H. Abnormal Return
Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasian
return yang diharapkan oleh investor. Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasian.
,�
=
,�
− �[
,�
] I.
Studi Peristiwa Event Study
Studi peristiwa event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa event yang informasinya dipublikasikan
sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi information content dari suatu pengumuman dan dapat
juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat Jugiyanto, 2013:585. Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar
bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Menurut Jugiyanto 2013:586, pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk
melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi information content, maka diharapkan pasar bereaksi pada waktu
pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur
dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return.
Penelitian yang dilakukan oleh Krivin, Patton, Rose dan Tabak 2003 dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Hillmer dan Yu 1979
menyimpulkan waktu yang dibutuhkan suatu peristiwa mempengaruhi “Event Window” pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar listed di bursa efek
atau stock exchange adalah tiga 3 hari setelah suatu peristiwa terjadi.
J. Penelitian Sebelumnya
Beberapa penelitian terdahulu yang di ambil dari jurnal dan skripsi antara lain penelitian yang dilakukan oleh Maryanti 2009, menyimpulkan nilai kurs
dolar AS berpengaruh positif terhadap harga saham, sedangkan tingkat bunga SBI berpengaruh negatif terhadap harga saham. Raharjo 2010 menyimpulkan
inflasi dan nilai tukar berpengaruh positif terhadap harga saham sedangkan tingkat bunga SBI berpengaruh negatif terhadap harga saham. Indramaya
2011 menyimpulkan perubahan nilai tukar, perubahan inflasi dan perubahan tingkat SBI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sektor pertanian,
pertambangan, keuangan, infrastruktur, industri dasar dan perdagangan. Sedangkan sektor industri konsumsi dan manufaktur tidak dipengaruhi secara
signifikan. Desi Marilin Rohmawati 2012 menyimpulkan nilai tukar berpengaruh positif terhadap profitabilitas perbankan syariah.
K. Kerangka Konseptual Penelitian