337
Seni Budaya
8. Siswa diminta untuk menganalisis keterkaitan antara karya seni taridan nilai-nilai estetik dalam kebudayaan masyarakat tempat siswa berada
9. Siswa diminta untuk mengkomunikasikan hasil analisisnya dalam diskusi
F. Membuat Tulisan dalam Kritik Tari Infomasi untuk Guru
Setelah peserta didik memahami mengenai pengertian kritik tari, jenis kritik tari, simbol dan nilai estetis karya seni tari. Peserta didik diminta untuk
menuliskan kritik tari dari hasil pengamatanatau apresiasi pada pagelaran karya seni tari di Sekolah.
Proses pembelajaran
Peserta didik berlatih menuliskan kritik seni hasil pengapatan pada pagelaran karya seni tari. Guru dapat melakukan proses pembelajaran sebagai berikut:
1. Peserta didik melakukan apresiasi pagelaran karya seni tari di Sekolah. 2. Peserta didik menuliskan kritik tari dengan berbentuk deskriptif dari hasil
apresiasi karya sen tari. 3.
Peserta didik mengekspresikan ide dan kreatiitasnya dalam penulisan ktik tari.
4. Guru memberikan dorongan terhadap peserta didik yang pasif agar bersikap lebih aktif dan kreatif.
5. Guru membimbing peserta didik dalam proses penulisan kritik tari dari hasil apresiasi karya seni tari.
Konsep Umum Tahapan dalam Kritik Tari
a. Deskripsi Deskripsi adalah suatu proses pengumpulan data karya seni yang tersaji
langsung kepada pengamat. Dalam mendeskripsikan karya seni, kritikus dituntut menyajikan keterangan secara objektif yang bersumber pada fakta
yang terdapat dalam karya seni. Dalam seni tari, kritikus akan menguraikan bagaimana aspek penari, gerak, ekspresi, dan ilustrasi musik yang
mengiringinya.
b. Analisis Pada tahap analisis, tugas kritikus adalah menguraikan kualitas elemen seni.
Pada seni tari akan menguraikan mengenai gerak, ruang, waktu, tenaga dan ekspresi pada karya seni tari tersebut.
338
Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK
c. Interpretasi Interpretasi dalam kritik seni adalah proses mengemukakan arti atau makna
karya seni dari hasil deskripsi dan analisis yang cermat. Kegiatan ini tidak bermaksud menemukan nilai verbal yang setara dengan pengalaman yang
diberikan karya seni. Juga bukan dimaksudkan sebagai proses penilaian.
d. Evaluasi Evaluasi karya seni dengan metode kritis berarti menetapkan rangking
sebuah karya dalam hubungannya dengan karya lain yang sejenis, untuk menentukan kadar artistik dan faedah estetiknya.
e. Pendekatan Formalistik Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah
signiicant form,yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetik bagi
pengamat seni. f. Pendekatan Ekspresivisme
Kritik seni ekpresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah. Intensitas
pengalaman mengandung makna, bahwa karya seni yang baik dapat menggetarkan perasaan yang lebih kuat daripada perasaan keseharian pada
saat kita melihat relitas yang sama. g. Pendekatan Instrumentalistik
Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada kemampuan seniman untuk mengelolah material seni ataupun pada
masalah internal karya seni.
Dapat dikatakan bahwa teori seni instrumentalistik menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik,
dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian. Seni dipandang sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat
dan kegunaannya bagi masyarakat.
Pengayaan
Tahap pengayaan merupakan tahap yang dilakukan oleh siswa atau kelompok siswa yang memiliki tingkat kompetensi yang lebih tinggi daripada siswa atau
kelompok siswa yang lain. Bagi siswa atau kelompok siswa yang memiliki kompetensi yang lebih tinggi, guru dapat menstimuli mereka untuk lebih
memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai estetik musik untuk mengembangkan potensi secara lebih optimal. Tugas yang diberikan oleh
guru dalam tahap ini adalah menstimuli siswa atau kelompok siswa untuk