Ruang Teknik Dasar Pemeranan

173 Seni Budaya b. Movement Movement artinya bergerak atau berpindah tempat. Kata Moving dikenal juga dengan Movement yakni pergerakan atau pindah tempat yang dilakukan oleh pemain di atas pentas. Pergerakan atau perpindahan tempat bagi seorang pemeranpemain dapat dilakukan ke depan, ke samping, ke belakang, mendekat atau menjauh asalkan perpindahan yang dilakukan pemain tidak menutup atau menghalangi pemain lain. Keterangan : Lurus Horizontal = Lurus Verikal = Lurus Diagonal = Melingkar = Zigzag = c. Businees Businees atau bisnis adalah suatu tindakan atau upaya menanggapi terhadap peran yang dibawakan dengan bantuan handprop atau peralatan tangan benda yang digunakan, seperti; mengambil pisang-dialog-dikupas-dialog- dimakan-buang kulit pisang-dialog dan seterusnya. Contoh-contoh Businees dalam bermain peran sangat tergantung pada peran yang dibawakan dengan daya dukung handprop apa yang memungkinkan, seperti; memainkan topi, memainkan tongkat, memainkan dasi, memainkan alat musik, memakai dan membuka sepatu, baju, kaos kaki, dst. d. Leveling Istilah leveling atau dari asal kata yakni tingkatan atau undak-undak. Maka dalam konteks seni peran Teater pengaturan tinggi rendah pemain dalam ruang pentas. Pengaturan tinggi rendah pemain baik personal maupun grouping selalu dilakukan bahwa pemain yang berada di belakang pemain lain hendaknya memiliki kesadaran harus lebih tinggi dan pemain yang berada di depannya memberikan level lebih rendah agar keduanya tampak menguntungkan terlihat oleh penonton. 174 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK Sesungguhnya bagi pertunjukan apapun termasuk seni teater, audience penonton akan mendapat kesan mendalam apabila menonton sebuah pertunjukan yang baik, manakala pertunjukan tersebut dimainkan oleh para pemain yang berkarakter. Pelaksanaan latihan teknik laku dramatik atau karakter pada bagian akhir digunakan naskah atau skenario, dan tema lakon atau tema cerita yang dibawakan sebagai sumber acuan.

D. Kreativitas Pemeranan

Kreativitas pemeranan adalah suatu metode atau cara untuk mengoptimalkan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam pembelajaran pemeran.Kemampuan tersebut digunakan terhadap penguasaan dan pengolahan; tubuh, suara, sukma dan pikir yang dimiliki siswa dengan totalitas, penuh kesadaran, serta tanggungjawab atas peran yang diembannya, sehingga diperoleh manfaat ganda, berupa: kebugaran, kecerdasan dan terjadi peningkatan kualitas dalam seni peran dari suatu watak tokoh yang diperankan. Pembelajaran seni teater melalui kreativitas pemeraan dapat dilakukan dengan menggunakan keberanian trial and error dan bebas terbimbing melalui analisis peran. Keterangan : 1. KaDP = Kanan Depan Pentas 2. DTP = Depan Tengah Pentas 3. KiDP = Kiri Depan Pentas 4. KiTP = Kiri Tengah Pentas 5. Centre = Pusat Pentas 6. KaTP = Kanan Tengah Pentas 7. KaBP = Kanan Belakang Pentas 8. BTP = Belakang Tengah Pentas 9. KiBP = Kiri Belakang Pentas 175 Seni Budaya 1. Analisis Peran Analisis peran dalam seni teater adalah kemampuan untuk mengurai dan menghubungkan tokoh yang ada didalam naskah yang di baca, yang akan diperankan orang lain dengan tokoh yang akan di bawakan. Kegiatan analisis peran atau penokohan dari sumber naskah yang di baca dituangkan dalam bentuk draft atau format analisis peran. ANALISIS TOKOH PERAN NASKAH : Nama Kelompok: ………………. No. Babak Adegan Nama Tokoh Kedudu- kan Status Tokoh Ciri- Ciri Fisik Ciri- Ciri Psikis Rias Tokoh Busana Tokoh Peralatan Tokoh 1 2 3 4 5 dst. ……………. ……………. ……………. ……………. ……………. ……………. ……………. ……………. Keuntungan bagi seorang pemeran membuat analisis tokoh adalah untuk memudahkan koordinasi kerja dalam melakukan latihan pemeranan secara bersama dan bekerjasama dalam hal membangun kesamaan visi dan misi pemeranan yang akan ditampilkan oleh pemeran tokoh lain dalam kelompok. Adapun tujuan akhir melakukan analisis peran adalah terciptanya; keutuhan, keterpaduan dan keharmonisan pemeranan sesuai dengan watak tokoh dari naskah yang akan ditampilkan. Langkah selanjutnya dalam kreativitas pemeranan adalah melakukan latihan bersifat individu dan kelompok, hingga melakukan presentasi pemeranan lisan dan tulisan secara kelompok. 1. Sebelum berlatih pemeranan, biasakan melakukan olah tubuh atau minimal pemanasan, peregangan dan melatih kepekaan terhadap: tubuh, wajah, mulut, vocal dan sukma yang akan digunakan dalam mengeksplorasi watak tokoh dalam pemeranan. 2. Bacalah naskah sampai akhir atau tuntas secara sendiri atau kelompok langkah reading 3. Lakukan pemilihan dan penentuan peran atau tokoh casting peran yang sesuai dengan keinginanmu atau berdasarkan pembagian kelompok yang dibentuk