untuk mengidentifikasi unsur intralingual yang mengandung daya bahasa dan nilai rasa bahasa, teori pragmatik digunakan untuk mengidentifikasikan unsur
ekstralingual yang mengandung daya bahasa dan nilai rasa bahasa, sedangkan teori kesantunan digunakan untuk menganalisis unsur intralingual dan
ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa yang dapat dijadikan sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual untuk
memunculkan daya bahasa pada acara Sentilan Sentilun TV sebagai penanda kesantunan berkomunikasi?
2. Bagaimanakah penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual untuk
memunculkan nilai rasa bahasa pada acara Sentilan Sentilun Metro TV sebagai penanda kesantunan berkomunikasi?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual yang
mampu memunculkan daya bahasa pada acara Sentilan Sentilun Metro TV sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.
2. Mendeskripsikan penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual yang
mampu memunculkan nilai rasa bahasa pada acara Sentilan Sentilun Metro TV sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1.
Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca dalam
memahami unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa. Pembaca dapat mengefektifkan penggunaan unsur intralingual
dan ekstralingual saat berkomunikasi serta dapat menghindari kesalah- pahaman akibat kurang santun saat menyampaikan suatu hal yang mungkin
tidak sepaham dengan mitra tutur. Selain itu, peneliti dapat belajar untuk lebih memahami unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan
nilai rasa bahasa yang dapat dijadikan penanda santun tidaknya suatu tuturan. Pemahaman mengenai unsur intralingual dan ekstralingual dalam
berkomunikasi ini dapat mengoptimalkan kata-kata dan ekspresi yang digunakan agar tuturan lebih santun. Penelitian ini juga diharapkan mampu
memberikan inspirasi dan rujukan kepada peneliti lain yang ingin meneliti unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa
mengingat penelitian tentang hal tersebut masih sangat minim.
2. Teoretis
Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan untuk menghasilkan kajian teori dalam bidang pragmatik dan semantik, khususnya mengenai unsur
intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa sebagai penanda kesantunan berkomunikasi, mengingat saat ini belum ada
buku yang secara spesifik membahas tentang unsur intralingual dan ektralingual sebagai penanda kesantunan dalam berkomunikasi.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian