156
B. Implikasi
1. Implikasi praktis
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa setelah seseorang mengalami peristiwa child abuse akan cenderung
memiliki konsep diri yang negatif dan konsep diri negatif itu akan sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Akan tetapi konsep
diri negatif itu dapat berubah setelah dewasa dengan beberapa faktor yang didalamnya. Maka, diharapkan hasil dari penelitian ini secara
langsung dapat memberikan inspirasi bagi para orang tua, guru, masyarakat yang menemukan kasus child abuse disekitarnya untuk
membantu memberikan penguatan yang positif agar konsep diri korban bisa berubah. Dan jika menemukan kasus child abuse harus segera
berani mengambil tindakan tegas menegur atau melaporkan kepada KPAI sebagai bentuk kepedulian kepada anak karena dari penelitian
ini dapat diketahui bahwa dampak dari peristiwa child abuse sangat merugikan hidup seseorang korban.
Sebagai orang tua sangatlah tidak dianjurkan untuk melakukan tindakan child abuse terhadap anak. Hal ini juga diharapkan dapat
memberikan inspirasi bagi korban child abuse bahwa masih ada kesempatan untuk memiliki hidup yang lebih baik, dengan pengalaman
masa kecil yang mungkin menyakitkan. Akan tetapi sangatlah mungkin untuk konsep diri yang negatif yang ada pada diri mereka
berubah menjadi positif ketika dewasa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
2. Implikasi teoritis
Berdasarkan kesimpulan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bahwa korban child abuse yang memiliki konsep diri negatif
dapat berubah oleh beberapa faktor yang mendukungnya. Sehingga diharapkan dapat memberikan acuan kepada mahasiswa bimbingan
dan konseling, guru BK untuk memberikan pendampingan atau koseling sehingga korban child abuse mampu bangkit lagi, dapat
kembali memilki penilaian yang positif terhadap diri korban.
C. Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan penelitian mengenai dinamika konsep diri pada perempuan dewasa yang pernah menjadi korban child abuse dengan studi
fenomenologi telah dirancang secara konseptual, sistematik, dan sesuai dengan prosedur untuk mencapai hasil yang maksimal. Namun, dalam
penelitian terdapat kekurangan-kekurangan yang dapat diperbaiki guna meningkatkan kemaksimalan hasil dari penelitian selanjutnya. Yang
menjadi evaluasi peneliti meliputi: 1.
Pengumpulan data Pengumpulan data mengunakan observasi tidak dapat terlaksana
dengan baik karena peneliti tidak dapat mengikuti secara keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh subjek HL di kampus, karena waktu
pelaksanaan observasi bertepatan dengan seringnya HL tidak pergi kekampus. Peneliti juga terbatas melakukan observasi kepada subjek
HL ketika dikampus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
2. Data personal life line
Peristiwa child abuse yang dialami merupakan peristiwa masa lalu, maka data dalam penelitian ini tergantung dari ingatan subjek terhadap
masa lalunya, maka peneliti tidak dapat mengumpulkan data berupa dokumen atau foto terkait peristiwa child abuse. Data personal life line
digunakan untuk membuat subjek mengingat peristiwa child abuse yang subjek alami. Namun, untuk pasti usia subjek mengalaminya
subjek terkadang lupa dan ada banyak data dalam personal life line yang sebetulnya tidak digunakan dalam pembahasan penelitian ini
karena tidak sesuai dengan topik bahasan.
D. Saran
Dari hasil penelitian ini peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Korban child abuse yang telah menjadi dewasa. Berdasarkan penelitian
ini maka peneliti menyarankan kepada korban child abuse yang telah dewasa dan masih mengalami masalah dalam diri terkait pengalaman
child abuse yang pernah dialami,, untuk mencari komunitas yang tepat supaya dapat membentuk pengalaman baru yang memunculkan
penilaian diri yang lebih positif. Peneliti menyarankan agar mencari komunitas yang mampu membuat semakin mengenal Tuhan, supaya
korban dapat mengetahui penilaian Tuhan terhadap manusia sebagai mahkluk kesayanganNya. Maka, diharapkan korban dapat memiliki