pajak menurut anggapan, maka Wajib Pajak harus menambah kekurangannya. Demikian pula sebaliknya, apabila lebih kecil,
maka kelebihannya dapat diminta kembali.
9. Sistem Pemungutan Pajak
Sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi Waluyo,2010:17: a. Official Assesssment system
Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan
besarnya pajak yang terutang. Ciri-ciri Official Assessment System
adalah sebagai berikut: 1 Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang
berada pada fiskus. 2 Wajib pajak bersifat pasif.
3 Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus.
b. Self Assessment System Sistem ini merupakan pemungutan pajak yang memberi
wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk
mengitung, memperhitungkan,
membayar dan
melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. c. Witholding System
Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau
memungut besarnya pajak yang terrutang oleh Wajib Pajak.
10. Asas Pemungutan Pajak
Ada beberapa asas pemungutan pajak yaitu Mardiasmo,2013:7: a. Asas domisili tempat tinggal
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik
penghasilan yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak dalam negeri.
b. Asas sumber Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang
bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak.
c. Asas kebangsaan Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu
negara.
11. Timbul dan Hapusnya Utang Pajak
Ada dua ajaran yang mengatur timbulnya utang pajak Waluyo,2010:19:
a. Ajaran Formil Utang pajak timbul karena dikeluarkannya surat ketetapan
pajak oleh fiskus. Ajaran ini diterapkan oleh official assessment system.
b. Ajaran Materiil Utang pajak timbul karena undang-undang. Ajaran ini
diterapkan pada self assessment system. Adapun hapusnya utang pajak disebabkan oleh hal-hal berikut:
a. Pembayaran Utang pajak yang melekat pada Wajib Pajak akan dihapus
karena pembayaran pajak yang dilakukan ke kas negara. b. Kompensasi
Kompensasi terjadi apabila Wajib Pajak mempunyai tagihan berupa kelebihan pembayaran pajak.
c. Daluwarsa Daluwarsa diartikan sebagai daluwarsa penagihan. Hak untuk
melakukan penagihan pajak, daluwarsa telah lampau waktu sepuluh tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak atau
berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak yang bersangkutan. Hal ini untuk memberikan kepastian
hukum kapan utang pajak tidak dapat ditagih lagi. Namun daluwarsa penagihan pajak tertangguhkan, antara lain dapat
terjadi apabila diterbitkan surat teguran dan surat paksa.
d. Pembebasan Utang pajak tidak berakhir dalam arti yang semestinya, tetapi
karena ditiadakan. Pembebasan umumnya tidak diberikan terhadap pokok pajaknya, tetapi terhadap sanksi administrasi.
e. Penghapusan Penghapusan utang pajak ini sama sifatnya dengan
pembebasan, tetapi diberikannya karena keadaan Wajib Pajak, misalnya: keadaan keuangan Wajib Pajak.
12. Hambatan Pemungutan Pajak