Perlawanan Rakyat Singaparna Jawa Barat Perlawanan Rakyat Aceh Perlawanan Peta di Blitar

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V 120

f. Perang Banjar 1859–1863

Awalnya, rakyat Banjar kecewa terhadap Belanda dengan dibukanya tambang batu bara dan perkebunan di Kalimantan Selatan. Rakyat semakin tidak suka karena Belanda ikut campur dalam penggantian raja di Kesultanan Banjar. Belanda mengangkat Pangeran Tanjidullah sebagai sultan. Kedua peristiwa tersebut menyebabkan berkobarnya Perang Banjar. Rakyat Banjar dipimpin oleh Pangeran Hidayat dan Pangeran Antasari dibantu oleh Tumenggung Suropati serta para ulama. Pertempuran besar berkobar di tepi Sungai Barito. Dalam pertempuran, rakyat berhasil menenggelamkan kapal “Onrust” milik Belanda. Pertempuran berhenti setelah Pengeran Antasari wafat akibat terkena penyakit. Pemimpin yang lain berhasil ditangkap dan diasingkan oleh Belanda.

g. Perlawanan Sisingamangaraja XII 1878 –1907

Sisingamangaraja XII adalah Raja Bakara Tapanuli Tengah. Pertempuran berawal ketika Sisingamangaraja menentang penyebaran agama Nasrani Kristen. Para pendeta Nasrani yang meminta per- lindungan kepada Belanda, dimanfaatkan Belanda untuk menguasai Tapanuli. Pada tahun 1878, Belanda menda- tangkan pasukannya ke Tapanuli. Terjadilah pertempuran sengit selama 29 tahun. Pada pertempuran di Pakpak, Sisingamangaraja XII gugur dan dimakamkan di Tarutung. Sejak itu, Belanda berkuasa di Tapanuli.

3. Perlawanan terhadap Jepang

Kekejaman Jepang membuat rakyat Indonesia tersadar. Mereka bangkit berjuang melawan Jepang. Di beberapa daerah rakyat melakukan perlawanan terhadap Jepang. Perlawanan rakyat antara lain sebagai berikut.

a. Perlawanan Rakyat Singaparna Jawa Barat

Perlawanan ini diawali dengan adanya paksaan untuk melakukan Seikeirei. Seikeirei yaitu penghormatan kepada Kaisar Jepang yang dianggap sebagai Dewa. Caranya menghadap timur laut Tokyo dan membungkukkan badan. Gambar 6.12 Pangeran Antasari. Gambar 6.13 Sisingamangaraja XII. Di unduh dari : Bukupaket.com Perjuangan Bangsa Indonesia pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang 121 K.H. Zaenal Mustafa menilai seikeirei bertentangan dengan agama Islam. Akibatnya timbul perlawanan rakyat Singaparna. Perlawanan terjadi pada bulan Februari 1944 dipimpin oleh K.H. Zaenal Mustafa. Untuk mengakhiri perlawanan rakyat Singaparna, Jepang mengirimkan pasukannya. Terjadilah pertempuran antara pengikut Zainal Mustafa dan tentara Jepang. Dalam pertempuran tersebut banyak rakyat menjadi korban. Akhirnya, tanggal 25 Oktober 1944 K.H. Zainal Mustafa beserta para pengikutnya ditangkap dan dihukum mati.

b. Perlawanan Rakyat Aceh

Perlawanan terjadi di Cot Plieng dipimpin oleh seorang guru ngaji bernama Tengku Abdul Jalil. Penyebabnya, sikap tentara Jepang sewenang-wenang. Rakyat merasa diperas dan ditindas. Jepang gagal berunding dan membujuk Tengku Abdul Jalil. Pada tanggal 10 November 1942, tentara Jepang menyerang Cot Plieng. Jepang baru berhasil setelah serangan ke tiga. Jepang membakar masjid yang dipakai penduduk Cot Plieng. Dan, Tengku Abdul Jalil tertembak saat salat.

c. Perlawanan Peta di Blitar

Pada awalnya Peta bertugas mengawasi romusha yang sedang membangun kubu pertahanan di Blitar. Para anggota Peta melihat betapa beratnya penderitaan yang ditanggung para romusha. Perlakuan Jepang yang kejam membuat para prajurit Peta bangkit melawan Jepang. Pada tanggal 12 Februari 1945, perlawanan Peta di Blitar dimulai yang dipimpin oleh Supriyadi. Dalam perlawanan tersebut banyak korban berjatuhan, baik dari Peta maupun dari tentara Jepang. Namun pada akhirnya, perlawanan Peta di Blitar ini dapat dihentikan oleh Jepang. Para pemimpin Peta ditangkap. Dalam perlawanan tersebut Supriyadi dinyatakan hilang. Bahkan sampai sekarang nasib Supriyadi tidak diketahui. Gambar 6.14 K.H. Zainal Mustafa. Gambar 6.15 Supriyadi. Di unduh dari : Bukupaket.com Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V 122

d. Perlawanan Rakyat Indramayu