Fungsi Pajak Teori Pendukung Pemungutan Pajak

2 Pajak daerah, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh: Pajak Reklame, Pajak Hiburan.

3. Fungsi Pajak

The four R adalah istilah populer yang mengacu pada fungsi pajak yang dipungut oleh negara, yaitu Purwono,2010:8-10: a. Revenue Penerimaan Fungsi penerimaaan atau dikenal pula dengan istilah fungsi budgetair anggaran adalah fungsi utama dari pemungutan pajak. Dewasa ini pajak telah menyumbang hampir lebih dari 70 total pendapatan negara kita. Hal ini menunjukkan bahwa pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. b. Redistribution Pemerataan Pajak yang dipungut oleh negara selanjutnya akan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk penyediaan fasilitas publik di seluruh wilayah negara. c. Repricing Pengaturan Harga Fungsi ini sama pengertiannya dengan fungsi Regulerent mengatur yang lebih sering digunakan dalam literatur perpajakan. Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksabaab pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Contoh dari fungsi ini adalah pajak yang tinggi dikenakan terhadap minuman keras dan barang-barang mewah dengan tujuan untuk mengurangi konsumsi minuman keras dan mengurangi gaya hidup konsumtif. d. Representation Legalitas Pemerintahan Pemerintah membebani pajakatas warga negara dan warga negara meminta akuntabilitas dari pemerintah sebagai bagian dari kesepakatan pengenaan pajak tidak diputuskan secara sepihak oleh penguasa tetapi merupakan kesepakatan bersama dengan rakyat melalui perwakilannya di parlemen. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemungutan pajak langsung seperti Pajak Penghasilan memberikan tingkat akuntabilitas yang lebih tinggi dan perwujudan pemerintahan yang lebih baik dibandingkan dengan pemungutan pajak tidak langsung seperti Pajak Pertambahan Nilai.

4. Syarat Pemungutan Pajak

Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut Mardiasmo,2013:2-3:

a. Pemungutan pajak harus adil Syarat Keadilan

Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, undang- undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam perundang-undangan diantaranya mengenakan pajak secara umu dan merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing- masing. Sedang adil dalam pelaksanannya yakni dengan memberikan hak bagi Wajib Pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayaran dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak. b. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang Syarat Yuridis Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi negara maupun warganya. c. Tidak mengganggu perekonomian Syarat Ekonomis Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi maupun perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat. d. Pemungutan pajak harus efisien Syarat Finansiil Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemngutannya. e. Sistem pemungutan pajak harus sederhana Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Syarat ini telah dipenuhi oleh undang-undang perpajakan yang baru.

5. Teori Pendukung Pemungutan Pajak

Ada beberapa teori yang menjelaskan atau memberikan justifikasi pemberian hak kepada negara untuk memungut pajak. Teori-teori tersebut antara lain Mardiasmo,2013:3-4: a. Teori Asuransi Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak rakyatnya. Oleh karena itu rakyat harus membayar pajak yang diibaratkan sebagai suatu premi asuransi karena memperoleh jaminan perlindungan tersebut. b. Teori Kepentingan Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan pada kepentingan misalnya perlindungan masing-masing orang. Semakin besar kepentingan seseorang terhadap negara, maka semakin tinggi pula pajak yang harus dibayar. c. Teori Daya Pikul Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak harus dibayar sesuai dengan daya pikul masing-masing orang. Untuk menentukan daya pikul dapat digunakan dua pendekatan yaitu unsur objektif dan unsur objektif. d. Teori Bakti Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat dengan negaranya. Sebagai warga negara yang berbakti, rakyat harus selalu menyadari bahwa pembayaran pajak adalah sebagai suatu kewajiban. e. Teori Asas Daya Beli Dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak. Maksudnya memungut pajak berarti menarik daya beli dari rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga negara. Selanjutnya negara akan menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk pemeliharaan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian kepentingan seluruh masyarakat lebih diutamakan.

6. Kedudukan Hukum Pajak