g. Dikecualikan dari ketentuan kewajiban di atas bagi wajib pajak yang menggunakan tanda bukti pembayaran berupa dokumen cetak
dari peralatan elektronik. h. Tanda bukti pembayaran dibuat 3 tiga rangkap, lembar pertama
untuk konsumen, lembar kedua untuk wajib pajak dan lembar ketiga untuk walikota atau pejabat yang ditunjuk.
i. Wajib pajak hotel wajib menambahkan pajak hotel atas pembayaran pelayanan di hotel dengan mengenakan tarif pajak sesuai dengan
peraturan yang diatur dalam peraturan daerah. j. Apabila wajib pajak hotel tidak menambahkan pajak sebagaimana
dimaksud di atas, maka jumlah pembayaran telah termasuk pajak hotel.
8. Masa Pajak dan Saat Terutangnya Pajak
Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 satu bulan kalender.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian pertama dilakukan oleh Dwi Tiyasari Komala 2010 dengan judul “Analisis Kontribusi Pajak Hotel dan Restoran terhadap
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Tegal”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi pajak hotel dan restoran
terhadap penerimaan pendapatan asli daerah, pengaruh jumlah hotel dan restoran, tingkat inflasi dan jumlah wisatawan nusantara terhadap realisasi
pajak hotel dan restoran serta upaya peningkatan penerimaan pendapatan asli
daerah. Hasil dari penelitian ini adalah adanya hubungan yang sangat kuat antara pajak hotel dan restoran, tingkat inflasi dan jumlah wisatawan
nusantara secara bersama-sama terhadap realisasi penerimaan pajak hotel dan restoran. Sementara rata-rata besarnya kontribusi realisasi pajak hotel dan
restoran terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah masih dibilang sangat kecil.
Penelitian kedua Suci Wulandari 2014, dengan judul penelitian “Pengaruh Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame dan
Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tanjung Pinang Periode 2009-
2013”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame dan Pajak Parkir secara simultan
berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah. Sedangkan jika diuji secara terpisah maka masing-masing variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap
Pendapatan Asli Daerah.
F. Perumusan Hipotesa
Pajak hiburan dan pajak hotel merupakan komponen dari pajak daerah, sedangkan pajak daerah merupakan komponen dari pendapatan asli
daerah. Penerimaan pajak hiburan dan pajak hotel tentunya akan memberi pengaruh yang signifikan maupun yang tidak signifikan. Bentuk dari
pengaruh tersebut adalah jika jumlah penerimaan pajak hiburan dan pajak hotel meningkat maka akan menyebabkan peningkatan pada pendapatan asli
daerah dan sebaliknya jika jumlah penerimaan pajak hiburan dan pajak hotel turun maka jumlah penerimaan pendapatan asli daerah juga menurun.
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang peneliti rumuskan adalah:
Ho: Tidak ada pengaruh signifikan antara Pajak Hiburan dan Pajak Hotel
terhadap Pendapatan Asli Daerah. Ha:
Ada pengaruh signifikan antara Pajak Hiburan dan Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah.
34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan Kota Yogyakarta. Studi kasus adalah
suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integratif dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu
tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik Susilo Rahardjo
Gudnanto, 2011:250.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian dilaksanakan di Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan Kota Yogyakarta.
2. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2015.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan
Keuangan Kota Yogyakarta. 2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pajak hiburan, pajak hotel dan pendapatan asli daerah Kota Yogyakarta.