mempunyai pengaruh yang positif terhadap return saham. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Mehrara, dkk. 2012 menunjukkan hasil
bahwa risiko sistematis memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap return saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Aufa 2013 menunjukkan hasil bahwa variabel beta berpengaruh negatif terhadap return. Hubungan
negatif ini menunjukkan bahwa peningkatan nilai beta akan
mengakibatkan pada menurunnya nilai return saham. Selanjutnya penelitian ini diteliti kembali oleh Nelia dan widyawati 2014 tentang
pengaruh faktor fundamental dan risiko sistematis terhadap return saham manufaktur menunjukkan hasil bahwa risiko sistematis berpengaruh
signifikan dan positif terhadap return saham. Penelitian ini mendukung dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan oleh Furda, dkk. 2012
dan Mehrara, dkk. 2012 yang menyatakan bahwa risiko sistematis berpengaruh positif terhadap return saham. Hal ini berarti semakin besar
nilai beta, maka semakin besar return yang akan diterima dan diharapkan oleh investor.
4. Sustainability Report
Sustainability Report SR memiliki definisi yang beragam, menurut Elkington 1997 dalam Berliani 2013 SR berarti laporan yang
memuat tidak saja informasi kinerja keuangan tetapi juga informasi non keuangan yang terdiri dari informasi aktivitas sosial dan lingkungan yang
memungkinkan perusahaan bisa bertumbuh secara berkesinambungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sustainable performance. Perusahaan yang ingin berkelanjutan harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat People, turut berkontribusi
dalam menjaga kelestarian lingkungan Planet, serta mengejar keuntungan Profit.
5.
The Global Reporting Initiative The Global Reporting Initiative GRI adalah jaringan organisasi
non-pemerintah yang bertujuan mendorong keberlanjutan dan pelaporan Lingkungan, Sosial dan Tata kelola ESG. GRI mengeluarkan kerangka
kerja pelaporan keberlanjutan yang paling banyak dipergunakan di dunia dalam rangka mendorong transparansi yang lebih besar. Dalam penelitian
ini menggunakan indeks GRI 3.0 yang berjumlah 79 pengungkapan, indeks GRI 3.1 yang berjumlah 84 pengungkapan dan indeks GRI 4.0
yang berjumlah 91 pengungkapan. Dalam standar GRI indikator kinerja, terdiri dari indikator ekonomi, indikator lingkungan hidup, indikator
praktek tenaga kerja, indikator hak asasi
manusia, indikator kemasyarakatan dan indikator tanggung jawab terhadap produk.
6. Corporate Social Responsibility dan Return Saham
The World Business Council for Sustainable Development Business Action for Sustainable Development dalam Solihin 2009:28
mengungkapkan bahwa CSR adalah: “The continuing commitment by business to behave ethically and
contribute to economic development while improving the quality of live of the work force and their families as well as of the local community and
society at large”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
CSR diungkapkan sebagai komitmen berkelanjutan dari pelaku bisnis atau perusahaan untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan
ekonomi serta meningkatkan kualitas kehidupan para pekerja dan keluarganya, demikian pula masyarakat lokal dan masyarakat luas.
Rumusan lain mengenai CSR yang sejalan dengan konsep Sustainable Development diberikan oleh The Commission for European
Communities dalam Solihin 2009: 29 memandang bahwa CSR sebagai: “Essentially a concept whereby companies decide voluntarily to
contribute to a better society and a cleaner environment”. Organisasi ini menilai bahwa perusahaan yang bertanggung jawab
secara sosial, bukanlah perusahaan yang semata-mata memenuhi kewajiban yang dibebankan kepadanya menurut aturan hukum melainkan
perusahan yang melaksanakan kepatuhan melampaui ketentuan hukum serta melakukan investasi lebih di bidang human capital, lingkungan
hidup, dan hubungan dengan para pemengku kepentingan. Kedua pemahaman tersebut secara singkat mengungkapkan
bahwa aktivitas CSR pada umumnya mempunyai tujuan keterlibatan pelaku bisnis dalam mencapai peningkatan kesejahteraan dengan
memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan pada kualitas hidup pekerja dan masyarakat dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan yang memungkinkan meningkatkan citra perusahaan dan reputasi perusahaan dalam jangka panjang.
Perusahaan yang mengungkapkan CSR cenderung akan menarik minat investor karena dinilai dapat memperhatikan hak para pemengku
kepentingan. Purwanto 2011 menjelaskan bahwa dalam teori stakeholder, hak stakehoder yaitu mengetahui informasi berupa informasi
keuangan maupun informasi non-keuangan, dan penerbitan sustainability report salah satu dari informasi non keuangan. Investor pastinya akan
tertarik dengan perusahaan yang mampu memenuhi hak para pemgku kepentingan,
sehingga ketertarikan
ini akan
berdampak pada
meningkatnya jumlah permintaan saham perusahaan. jumlah permintaan saham yang meningkat akan berdampak pada kenaikan harga saham yang
akan diikuti oleh meningkatnya return saham. Jadi, Investor dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi atau tidak, selain
menganalisis kinerja perusahaan melalui laporan keuangan juga harus memperhatikan faktor non-finansial yaitu melalui kegiatan CSR yang
dilakukan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Sugiyanto 2011 menunjukan bahwa CSR berpengaruh positif signifikan terhadap
abnormal return pada perusahaan besar. Penelitian dilakukan kembali oleh Sukanto 2012 yang membuktikan secara parsial dan simultan bahwa
variabel CSR lingkungan, ekonomi, maupun sosial berpengaruh positif terhadap
return saham.
Selain itu, Hariyanti 2014 meneliti tentang pengaruh pengungkapan CSR terhadap return saham, hasilnya menjukkan
bahwa CSR tidak berpengaruh terhadap return saham. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan melalui laporan tahunan belum
dijadikan sebagai salah satu sumber informasi yang penting dalam menentukan keputusan investasi. Penelitian yang dilakukan oleh Putra dan
Utama 2015, mengenai Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap return saham, menunjukkan hasil bahwa CSR
berpengaruh positif pada return saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Hal ini menunjukkan
bahwa dengan meningkatnya pengungkapan CSR akan menyebabkan meningkat pula return saham, karena dengan semakin banyaknya CSR
yang diungkapkan maka akan semakin menarik minat investor terutama investor yang memperhatikan aspek-aspek non keuangan perusahaan
dalam berinvestasi. Penelitian yang dilakukan oleh Lagore, dkk. 2015 juga menunjukkan hasil bahwa CSR memiliki hubungan yang kuat
terhadap return saham. Penelitian ini memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Sugiyanto 2011, Sukanto 2012 dan Putra dan Utama
2015 yang mengatakan bahwa CSR memiliki pengaruh positif terhadap return saham. Hal ini berarti semakin banyak pengungkapan CSR yang
dilakukan oleh perusahaan maka semakin tinggi nilai return yang akan diterima oleh investor begitu juga sebaliknya, apabila semakin sedikit
pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan, maka return yang akan diterima oleh investor rendah. Maka dari itu, pengungkapan CSR
juga menjadi dasar pertimbangan bagi investor dalam mengambil keputusan investasi.
24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu studi empiris dengan melakukan analasis statistik kuantitatif untuk menjelaskan terdapat atau tidaknya hubungan
antara kinerja perusahaan, risiko sistematis dan CSR dengan return saham. Studi empiris dipilih karena tidak hanya meneliti satu perusahaan
melainkan meneliti seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI dan telah menerbitkan sustainability report pada tahun 2011-2014.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2014 dan telah
menerbitkan Sustainability report selama periode 2011-2014. 2
Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dan sustainability
report yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011- 2014.
C. Populasi, dan Populasi Sasaran
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2014 yang
melaporkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Indonesian Capital Market Directory ICMD dan melaporkan sustainability report
pada periode 2011-2014. Data penelitian yang akan diteliti mencakup seluruh populasi yang memiliki kriteria sesuai dengan sasaran peneliti.
Berikut ini adalah kriteria-kriteria yang digunakan untuk menentukan populasi sasaran:
1. Jumlah tahun perusahaan yang terdaftar di BEI serta perusahaan yang
mempublikasikan sustainability report selama periode 2011-2014, tidak berturut-turut.
2. Jumlah tahun perusahaan yang mengukur CSR dengan menggunakan
indeks GRI G3, G3.1, dan G4. 3.
Memiliki kelengkapan data return saham, EPS, dan leverage yang dibutuhkan untuk proses penelitian.
4. Laporan keuangan yang dinyatakan dalam rupiah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan
teknik pengambilan data dengan cara mencari dan mengumpulkan data yang diperoleh melalui laporan tahunan maupun sustainability report yang
dipublikasikan. Dengan teknik ini penulis mengumpulkan data laporan keuangan dan sustainability report mulai dari periode 2011-2014. Selain
itu, penulis juga melakukan perhitungan mengenai return saham , Earning Per Share, risiko sistematis dan Corporate Social Responsibility. Data
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Data yang digunakan dapat diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directori