Letak Geografis GAMBARAN UMUM KABUPATEN SLEMAN

4. BaratWest 110 33’00”BT Kabupaten Kulonprogo, Provinsi D.I.Yogyakarta, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah Kulonprogo Regency, D.I. Yogyakarta Province, Magelang Regency, Jawa Tengah Province Sumber : Badan Pusat Statistik Sleman

B. Pemerintahan

Jumlah pegawai di lingkungan pemerintah Kabupaten Sleman pada Tahun 2013 sebanyak 12.032 orang. Dari Jumlah tersebut, 192 orang adalah pegawai Golongan I, 1.784 orang pegawai golongan II, 4609 orang pegawai golongan III, dan 5.447 orang adalah pegawai golongan IV. Menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan pegawai otonom terdiri dari 95 pegawai berijasah SD, 232 berijasah SMP, 2.486 berijasah SMA, 6.712 pegawai berijasah DI-DIII, dan1.475 pegawai berijasah DIV-S2. Jumlah pegawai instansi vertikal yang ada di Kabupaten Sleman adalah sebanyak 1.545 orang, terdiri dari 7 pegawai golongan I, 151 pegawai golongan II, 900 pegawai golongan III, dan 487 pegawai golongan IV. Bila dilihat dari pendidikannya, pegawai instansi vertikal tersebut terdiri dari 3 pegawai berijasah SD, 13 pegawai berijasah SMP, 272 pegawai berijasah SMA, 108 pegawai berijasah DI-DIII, dan 1.139 berijasah DIV-S2.

C. Penduduk, Tenaga Kerja, Keluarga Berencana dan Transmigrasi

1. Banyaknya Penduduk Berdasarkan hasil proyeksi berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Sleman Tahun 2013 sebesar 1.141.718 jiwa, terdiri dari 574.913 laki-laki dan 566.805 perempuan. Dengan luas wilayah 574,82 km 2 , maka kepadatan penduduk kabupaten Sleman adalah 1.986 jiwa per km 2 . Beberapa kecamatan yang relatif padat penduduknya adalah Depok dengan 5.260 jiwa per km 2 , Mlati dengan 3.740 jiwa per km 2 serta Gamping dan Ngaglik dengan masing-masing 3.491 jiwa dan 2.837 jiwa per km 2 . Gambar IV.1 Banyaknya penduduk Kabupaten Sleman 2. Keluarga Berencana Sebagai upaya untuk mengendalikan banyaknya penduduk, Pemerintah melancarkan program KB. Program ini di samping untuk menekan ledakan jumlah penduduk, juga dimaksudkan sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pasangan usia subur yang merupakan salah satu sasaran program KB pada tahun 2013 tercatat sebanyak 193.421 pasangan. Mereka tersebar pada 17 kecamatan dengan jumlah terbesar di Kecamatan Gamping sebanyak 18.147 pasangan9,38, disusul Kecamatan Depok 17.652 9,13 pasangan dan Kecamatan Ngaglik sebanyak 15.864 pasangan 8,20. 3. Tenaga Kerja Dari 13.307 pencari kerja, sebanyak 2.963 orang telah ditempatkan bekerja yang tersebar pada berbagai sektor tahun 2013. Dilihat menurut wilayah penempatan, para pencari kerja disalurkan melalui tiga kelompok yakni antar lokalAKAL, antar daerah AKAD, dan antar negaraAKAN. Sebanyak 2.573 pencari kerja85,03 disalurkan melalui AKAL, serta masing-masing sebanyak 288 orang 9,52 dan 165 orang 5,45 melalui AKAD dan AKAN. 4. Transmigrasi Penempatan transmigrasi menurut daerah penempatannya dibedakan dua kawasan yaitu Kawasan Barat dan Kawasan Timur, Kawasan Barat terdiri dari Nangroe Aceh, Riau, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. Sementara kawasan Timur terdiri dari Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo dan Sulawesi Selatan.

D. Sosial

1. Pendidikan Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam pengembangan sumber daya manusia. Kemajuan suatu bangsa banyak ditentukan oleh kualitas pendidikan penduduknya. Beberapa faktor utama yang mendukung penyelenggaraan pendidikan adalah ketersediaan sekolah yang memadai

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

0 3 19

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

0 24 19

Analisis Kesehatan Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan)

3 16 118

Analisis Kesehatan Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo)

9 37 115

ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN.

0 1 9

ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.

4 28 104

ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTASURAKARTA DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.

0 0 13

Analisis Kesehatan Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo)

0 0 12

Analisis Kesehatan Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo)

0 0 2

Analisis Kesehatan Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo)

0 0 10