yang diperoleh pemegang saham seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak khusus untuk mencalonkan anggota direksi, komisaris dan memberikan
persetujuan atas
peningkatan modal,
perubahan anggaran
dasar, penggabungan, peleburan, pembubaran, likuidasi, pengangkatan dan
pemberhentian anggota direksi dan komisaris
C. PT Indofarma Tbk
Indonesia Farma Tbk disingkat Indofarma Tbk INAF didirikan tanggal 2 Januari 1996 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1983.
Kantor pusat dan pabrik INAF beralamat di Jl. Indofarma No.1, Cibitung, Bekasi. INAF merupakan pabrik obat yang didirikan pada tahun 1918 dengan
nama pabrik Obat Manggarai. Pada tahun 1950, pabrik Obat Manggarai diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan dikelola oleh
Departemen Kesehatan. Pada tahun 1979, nama pabrik Obat Manggarai diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi Departmen Kesehatan. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia PP No. 20 tahun 1981, pemerintah menetapkan Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan menjadi
Perseroan Umum Indonesia Farma Perum Indofarma. Pada tahun 1996, status badan hukum Perum Indofarma diubah menjadi Perusahaan Persero.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INAF adalah melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah di
bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di bidang Farmasi, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diagnostik, alat kesehatan, serta industri produk makanan. Indofarma telah memproduksi 200 jenis obat yang terdiri dari beberapa kategori produk yaitu
obat generik berlogo OBG, Over The Counter OTC, obat generik bermerek dan lain-lain. Pada tanggal 30 Maret 2001, INAF memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO kepada masyarakat sebanyak 596.875.000 saham seri B dengan nilai
nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp250 per saham. Saham- saham tersebut dicatat di BEI pada tanggal 17 April 2001. Pemegang saham
pengendali Indofarma adalah Pemerintah Republik Indonesia dengan satu saham preferen Saham Seri A Dwiwarna dan 80,66 persen saham seri B.
Pemegang saham seri A mempunyai hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak yang diperoleh pemegang saham seri B. Hak istimewa tersebut
mencakup hak khusus untuk mencalonkan anggota direksi, komisaris dan memberikan persetujuan atas peningkatan modal, perubahan anggaran dasar,
penggabungan, peleburan, pembubaran, likuidasi, pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi dan komisaris.
D. PT Darya Varia Laboratoria Tbk