Masa Tanam PaksaCultur Stelsel

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V 108 Rencana Daendels memerlukan dana yang besar. Untuk memperoleh dana, Daendels melakukan cara-cara yang merugikan rakyat seperti berikut. 1 Menjual tanah negara kepada pengusaha asing. 2 Rakyat harus menyerahkan sebagian hasil bumi sebagai pajak contingenten. 3 Rakyat harus menjual hasil bumi kepada Belanda dengan harga murah. 4 Penduduk Priangan wajib menanam kopi Priangen Stelsel. 5 Pelaksanaan kerja rodi untuk membangun benteng, pabrik, dan jalan raya Anyer–Panarukan. Kini Aku Tahu Rodi adalah kerja paksa dengan upah sangat kecil dan waktu yang lama. Rodi membuat ribuan rakyat Indonesia meninggal dan menderita kelaparan.

b. Masa Gubernur Jenderal Jansenss

Daendels digantikan oleh Gubernur Jenderal Janssens. Daendels dianggap membahayakan kedudukan Belanda di Indonesia. Masa pemerintahan Janssens sangat singkat. Pada tahun 1811 Belanda menyerah kepada Inggris. Dengan menandatangani Perjanjian Tuntang maka berakhirlah kekuasaan Belanda di Indonesia. Akibat perang di Eropa, Inggris harus menyerahkan kembali Indonesia kepada Belanda. Setelah keduanya menandatangani Konvensi London, Belanda kembali berkuasa di Indonesia.

c. Masa Tanam PaksaCultur Stelsel

Pada saat berkuasa kembali di Indonesia, Belanda menyerahkan pemerintahan kepada Van der Capellen. Tugas Van der Capellen mengisi kekosongan kas Belanda. Kas Belanda dihabiskan untuk memadamkan perlawanan rakyat. Di antaranya perang Diponegoro dan pemberontakan Belgia. Van der Capellen dianggap tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik. Belanda menggantinya dengan Gubernur Jenderal Van den Bosch. Tugas Van den Bosch juga untuk mengisi kekosongan kas Belanda. Selama memerintah, Van den Bosch mengusulkan untuk meningkatkan produksi tanaman ekspor Indonesia. Caranya dengan melaksanakan cultuur stelsel atau tanam paksa. Usul ini diterima pemerintah Belanda. Sejak itu dimulailah masa tanam paksa di Indonesia. Aturan tanam paksa yang dibuat pemerintah sangat bagus. Rakyat menyambut gembira dan bersedia menandatangani kontrak tanah. Akan tetapi kenyataannya dalam pelaksanaan tanam paksa menyimpang jauh. Aturan yang ditetapkan justru merugikan rakyat Indonesia. Di unduh dari : Bukupaket.com Perjuangan Bangsa Indonesia pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang 109 Aturan-aturan tanam paksa 1 Penduduk melakukan kontrak tanah yang akan ditanami tanaman produksi, misalnya: kopi, tebu, tembakau, dan lain-lain. 2 Tanah yang diserahkan tidak lebih dari 15 bagian. 3 Tanah yang diserahkan tidak dikenakan pajak. 4 Bila hasil tanaman melebihi pajak yang harus dibayar, maka kelebihan akan dikembalikan. 5 Waktu mengerjakan tanaman produksi tidak melebihi waktu untuk menanam padi. 6 Kerusakan tanaman yang terjadi bukan karena kesalahan penduduk, menjadi tanggungan pemerintah. 7 Penduduk yang tidak mempunyai tanah wajib bekerja di perkebunan pemerintah selama 66 hari. Penyimpangan pelaksanaan tanam paksa 1 Tanah yang diserahkan biasanya lebih dari 15 bahkan kadang sampai 15. 2 Tanah yang diserahkan bagian subur, dan rakyat mendapat bagian kurang subur sehingga sulit ditanami padi. 3 Waktu bekerja di kebun ternyata pemerintah melebihi waktu menanam padi, sehingga rakyat tidak sempat menanam tanaman pangan. 4 Penduduk yang tidak mempunyai tanah bekerja lebih dari 66 hari. 5 Kelebihan panen tidak dikembalikan. 6 Kerusakan tanam dan gagal panen menjadi tanggungan rakyat. Kini Aku Tahu Sistem tanam paksa mendapat sorotan dari banyak tokoh. Douwes Dekker salah satu tokoh yang menentang tanam paksa. Dalam novelnya yang berjudul Max Havelaar, Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli mengkritik secara pedas sistem tanam paksa yang berlaku di Indonesia.

3. Masa Pemerintahan Jepang