tersebut dicantumkan di bursa baik bursa utama maupun bursa OTC Over the counter market
Widioatmodjo, 2005:102. Menurut Martono 2007:13, harga saham adalah refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan termasuk
kebijakan dividen dan pengelolaan aset.
2. Jenis-jenis Saham
Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2006:6-7, jenis-jenis saham klasifikasikan sebagai berikut :
a Jenis saham dilihat dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim
dibedakan menjadi dua yaitu : 1
Saham biasa adalah surat berharga yang memiliki hak klaim berdasarkan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan. Bila terjadi
likuidasi, pemegang saham biasa mendapatkan prioritas paling akhir dalam pembagian dividen dari penjualan aset perusahaan.
Ciri-ciri dari saham biasa yaitu dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba, memiliki hak suara one share one
vote dan hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan paling akhir apabila perusahaan bangkrut setelah semua kewajiban di
lunasi. 2
Saham preferen adalah surat berharga dengan bagian hasil yang tetap dan apabila perusahaan mengalami kerugian maka pemegang
saham preferen akan mendapatkan prioritas utama dalam pembagian hasil atas penjualan aset. Saham preferen mempunyai
sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Adapun ciri-ciri saham preferen yaitu memiliki hak prioritas dalam memperoleh
dividen, tidak memiliki hak suara, dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus, dan
memiliki hak pembayaran sebesar nilai nominal saham lebih dahulu dari kreditur apabila perusahaan dilikuidasi.
b Jenis saham dilihat dari segi cara peralihan dibedakan menjadi dua
yaitu : 1
Saham atas unjuk, pada saham atas unjuk tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke
investor lainnya. Secara hukum, siapapun yang memegang saham ini, maka akan diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut
hadir dalam RUPS Rapat Umum Pemegang Saham. 2
Saham atas nama merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui
prosedur tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c Jenis saham dilihat dari segi kinerja perdagangan dibedakan menjadi
lima yaitu : 1
Blue chip stocks adalah saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis, memiliki
pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. 2
Income stocks adalah saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen
yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan
secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi.
3 Growth stocks adalah saham-saham dari emiten yang memiliki
pertumbuhan pendapatan yang tinggi sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
4 Speculative stocks adalah saham suatu perusahaan yang tidak
secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa
mendatang meskipun belum pasti. 5
Counter cyclical stocks adalah saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada
saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang
tinggi pada masa resesi.
3. Jenis Harga Saham
Menurut Widioatmodjo 2000:13, harga saham dapat dibedakan sebagai berikut :
a Harga nominal merupakan harga yang tercantum dalam sertifikat
saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting
karena dividen yang dibayarkan atas saham biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
b Harga perdana merupakan harga pada waktu saham tersebut dicatat di
bursa efek dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana yang disebut dengan IPO Initial Public Offering. Harga saham pada
pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi underwriter dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham
emiten itu akan dijual kepada masyarakat. c
Harga pasar merupakan harga jual dari investor yang satu kepada investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan
di bursa efek. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi. Harga inilah yang disebut sebagai harga pasar
sekunder dan merupakan harga yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder kecil
sekali terjadi negosiasi harga antara investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media
lain adalah harga pasar yang tercatat waktu penutupan aktivitas di bursa efek.
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham
Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu berfluktuasi dari waktu ke waktu. Fluktuasi harga saham tersebut akan ditentukan oleh
kekuatan penawaran dan permintaan. Jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan, pada umumnya harga saham akan turun.
Sebaliknya, jika jumlah permintaan lebih besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek, maka harga saham cenderung akan naik. Faktor-faktor
yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Menurut Alwi 2003:87, faktor-faktor yang
mempengaruhi pergerakan harga saham yaitu : a
Faktor internal 1
Pengumuman tentang pemasaran, produksi dan penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk
baru, laporan produksi, laporan keamanan produk dan laporan penjualan.
2 Pengumuman pendanaan financing announcements, seperti
pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang. 3
Pengumuman badan direksi manajemen management board of director announcements, seperti perubahan dan pergantian
direktur, manajemen dan struktur organisasi. 4
Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian
dan diakuisisi. 5
Pengumuman investasi investment announcements, seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset, dan penutupan
usaha lainnya. 6
Pengumuman ketenagakerjaan labour announcements, seperti negosiasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
7 Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba
sebelum akhir tahun fisikal dan setelah akhir tahun fisikal, earning per share EPS, dividen per share DPS, price earning ratio, net
profit margin, return on assets ROA dan lain-lain. b
Faktor eksternal 1
Pengumuman dari pemerintah, seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai
regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Pengumuman hukum legal announcements, seperti tuntutan
karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.
3 Pengumuman industri sekuritas securities announcements, seperti
laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan dan pembatasan atau penundaan trading.
4 Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga
merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara.
5 Berbagai isu baik dari dalam dan luar negeri.
F. Return On Assets ROA
1. Pengertian Return On Assets ROA
Dalam menentukan nilai suatu perusahaan para investor masih menggunakan indikator rasio keuangan untuk melihat tingkat pengembalian
yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada investor. Para investor menggunakan profitability ratio untuk dapat mengukur pengembalian yang
ada. Profitability ratio adalah pendapatan atau keberhasilan operasi suatu perusahaan pada periode tertentu Kieso, 2005:775. Salah satu alat ukur
finansial yang umum digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi adalah Return On Asssets ROA.
ROA merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas
perusahaan. ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau aset yang dimiliki perusahaan Darmadji dan
Fakhruddin, 2011:158. Menurut Gitman 2009:68 “ROA measures the overall effectiveness of management in generating profits with its available
assets”. Menurut Mardiyanto 2009:196 ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang
berasal dari aktivitas investasi. Sedangkan menurut Lestari dan Sugiharto 2007:196 ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan
bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas aset dalam memperoleh
keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan
perusahaan tersebut semakin diminati oleh investor, karena tingkat pengembalian atau dividen akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak
pada harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal. Angka ROA dapat dikatakan baik apabila 2 Lestari dan Sugiharto, 2007:196. Berikut ini
rumus untuk menghitung ROA � =
�ℎ ×
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return On Assets ROA
Profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Return on assets ROA termasuk salah satu rasio
probabilitas. Menurut Brighman dan Houston 2001:89, rasio probabilitas menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva dan
utang terhadap hasil operasi. Selain itu, margin laba bersih, perputaran total aktiva, pertumbuhan perusahaan serta ukuran perusahaan pun dapat
mempengaruhi ROA. a
Rasio Likuiditas Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya yang dihitung dengan membandingkan aktiva lancar perusahaan dengan kewajiban lancar. Rasio likuiditas
terdiri dari : 1
Current ratio, mengetahui kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan membandingkan semua
aktiva likuid yang dimiliki perusahaan dengan kewajiban lancar. 2
Acid test, mengukur kemampuan perusahaan memenui kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang lebih
likuid yaitu tanpa memasukkan unsur persediaan dibagi dengan kewajiban lancar. Aktiva likuid adalah aktiva yang dapat
dikonversi menjadi kas dengan cepat tanpa harus mengurangi harga aktiva tersebut terlalu banyak Brigham dan Houston, 2001:79.
b Rasio Manajemen Aktiva
Rasio ini, mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya Brigham dan Houston, 2001:81. Rasio manajemen aktiva
terdiri dari : 1
Inventory turnover, untuk mengetahui frekuensi pergantian persediaan yang masuk ke dalam perusahaan, mulai dari bahan
baku kemudian di olah dan dikeluarkan dalam bentuk produk jadi melalui penjualan dalam satu periode.
2 Days sales outstanding, untuk mengetahui jangka waktu rata-rata
penagihan piutang menjadi kas yang berasal dari penjualan kredit perusahaan.
3 Fixed assets turnover, untuk mengetahui keefektifan perusahaan
menggunakan aktiva tetapnya dengan membandingkan penjualan terhadap aktiva tetap bersih.
4 Total assets turnover, untuk mengetahui keefektifan perusahaan
menggunakan seluruh
aktivanya dengan
membandingkan penjualan terhadap total aktiva.
c Rasio Manajemen Utang
Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjang utang yang digunakan untuk
membiayai seluruh aktivitas perusahaan. Manajemen utang terdiri dari 1
Debts ratio, untuk mengetahui persentase dana yang disediakan oleh kreditur.
2 Times interest earned TIE, mengukur seberapa besar laba operasi
dapat menurun sampai perusahaan tidak dapat memenuhi beban bunga tahunan.
3 Fixed charge coverage ratio, hampir sama dengan rasio TIE,
namun dengan mengakui bahwa banyak aktiva perusahaan yang di lease dan perusahaan juga harus melakukan pembayaran dana
pelunasan. Menurut Munawir 2007:89, faktor-faktor yang mempengaruhi
tinggi rendahnya ROA antara lain : a
Profit Margin, yaitu perbandingan antara net operating income pendapatan operasional bersih dengan net sales penjualan bersih
yang dinyatakan dalam persentase. b
Turnover of operating assets tingkat perputaran aktiva, yaitu kecepatan berputarnya operating assets aset operasional dalam
suatu periode tertentu yang diperoleh dari perbandingan antara net sales penjualan bersih dengan operating assets aset operasional.
Selain itu, terdapat faktor eksternal yang turut mempengaruhi tinggi rendahnya ROA yaitu faktor-faktor makroekonomi, seperti suku bunga
Bank Indonesia BI Rate, nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar dan jumlah uang beredar.
3. Kelebihan dan Kekurangan Return On Assets ROA
a Kelebihan return on assets ROA
1 ROA mudah dihitung dan dipahami
2 ROA merupakan alat pengukur prestasi manajemen yang sensitif
terhadap setiap pengaruh keadaan keuangan perusahaan. 3
Manajemen menitiberatkan perhatiannya pada perolehan laba yang maksimal
4 ROA sebagai tolak ukur prestasi manajemen dalam memanfaatkan
aset yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh laba. 5
ROA mendorong tercapainya tujuan perusahaan. 6
ROA sebagai alat yang digunakan untuk mengevaluasi penerapan kebijakan-kebijakan manajemen.
b Kekurangan return on assets ROA
1 Kurang mendorong manajemen untuk menambah aset, apabila nilai
ROA yang diharapkan ternyata terlalu tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Manajemen cenderung fokus pada tujuan jangka pendek bukan
pada tujuan jangka panjang, sehingga cenderung mengambil keputusan jangka pendek yang lebih menguntungkan tetapi
berakibat negatif dalam jangka panjangnya.
G. Return
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasian yang sudah terjadi atau return ekspektasian yang
belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi dimasa mendatang. Return realisasian realized return merupakan return yang telah terjadi. Return
realisasian dihitung menggunakan data historis. Return realisasian penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return
realisasian juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasian expected return dan risiko dimasa mendatang Hartono, 2013:235. Beberapa
pengukuran return realisasian yang banyak digunakan adalah return total, relatif return, kumulatif return, dan return yang disesuaikan. Sedangkan rata-
rata dari return dapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika dan rata-rata geometrik. Rata-rata geometrik banyak digunakan untuk menghitung rata-rata
return beberapa periode, misalnya untuk menghitung return mingguan atau return bulanan yang dihitung berdasarkan rata-rata geometrik dari return
harian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam periode tertentu. Return total terdiri dari capital gain loss dan yield. Capital
gain loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Jika harga investasi sekarang P
t
lebih tinggi dari harga investasi periode lalu P
t-1
berarti terjadi keuntungan modal capital gain, sebaliknya jika harga investasi sekarang P
t
lebih rendah dari harga investasi periode lalu P
t-1
berarti terjadi kerugian modal capital loss. Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi
periode tertentu dari suatu investasi. Dengan demikian, return total dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut Hartono, 2013:237
=
�
−
�− �−
Return ekspektasian expected return adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang Hartono, 2013:235. Berbeda
dengan return realisasian yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasian sifatnya belum terjadi. Return ekspektasi merupakan return yang digunakan
untuk pengambilan keputusan investasi. Return ini penting dibandingkan return realisasian karena return ekspektasian merupakan return yang
diharapkan dari investasi yang akan dilakukan. Return ekspektasian dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut Hartono, 2013:611
�[
,�
] = ∑
, �
=�
H. Abnormal Return